DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA DAN AGRIBISNIS BIOFARMAKA (TOGA) DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL-YOGYAKARTA

Arti Djatiharti

Abstract


Dengan adanya komisi teknologi pada tahun 2002 hingga sekarang telah banyak dihasilkan rekomendasi teknologi pertanian, akan tetapi sampai sejauh mana  rekomendasi teknologi pertanian telah diadopsi oleh pengguna teknologi maka perlu dilakukan studi evaluasi atau dampak teknologi budidaya, dan agribisnis di lokasi FMA yang telah diidentifikasi oleh Stakeholders (Penyuluh Pendamping FMA, Pendamping dari BPTP). Tujuan penelitian studi dampak ini antara lain: 1) mengevaluasi dampak hasil pengkajian, serta pengembangan kegiatan FEATI (FMA) yang telah dilaksanakan oleh kelompok tani; (2)  mengetahui adanya umpan balik tentang inovasi teknologi. Metodologi penelitian yang digunakan adalah teknik survei secara FGD pada kelompok tani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya biofarmaka (Toga) telah menerapkan teknologinya dengan baik oleh kelompok tani (Poktan). Jumlah yang menerapkan teknologi (adopter) meningkat, sehingga budidaya biofarmaka (Toga)  berdampak positif, baik ditinjau dari volume usaha, pemasaran, maupun kemitraan, namun volume usaha produk, serta jaringan pemasaran, dan kemitraan masih perlu ditingkatkan dan dilanjutkan lagi dengan pengolahan jamu dan kemasan.


Full Text:

PDF (Indonesian)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Lisensi Creative Commons
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .

 

p-ISSN 1411-0172, e-ISSN 2528-1488