TEKNOLOGI DAN KELAYAKAN FINANSIAL BAWANG MERAH KABUPATEN KEEROM, PAPUA TECHNOLOGY AND FINANCIAL FEASIBILITY OF ONION IN KEEROM DISTRICT, PAPUA

Afrizal Malik, Rohimah Sri Lestari

Abstract


Pengkajian untuk mengetahui keragaan teknologi dan kelayakan finansial usahatani bawang merah di sentra produksi, khususnya di Kabupaten Keerom, dilakukan Agustus hingga September 2013. Pengambilan sampel dengan metode survei melibatkan 45 petani responden.Data primer meliputi input dan output usahatani bawang merah ditabulasi dan dianalisis menggunakan analisis biaya dan manfaat serta analisis efisiensi (R/C).  Hasil: rata-rata umur petani bawang merah berada pada usia produktif (41,86 tahun).  Rata-rata luas garapan bawang merah 0,057 ha per petani, pengeluaran untuk bibit Rp 2.930.000, penggunaan pupuk Urea 13,53 kg, 32,53 kg SP-36, KCl 6,88 kg, Phonska 35,53 kg, DGW 3,6 kg, KNO 1,04 kg, dan pestisida dan herbisida Rp 1.010.777 serta curahan tenaga kerja laki-laki 26 HOK dan wanita 6,82 HOK per 0,057 ha per MT dengan tingkat produktivitas 616,11 kg. Total penerimaan usahatani bawang merah dengan luas lahan garapan 0 sebesar Rp 18.483.333 per 0,057 ha per MT dengan total  pengeluaran Rp 7.733.792.  Pendapatan Rp 10.749.541 (R/C 2,39), artinya usahatani bawang merah di Kampung Dukwia menguntungkan, disarankan pengembangan lebih lanjut dengan bimbingan Penyuluh lapangan.  Peran Dinas Pertanian setempat sangat diperlukan karena menyangkut ketersedian sarana produksi (bibit dan pupuk serta pestisida)

Assessment to determine the performance of the technology and financial feasibility of onion farming in production centers, especially in Keerom, conducted in August and September 2013. The sample survey method involving 45 farmers primary responden. Data includes input and output onion farming tabulated and analyzed using analysis costs and benefits as well as the analysis of efficiency (R/C). Results: the average age of onion farmers are in the productive age (41.86 years). Average area of onion 0.057 ha per farmer, expenditures for seed IDR 2.93 million, the use of urea 13.53 kg, 32.53 kg SP-36, KCl 6.88 kg, 35.53 kg Phonska, DGW 3,6 kg, 1.04 kg KNO, and pesticides and herbicides IDR 1,010,777 and labor flow  male 26 working days and female 6.82 working days per 0.057 ha per growing season to the productivity of 616.11 kg. Total farm revenue of onion with acreage 0 IDR 18,483,333 per 0.057 ha per growing season for a total expenditure of IDR 7,733,792. Income of IDR 10,749,541 (R/C of 2.39), meaning onion farming in Kampung Dukwia profitable, suggested further development with the guidance of extension agents. The role of the local Department of Agriculture is very necessary because it involves the availability of inputs (seeds and fertilizers and pesticides).


Full Text:

PDF (Indonesian)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Lisensi Creative Commons
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .

 

p-ISSN 1411-0172, e-ISSN 2528-1488