Tanaman padi varietas lokal yang ditanam oleh petani diperkirakan hanya berkisar 10-15% dari jumlah plasma nutfah padi varietas lokal. Pertumbuhan masyarakat yang signifikan menyebabkan kebutuhan produksi pangan (terutama padi) mengalami peningkatan. Salah satu teknologi atau inovasi budidaya padi yang masih jarang digunakan di Indonesia adalah sistem potting/polybag. Penanaman padi lokal dengan sistem polybag membutuhkan media tanam yang tepat karena pertumbuhan padi pada polybag bergantung pada media tanamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media tanam nabati pada pertumbuhan dan hasil dari pengembangan tanaman padi lokal dengan sistem polybag. Penelitian ini menggunakan padi lokal varietas Rojolele yang ditanam dengan menggunakan polybag ukuran 40 x 40 cm. Penelitian ini dilakukan di Stasiun Klimatologi Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Gunung Anyar, Surabaya, Jawa Timur, sejak bulan November 2021 sampai Februari 2022. Penelitian ini merupakan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial, yaitu macam media tanam, meliputi; (1) tanah + arang sekam; (2) tanah + humus bambu; dan (3) tanah + cocopeat yang semua medianya memiliki perbandingan 2:1. Setiap perlakuan diulang tiga kali. Parameter pengamatan meliputi panjang tanaman, jumlah daun, panjang akar, umur berbunga, umur panen, jumlah malai per rumpun, jumlah biji per malai, jumlah biji bernas per malai dan jumlah 100 biji. Penggunaan sistem polybag pada penggembangan budidaya padi lokal dengan macam media tanam memberikan pengaruh nyata terhadap parameter umur berbunga, umur panen dan jumlah biji per malai tanaman padi lokal.