Uji multilokasi galur padi pasang surut dilaksanakan pada tipologi lahan sulfat masam dan bergambut di Kalimantan Selatan dan Tengah, Jambi, dan Sumatera Selatan dalam dua musim: musim kemarau 2002 dan musim hujan 2002/03. Tujuan: memperoleh galur harapan dengan potensi dan stabilitas hasil tinggi, diterima petani di lahan pasang surut. Sepuluh galur dengan varietas pembanding Margasari dan Mendawak digunakan dalam penelitian. Percobaan dirancang dengan RAK tiga ulangan. Luas petak 4 m x 5 m dan jarak tanam 25 cm x 25 cm. Umur bibit 21 hari setelah semai dan jumlah bibit per rumpun sebanyak 2-3 bibit. Pupuk urea, SP36, dan KCl digunakan dengan dosis 90-50-60 kg/ha N-P2O5-K2O. Parameter stabilitas yang digunakan adalah metoda Wricke’s ecovalence. Hasil: terdapat interaksi genotip-lingkungan (lokasi) nyata. Galur GH47, BW307-6, B10179b-Mr-1-4-1, IR61242-3B-B-2, dan B9852E-35-KA-66 merupakan galur dengan potensi dan stabilitas hasil tinggi. Galur GH47 stabilitas hasilnya paling tinggi, sedangkan IR61242-3B-B-2 dan B9852E-35-KA-66 dengan potensi hasil tertinggi. Galur GH47 dan GH137 lebih disukai petani di Kalimantan dan sebagian Sumatera, sementara TOX3118b-E-2-3-2, IR61242-3B-B-2, dan IR58511-4B-4 lebih disukai petani di Sumatera. Galur padi yang disukai di Kalimantan dapat dikembangkan di lahan pasang surut Kalimantan, sedangkan galur yang disukai di Sumatera dapat pula dikembangkan di wilayah Sumatera