Penggunaan Pasir Pantai Ngur Bloat Maluku Tenggara sebagai Filler pada Campuran Aspal Panas AC-WC Menurut Karakteristik Marshall

Suherminanta Suherminanta, Egenius Robert Ikanubun, Risdiyanto Risdiyanto, Nindyo Cahyo Kresnanto

Sari


Lapis Aspal Beton (Laston) dalam hal ini AC-WC (Asphalt Concrete Wearing Course) merupakan suatu lapisan permukaan pada konstruksi jalan raya yang berfungsi sebagai lapisan permukaan atau lapis aus dengan tipe gradasi menerus, dan dipadatkan pada suhu tertentu. Penggunaan campuran Laston pada berbagai tipe perkerasaan jalan di Indonesia menimbulkan berbagai masalah yang disebabkan oleh perubahan temperatur dan jenis bahan yang berbeda-beda sehingga mengakibatkan naiknya aspal ke permukaan dan berbentuk bekas roda. penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pasir pantai sebagai bahan pengisi pada campuran Laston (AC-WC) berdasarkan karakteristik Marshall.

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama dengan pengujian terhadap 15 benda uji dengan mengunakan filler (Abu Batu) dengan variasi filler 4%, 6%, 8%, 10% dan 12%. Tahap kedua juga dilakukan pengujian terhadap 15 benda uji dengan menggunakan filler Pasir Pantai Ngur Bloat dengan variasi kadar filler yang sama dengan filler abu batu. Kadar aspal yang digunakan untuk campuran benda uji penelitian tahap I (abu batu) dan tahap II (pasir pantai) sebesar 5%. Jumlah total benda uji yang dibuat sebanyak 30, masing-masing 3 benda uji pervariasi kadar filler untuk diambil nilai rata- ratanya.

Berdasarkan pengujian Marshall nilai kepadatan (density) maksimum campuran abu batu sebesar 2,3914 gr/cc pada kadar filler 10% dan pasir pantai sebesar 2,3536 gr/cc pada kadar filler 12%. Nilai VFWA maksimum campuran abu batu sebesar 56,7787% pada kadar filler 10% dan pasir pantai sebesar 52,1154% pada kadar filler 12%. Nilai VITM maksimum campuran abu batu sebesar 10,4948% pada kadar filler 4% dan pasir pantai sebesar 11,8834% pada kadar filler 4%. Nilai stabilitas maksimum campuran abu batu sebesar 1470,91 kg pada kadar filler 12% dan  pasir pantai sebesar  1432,37 kg pada  kadar filler 12%. Nilai kelelehan (flow) maksimum campuran abu batu sebesar 8,10 mm pada kadar filler 10% dan pasir pantai sebesar 6,91 mm pada kadar filler 8%. Nilai MQ maksimum campuran abu batu sebesar 323,35 kg/mm pada kadar filler 12% dan pasir pantai sebesar 252,11 kg/mm pada kadar filler 12%.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anonim, 1983, Petunjuk Pelaksanaan LASTON No. 13/PT.B/1983, Dirjen Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

Anonim, 2002, Spesifikasi Umum, Dirjen Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

Anonim, 2004, Panduan Praktikum Bahan Lapis, Laboratorium Jalan Raya Universitas Janabadra, Yogyakarta.

Winoto Hadi,MT (2016) Pengaruh Penggunaan Pasir Pantai Carita Sebagai Campuran Agregat Halus Pada Lapis Permukaan Aspal Beton Terhadap Persyaratan Parameter Marshall. Skripsi, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta, 13220.

Ahmat Rafi (2015) Efek Pemakaian Pasir Laut Sebagai Agregat Halus Pada Campuran Aspal (AC-BC) Dengan Penggunaan Marshall. Skripsi, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik, ITP.

Anita Satyowati (2015) Perbandingan Filler Pasir Laut Dengan Abu Batu Pada Campuran Panas Asphalt Trade Binder Untuk Perkerasaan Lentur Dengan Lalu Lintas Tinggi. Skripsi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Teknik Islam Bekasi.

Esmeria Meli Beatriz (2015) Tinjauan Marshall AC-BC Pada penggunaan Filler Abu Vulkanik Gunung Kelud. Skripsi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Janabadra Yogyakarta.

Krebs, RD.,(1971), Shell bitumen, (1990), Widianto (2014), Harold N. Atkins, PE,

(1997), Sukirman, (2003), Krebs dan Walker, (1971), Totomiharjo,(1998).


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.