Perlindungan Hukum Terhadap Anak Sebagai Korban Kekerasan Seksual dan Upaya Pencegahannya (Studi Kasus di Gunung Kidul)

Abstract

ermasalahannya bagaimana perlindungan terhadap anak sebagai korban kekerasan seksual dan bagaimana perlindungan terhadap anak sebagai korban kekerasan seksual, tujuannya adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana perlindungan terhadap anak sebagai korban kekerasan seksual dan bagaimana Upaya mencegah supaya anak tidak menjadi korban kekerasan seksual. Penelitian ini termasuk penelitian normatif, pendekatannya yuridis dan pendekatan kasus, data yang digunakan adalah data sekunder yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier, analisa data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Perlindungan terhadap anak sebagai korban kekerasan seksual adalah, dikeluarkannya berbagai peraturan perundang-undangan untuk melindungi anak sebagai korban kekerasan seksual, kesiapan Dinas Sosial terutama Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA), yang setiap saat siap mendampingi atau memberikan perlindungan kepada korban sesuai kebutuhan misalnya bantuan hukum, Kesehatan, psikologis dan lain sebagainya. Upaya mencegah supaya anak tidak menjadi korban Kekerasan seksual dikeluarkannya berbagai peraturan terutama undang-undang perlindungan anak yang terbaru yaitu Undang-Undang nomer 17 Tahun 2016 tentang perlindungan anak dengan sanksi pidana dan denda yang berat juga adanya pidana tambahan, maksudnya supaya orang tidak melakukan kekerasan seksual terhadap anak, adanya Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), sosialisasi kesehatan reproduksi, adanya peraturan daerah kabupaten Gunungkidul Nomor 13 tahun 2020 tentang perlindungan dan pemenuhan hak anak.