Pengelolaan Keuangan Pasca Panen Kopi Dusun Krinjing Kajoran Kabupaten Magelang Jawa Tengah

Mahagiyani Mahagiyani

Sari


Perkebunan kopi rakyat memiliki 96 % dari total areal perkebunan kopi di Indonesia dan komoditi ini telah menghidupi jutaan petani, pedagang kopi, buruh kopi di perkebunan negara serta buruh-buruh di industri kopi. Meski demikian petani kopi masih menghadapi banyak masalah. Lamanya masa tunggu untuk panen membuat petani harus pandai-pandai mengelola keuangannya agar mencukupi kebutuhan hingga panen berikutnya tiba. Pengelolaan keuangan rumah tangga petani kopi strategi bertahan hidup serta kehidupan sosial petani kopi rakyat yang berada di dusun daerah Magelang. Kebutuhan pupuk, biaya perawatan kopi, biaya panen, biaya pasca panen serta kebutuhan hidup lainnya. Hal ini terlihat dari kepercayaan, jaringan dan norma yang masih dijaga dalam keseharian petani kopi rakyat. Pilihan menjadi petani kopi bukan saja usaha untuk hidup semata namun sebagai identitas secara akuntansi dan strategi pengembangan usaha kopi sangat dibutuhkan supaya usaha kopi dapat berhasil guna dan berdaya guna. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberi pemahaman pengetahuan pengelolaan keuangan pasca panen kopi di dusun Krinjing, Kanjoran, Magelang. Metode penyuluhan yang digunakan adalah ceramah, praktek, dan latihan pengelolaan keuangan dibantu panitia mahasiswa dalam kegiatan praktek untuk warga Krinjing. Dengan adanya penyuluhan dan praktek pengelolaan keuangan , warga dusun Krinjing khususnya para pelaku menjadi lebih paham dan dapat lebih mengembangkan usaha juga dilakukan pengelolaan keuangan yang tepat dan berkelanjutan.

Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.