Model Importance Performance Analysis pada Penilaian Kinerja Penyuluh Pertanian (Studi Kasus Balai Penyuluhan Pertanian Cikalong Wetan, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat)
Sari
Beberapa permasalahan terkait keterbatasan jumlah tenaga penyuluh, keadaan geografis serta sikap dalam pelayanan diduga menentukan tingkat mutu pelayanan kepada petani, yang selanjutnya akan menentukan tingkat kepuasan. Kondisi penyuluh pertanian yang ada di Kecamatan Cikalong Wetan ditemukan beberapa permasalahan, antara lain penyuluh jarang melakukan kunjungan secara merata di tiap desa, kemampuan menyampaikan berbagai informasi teknologi dan ekonomi pasar, materi yang kurang sesuai dengan kondisi petani, serta kecepatan menanggapi keluhan yang disampaikan petani. Tujuan penelitian melakukan kajian sejauh mana persepsi tingkat kepuasan petani atas kinerja penyuluh pertanian dan strategi pengembangan pelayanan penyuluhan pertanian selanjutnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan analisis kualitatif-kuantitatif. Analisis Importance Performance Analisys (IPA) diperoleh rata-rata skor tingkat kinerja performance yaitu sebesar 2,55 sedangkan importance adalah total skor rata-rata tingkat kepentingan yaitu sebesar 3,42. Customer Satisfaction Index (CSI) diperoleh nilai sebesar 68,54 persen atau 0,6854 berada pada rentang 0,66-0,80 yang berarti bahwa petani/kelompok tani di Kecamatan Cikalong Wetan merasa puas terhadap kinerja mutu pelayanan yang telah dilakukan oleh penyuluh.
Kata kunci: customer satisfaction; mutu pelayanan; penyuluh pertanian; tingkat kepentingan; tingkat kinerjaTeks Lengkap:
PDFReferensi
Alam, AS., dan Oktavianti, N. 2020. Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Kinerja Penyuluh Lapangan. Jurnal. Vol 2. No.1 Juni 2020
Arifin, Miftakhul. 2015. Analisis Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Kinerja Pelayanan Penyuluh Pertanian. Jurnal. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang. Vol. 9 No. 1 Juni 2015: 40-49
Arikunto, Suharsimi. 2011. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VII. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Brandt, D.R., 2000, An “Outside-In” Approach to Determining Customer Driven Priorities for Improvement and Innovasion, White Paper Series, Volume 2 – 2000
Crompton, J. L., dan Duray, N. A. 1985. An Investigation of the Relative Efficiency of Four Alternative Approaches to Importance-Performance Analysis. Journal of Academy of Marketing Science.
Departemen Pertanian. 2002. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006: Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Jakarta.
Efendy. 2016. Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Kinerja Penyuluh Pertanian di Kecamatan Lanrisang Provinsi Sumatra Selatan. Skripsi. Fakultas Agribisnis. Universitas Hasanuddin Makassar.
H. B. Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Dasar Teori Dan Terapanya Dalam Penelitian Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Jumardi. 2017. Analisis Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Kinerja Penyuluh Pertanian (Studi Kasus Desa Bukit Aru Indah Kecamatan Sebatik Timur Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara). Skripsi. Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Borneo Tarakan. Desember 2017. 1-83 Hal.
Kotler P. 2005. Manajemen Pemasaran, Edisi Sebelas, Jilid 1,2. Jakarta: Indeks Gramedia.
Latu, T.M. dan Everett, A.M., 2000. Review of Satisfaction Research and Measurement Approaches, Departement of Conservation, Wellington, New Zealand.
Najib, M. 2010. Peran Penyuluh Pertanian dalam Pengembangan Kelompok Tani di Desa Bukit Raya Kecamatan Tanggarang Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara. Volume 8 No 2. Juni 2010. Halaman 116-128. Fakultas Pertanian Mulawarman, Bali. 98 Hal.
Nurlaila, 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia I. Penerbit LepKhair.
Ramdani, dkk. 2014. Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kinerja Pelayanan Pemasok Bunga Potong Krisan. Jurnal. Volume XXV, No 3. ISSN: 0853-5167.
Rangkuti, F. 2008. Measuring Customer Satisfaction Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan plus Analisis Kasus PLN-JP. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Sugino. (2010: 117). Populasi Adalah Wilayah Generalisasi Yang Terdiri Atas Obyek Atau Subyek Yang Mempunyai Kualitas dan Karakteristik Tertentu Yang di Terapkan Oleh Peneliti Untuk di Pelajari dan Kemudian Ditarik Kesimpulannya.
Wijayanti, et al. 2015. Analisis Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Kinerja Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Kabupaten Kutai Timur. Jurnal. Fakultas Magister Ilmu Administrasi Publik Fisip UNMUL. Volume 3, Nomor 2, 2015: 263-275
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.copyrightStatement##