Pembelajaran Terstuktur untuk Meningkatkan Pengetahuan Tidak Terstuktur Sektor Informal
Sari
Sektor informal memiliki banyak kelemahan agar dapat bersaing dan terlebih mencapai laba optimal. Sumber daya manusia merupakan kelemahan utama karena para tenaga kerja yang tidak dapat akses pada sektor formal akan berupaya membuat bisnis informal. Padahal di sisi lain, sektor informal telah berkontribusi luar biasa pada negara baik pada era ekonomi stabil dan terlebih pada saat krisis. Kelemahan sumber daya akan berkontribusi pada daya inovasi serta tingginya biaya tenaga kerja, baik berupa pelatihan dan produksi. Berbasis situasi tersebut, pengabdi memfokuskan pada upaya meningkatkan keahlian pelaku sektor informal dengan peningkatan pengetahuan tidak terstruktur. Pengetahuan ini tidak dapat diperoleh dengan pembelajaran formal, sehingga pengabdi menerapkan pembelajaran terstruktur yaitu pembelajaran berbasis pengalaman dengan balikan (feedback). Terkaai dengan metoda pembelajaran tersebut, pengabdi menerapkan eksperimen semu yang melibatkan subjek dengan perlakuan dan subjek sebagai control. Hasil eksperimen menunjukkan perbedaan signifikan atas biaya produksi dan hasil panen.
Teks Lengkap:
PDFRefbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.