Peran Model Sosial dalam Mempertahankan Harmonisasi Sosial bagi Pedagang Asongan di Pinggiran Kota Salatiga
Sari
Pada umumnya manusia ingin menjadi lebih unggul dari orang lain. Sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial, manusia memiliki jiwa individual dan sosial. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam usaha mempertahankan hidupnya, manusia dapat menjadi kanibal (saling memakan) bagi manusia lain. Kanibalisme manusia dapat terjadi terutama pada aspek ekonomi, karena ekonomi merupakan faktor utama manusia dalam melangsungkan kehidupannya. Aspek ekonomi yang sering mengundang keributan adalah usaha kecil menengah. Peristiwa pertengkaran dan keributan antar pedagang tidak dapat dielakan dengan berbagai sebab, seperti keributan karena perebutan lokasi berjualan, keributan karena pembeli, keributan karena jenis dagangan yang dijual. Namun, berbeda dengan yang terjadi di Blotongan, Salatiga. Sederetan penjual asongan yang memiliki jenis dagangan yang sama tersebut tidak berkonflik satu dengan yang lain dan bahkan dapat berdagang berjejeran dengan harmonis. Mereka juga memiliki modal sosial dalam berdagang. Berdasarkan uraian tersebut, maka penting untuk dilakukan pengabdian kepada masyarakat tentang modal sosial bagi pedagang Asongan di Blotongan, Salatiga. Dengan demikian harmonisasi sosial yang sudah ada akan menjadi lebih terinternasilasi karena pemahaman terhadap modal sosial yang menjadi salah satu modal dalam harmonisasi sosial sebagai modal untuk pengembangan ekonomi mereka dalam berdagang dan mencari nafkah
Teks Lengkap:
PDFRefbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.