EFEKTIVITAS METODE PEMATAHAN DORMANSI TERHADAP VIABILITAS DAN VIGOR BENIH SAWO MANILA (Manilkara zapota (L.) Van Royen)

Cut Suriana, Dewi Junita, Hendri Sahputra

Abstract


Sawo manila (Manilkara zapota (L.) merupakan spesies tanaman subdominan anggota      Sapotaceae. Benih sawo mengalami dormansi fisik yang disebabkan oleh kulit benih yang keras dan kedap, sehingga perlu dicarikan solusinya untuk mendukung kegiatan budidaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan cara yang paling efektif untuk pematahan dormansi pada benih sawo manila. Penelitian ini dilaksanakan Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Benih Holtikultura, Tanaman Pangan dan Tanaman Perkebunan (UPTDBBHTPP) pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh pada bulan Februari sampai dengan Mei 2022 menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)      nonfaktorial. Pematahan dormansi secara skarifikasi yaitu kontrol (P0); benih di gores dengan cutter sepanjang punggung benih (P1); benih di rendam dengan air hangat 60 oc dan dibiarkan selama 60 menit (P2); benih di rendam dengan KNO3 dengan konsetrasi 1% selama selama 24 jam (P3); kombinasi antara benih di gores dengan cutter sepanjang punggung benih + perendaman air hangat 60 oc selama 30 menit (P4); kombinasi antara benih digores dengan cutter sepanjang punggung benih + perendaman KNO3 0,5% selama 30 menit (P5). Parameter yang diamati berupa daya berkecambah, potensi tumbuh maksimum, nilai penundaan, perkecambah benih, keseragaman tumbuh, indeks vigor, kecepatan tumbuh relatif, dan T50. Hasil penelitian menunjukkan pematahan dormansi secara skarifikasi benih sawo yang paling efektif pada perlakuan perendaman dengan KNO3 dengan konsetrasi 1% selama selama 24 jam (P3) dan perlakuan gores dengan cutter sepanjang punggung benih + perendaman KNO3 0,5% selama 30 menit (P5).


Full Text:

PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Lisensi Creative Commons
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .

 

p-ISSN 1411-0172, e-ISSN 2528-1488