EFISIENSI DAN SALURAN PEMASARAN SAYURAN DI KOMUNITAS HIDROPONIK SOLORAYA
Abstract
Hydroponics is an alternative to plant cultivation due to limited land ownership by farmers. The results of hydroponic plants have many benefits desired by consumers such as product quality, taste and color as well as guarantees of hygiene. The Solo area has a hydroponic community, namely the Greater Solo Hydroponic Community (Kohisora). The resulting product is fresh vegetables which are sold through a variety of ways and marketing distribution channels. This study aims to determine the efficiency and marketing channels of vegetables in the Kohisora hydroponic community. The data used is primary data. The sample used in this study was 45 people consisting of 15 hydroponic vegetable producers of Kohisora who had sold their products through various marketing channels, 5 traders and 25 consumers who bought hydroponic vegetables. Data analysis uses marketing margin and marketing channel analysis. Based on the research results, it is known that the marketing channel for Kohisora vegetable products is still efficient. It is recorded that the marketing efficiency rate that occurs in vegetable shops/kiosks is still below 50%. Each of the marketing efficiency figures for each type of vegetables starting from mustard greens, lettuce and pakcoy in vegetable shops/kiosks has an indicator value of 18.1%; 16.6%, and 25%. This is the same as the marketing channels that occur in supermarkets which are still relatively efficient. Each marketing efficiency score for each type of vegetable starting from mustard greens, lettuce and pakcoy in vegetable stores/kiosks has an indicator value of 25%; 28.5% and 31.8%.
Hidroponik menjadi salah satu alternatif budidaya tanaman akibat keterbatasan kepemilikan lahan petani. Hasil tanaman hidroponik memiliki banyak manfaat yang diinginkan oleh konsumen seperti mutu produk, rasa, dan warna serta jaminan higienitas. Wilayah Solo memiliki komunitas hidroponik yaitu Komunitas Hidroponik Solo Raya (Kohisora). Produk yang dihasilkan adalah sayuran segar yang dijual melalui berbagai macam cara dan saluran distribusi pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi dan saluran pemasaran sayuran di komunitas hidroponik Kohisora. Data yang digunakan adalah data primer. Sampel yang digunakan pada penelitian sejumlah 45 orang terdiri dari 15 produsen sayuran hidroponik Kohisora yang pernah melakukan penjualan produk melaui berbagai macam saluran pemasaran, 5 pedagang dan 25 orang konsumen yang membeli sayuran hidroponik. Analisis data menggunakan analisis margin pemasaran dan saluran pemasaran. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa saluran pemasaran produk sayuran Kohisora masih efisien. Tercatat angka efisiensi pemasaran yang terjadi di toko/kios sayuran masih di bawah 50%. Masing-masing angka efisiensi pemasaran pada setiap jenis sayuran dimulai dari sawi, selada dan pakcoy di toko/kios sayur memiliki indikator nilai 18,1% ; 16,6%, dan 25%. Hal ini sama dengan saluran pemasaran yang terjadi di supermarket yang masih terbilang efisien. Masing-masing angka efisiensi pemasaran pada setiap jenis sayuran dimulai dari sawi, selada dan pakcoy di toko/kios sayur memiliki indikator nilai 25% ; 28,5% dan 31,8%.
Full Text:
PDFReferences
Anika, Nova, Endo Pebri, dan Dani Putra. 2020. Analisis Pendapatan Usahatani Sayuran Hidroponik Dengan Sistem Deep Flow Technique (DFT). Jurnal Teknik Pertanian Lampung, 9(4). 367-373.
Anisah, Rini Setyowati, S. M. T. (2021). Analisis Pemasaran Tomat Di Pd. Induk Kramat Jati Jakarta Timur. Jurnal Agrisia, 14(1), 14–23.
Arbi, M. Thirtawati. Junaidi, Y. (2018). Analisis Saluran Dan Tingkat Efisiensi Pemasaran Beras Semi Organik di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin. JSEP. 11 (1). 22-32
Ardillah, F., & Hasan, F. (2020). Saluran, Margin, Dan Efisiensi Pemasaran Bebek Pedaging Di Kecamatan Burneh Kabupaten Bangkalan. Agriscience, 1(1), 12–25. https://doi.org/10.21107/agriscience.v1i1. 6882
Athifa, Rizkia I. A. Andjar dan S. W. Aris. 2019. Analisis Ekonomi Usahatani Sayuran Oriental Dengan Sistem Hidroponik NFT Tanpa Naungan Greenhouse. Jurnal Agribisnis Terpadu, 12 (1).
BPS. 2018. Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-buahan Semusim Indonesia Tahun 2018. Badan Pusat Statistik: Jakarta
Dewi, D.A.A, Darsono, Agustono. 2018. Analisis Usahatani dan Efisiensi Pemasaran Jagung (Zea Mays) di Kabupaten Wonogiri. Jurnal of Agricultural Socieconomics and Business, 1(2).
Lubis, Ahmad Sutan Nauli. 2020. Analisis Pemasaran Sayuran Hidroponik (Studi Kasus: KUTP Hidrotani Sejahtera Desa Suka Maju Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang). Skripsi. Universitas Medan.
Lubis, ASN. Harahap, G. Lubis, MM. (2021). Analisis Saluran dan Efisiensi Pemasaran Sayuran Hidroponik di KUTP Hidrotani Sejahtera Desa Suka Maju Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Agriuma. 3 (1). 9-19.
Nurdiansah, I. Meilana, IR. Akbar, RY. (2020). Penerapan Sistem Sharing Economy Pada Bisnis Penyaluran Sayuran Hidroponik di Wilayah Surakarta. Proceedings National Conference PKM Center. 1 (1). 416-418.
Pinsah, RD. Payong, P. Cordanis, AP. (2022). Analisis Pemasaran Sayuran Di Pasar Inpres Ruteng Kabupaten Manggarai. Forum Agribisnis (Agribusiness Forum). 12 (2). 151-160
Rodiah, IS. (2014). Pemanfaatan Lahan Dengan Menggunakan Sistem Hidroponik. Jurnal Universitas Tulungagung Bonorowo. 1 (2).
Wicaksono, R., Zamrodah, Y., Widiatmanta (2021). Saluran Pemasaran Sayur Sawi Packcoy (Brassica Rapa Subsp. Chinensis) Dengan Sistem Hidroponik Wick. Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia, 6, 47–50
DOI: http://dx.doi.org/10.37159/jpa.v25i2.2728
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .
E-ISSN 2528-1488; P-ISSN 1411-0172