ALOKASI PENDAPATAN RUMAH TANGGA UNTUK PENCEGAHAN STUNTING DI DESA ARONGAN KECAMATAN KUALA PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA
Abstract
Stunting is a short or very short body condition that exceeds -2 SD (standard) below the median length based on height for age. Stunting describes a state of chronic malnutrition in which children need time to develop and recover to a state of normal child height. Malnutrition can be caused by inadequate and unbalanced nutritional intake patterns caused by unfavorable household economic conditions. The purpose of this study was to determine the amount of household income allocation in Arongan Village, Kuala Pesisir District, Nagan Raya Regency as an effort to prevent stunting. The results showed that there were 50 stunted children in the mild category in the household group whose income was greater than the average overall income of the respondent's household, and as many as 5 stunted children in the moderate category in the household group whose income was greater than the average overall household income. respondent 2) Expenditure allocation for Carbohydrate, Protein, Vitamin and Mineral needs in the low-income household group is smaller than the overall average expenditure of the respondent's household, namely 81.5% Carbohydrate, 84% Protein and 93% Vitamin respectively and minerals, whereas in the high-income household group the total expenditure for each needs for carbohydrates was 173%, protein 162%, vitamins and minerals 128% higher than the average total expenditure for all respondents.
.
INTISARI
Stunting merupakan keadaan tubuh yang pendek atau sangat pendek hingga melampaui -2 SD (Standar) di bawah median panjang berdasarkan tinggi badan menurut usia. Stunting menggambarkan suatu keadaan malnutrisi yang kronis dimana anak memerlukan waktu untuk berkembang serta pulih kembali munuju keadaan tinggi badan anak yang normal. Malnutrisi ini dapat disebabkan oleh kesalahan pola asupan gizi yang tidak cukup dan tidak seimbang yang disebabkan oleh keadaan ekonomi rumah tangga yang kurang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besarnya alokasi pendapatan rumah tangga Di Desa Arongan Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya sebagai upaya pencegahan stunting. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 50 orang anak stunting kategori ringan pada kelompok rumah tangga berpenghasilan lebih besar dari rata-rata pendapatan keseluruhan rumah tangga responden, dan sebanyak 5 orang anak stunting kategori sedang pada kelompok rumah tangga berpenghasilan lebih besar dari rata-rata pendapatan keseluruhan rumah tangga responden 2) Alokasi pengeluaran untuk kebutuhan Karbohidrat, Protein, Vitamin dan Mineral pada kelompok rumah tangga berpendapatan rendah lebih kecil dari pengeluaran rata-rata keseluruhan dari rumah tangga responden yaitu masing-masing sebesar 81,5% Karbohidrat, 84% Protein dan 93% Vitamin dan mineral, sedangkan pada kelompok rumah tangga berpenghasilan tinggi total pengeluaran untuk masing-masing kebutuhan Karbohidrat sebesar 173%, Protein 162%, Vitamin dan Mineral 128% lebih tinggi dari Total pengeluaran rata-rata seluruh responden.
Full Text:
PDFReferences
Risiko Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita (0-59 Bulan ) Di Negara Berkembang Dan Asia Tenggara. 247–256.
Astuti D.K. 2016. Hubungan Karakteristik Ibu Dan Pola Asuh Gizi Dengan Kejadian Balita Stunted di Desa Hargorejo Kulonprogo DIY. Universitas Muhammadiyah Surakarta: Surakarta.
Bappenas dan UNICEF. 2013. Buletin 1 Periode Emas Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan. BAPPENAS: Jakarta
Darteh E.K., Acquah E. dan Kyereme A.K. 2014. Correlates of Stunting among children in Ghana terdapat dalam Jurnal BMC Public Health 2014, 14:504
Dwi, S., Triyono, K., & Herdiyanto, Y. K. (2017). Konsep Sehat dan Sakit Pada Individu Dengan Urolithiasis ( Kencing Batu ) Di Kabupaten Klungkung , Bali. 4(2), 263–276.
Fikadu T., Assegid S., dan Dube L. 2014. Factors Associated With Stunting Among Children Of Age 7-24Months In Meskan District, Gurage Zone, South Ethiopia: A Case Control terdapat dalam International journal of BMC public health Volume 14 Issue 1 ISSN 1471-2458
Hanum F., Khomsan A. dan Heryanto Y. 2014. Hubungan Asupan Gizi dan Tinggi Badan Ibu Dengan Status Gizi Anak Balita terdapat dalam Jurnal Gizi dan Pangan, Maret 2014, 9(1): 1-6 ISSN 1978-1059
Kumparan.Com. (2021). Stunting di Indonesia 27 Peringkat 115 dari 151 Negara di Dunia.
Kusumawati, E., Rahardjo, S., Sari, H. P., Kesehatan, J., Fakultas, M., Universitas, I. K., & Soedirman, J. (2013). Model Pengendalian Faktor Risiko Stunting Pada Anak Usia Di Bawah Tiga Tahun Model Of Stunting Risk Factor Control Among Children Under Three Years. 249–256.
Perpres Nomor 77 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting
Sutarto, Diana Mayasari, R. I. (2010). Stunting, Faktor Resiko dan Pencegahannya. Fossil Behavior Compendium,5,243–243.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Pasal 4 Tentang Kesehatan
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia
DOI: http://dx.doi.org/10.37159/jpa.v25i2.2814
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .
E-ISSN 2528-1488; P-ISSN 1411-0172