PERTUMBUHAN DAN HASIL ENAM GENOTIPE CABAI (Capsicum annuum L.) LOKAL SUMATERA BARAT
Abstract
Hybrid chili plants are very susceptible to pests and diseases. Therefore, nowadays farmers tend to cultivate lokal chilies. This is because empirically local chilies are proven to be more resistant to pests and diseases than hybrid chilies. West Sumatra has a very varied genetic diversity of local chilies. Unfortunately its potential is still not optimally utilized. The aim of the study was to observe the growth and yield of several genotypes of local West Sumatra chilies. This experiment used a completely randomized design (CRD) to test six local chili genotypes, namely: Pesisir Selatan, Ateng Pasaman Barat, Dhamasraya 2, Ateng Maninjau, Tanah Datar, and Kampung Manangah Solok Selatan. Data were analyzed using the F test of variance and continued with the Duncan's Multiple Range Test (DMRT) at 5% level. The results showed that plant height, number of fruits per plant, fruit weight per plant, fruit diameter, fruit length and capsaicin content were affected by the chili genotype
INTISARI
Tanaman cabai hibrida sangat rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Oleh karena itu, dewasa ini petani cenderung untuk berbudidaya cabai lokal. Hal ini disebabkan secara empirik cabai lokal terbukti lebih tahan hama dan penyakit dibandingkan cabai hibrida. Sumatera Barat memiliki keragaman genetik cabai lokal yang amat variatif. Sayang potensinya masih belum dimanfaatkan secara optimal. Tujuan penelitian adalah untuk melihat pertumbuhan dan hasil beberapa genotipe cabai lokal Sumatera Barat. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk menguji enam genotipe cabai lokal, yaitu: Pesisir Selatan, Ateng Pasaman Barat, Dhamasraya 2, Ateng Maninjau, Tanah Datar, dan Kampung Manangah Solok Selatan. Data dianalisis menggunakan sidik ragam uji F dan dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peubah tinggi tanaman, jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman, diameter buah, panjang buah dan kadar capsaicin dipengaruhi oleh genotipe cabai.
Full Text:
PDFReferences
Adisarwanto T. 2006. Budidaya Kedelai dengan Pemupukan yang Efektif dan Pengoptimalan Peran Bintil Akar. Penebar Swadaya. Jakarta. 107 hlm.
Amalia, E.P., P.A. Kortse., T. Vange. 2013. The quality of egusi melon (Citruluslanatus thund.) seeds derived from fruits harvested at different growth stages and at different positions on the mother plant. IJSRI. (3): 1 – 7.
Asnijar, Kesumawati, E. Syammiah. 2013. Pengaruh Varietas dan Konsentrasi Pupuk Bayfolan terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai (Capsicum annum L). Jurnal Agrista. 17 (2): 60-66.
Astawan, M. & A. L. Kasih. 2008. Khasiat Warna Warni Makanan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Astutik, W., D. Rahmawati. & N. Sjamsijah. 2017. Uji daya hasil galur MG1012 dengan tiga varietas pembanding tanaman cabai keriting (Capsicum annum L.). Agriprima, Journal of Applied Agricultural Sciences. 1 (2): 163 – 173.
Baidoo., E. Adu., S. Peprah. 2017. The Role of Ethanolic Extracts of Leaves and Roots of Lantana camara L. in the Management of Pests of Okra Abelmoschus esculentus L. MoenchPhilip Kweku. Advances in Entomology. Vol.5 No.3.
BPS (Biro Pusat Statistik). 2022. Available at: https://www.bps.go.id/indicator/55/61/1/produksi-tanaman-sayuran.html. [Date accessed: February 22, 2022]
Diaz, J., F. Pomar, Á Bernal, dan F. Merino. 2004. Peroxidases and the metabolism of capsaicin in Capsicum annuum L. Phytochemistry. Reviews. 3 (1–2): 141–157.
Garcia, E., M. Jamilena, J.I. Alvarest, T. Arnedo, J.L. Oliver, and R. Lozano. 1998. Genetic relationships among melon breeding lines revealed by RAPD marker and agronomi traits. Theor. Appl. Genet. (96): 878-887.
Gardner F.P., R. B. Pearce & R. I. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia press. Jakarta. 428 hlm.
Harjadi S.S. 1999. Pengantar Agronomi. Penerbit PT. Gramedia. Jakarta
Haryatini, B.A. & M. Santoso 2001. Pertumbuhan dan Hasil Cabai Merah (Capsicum Annuum)pada Andisol yang DiberiMikrorza, Pupuk Fosfor dan Zat Pengatur Tumbuh. Biosain. 3: 7-50.
Li, P., Y. Yumwen, X. Sum. & J. Han. 2009. Using microsatellite (SSR) and morphological markers to assess the genetic diversity of 12 falcata (Medicago sativa spp. falcata) population from Eurasia. Afr. J. Biotechnol. 8(10):2102-2108.
Marzuki, I., M.R. Uluputty, A.A. Sandra. & S. Memen. 2008. Karakterisasi morfoekotipe dan proksimat pala Banda (Myristica fragrans Houtt). Bul. Agron. 36(2):145-151.
Prajnanta F. 2008. Agribisnis Cabai Hibrida. Penebar Swadaya. Jakarta.
Romadhoni, A., E. Zuhry. & Deviona. 2011. Variabilitas Genetik dan Heritabilitas 20 Genotipe Tanaman Cabai (Capsicum annum L.) Unggul Koleksi IPB. Fakultas Pertanian Universitas Negeri Riau. Riau
Sa’diyah, N., M. Widiastuti. & Ardian. 2013. Keragaan, Keragaman, dan Heritabilitas Karakter Agronomi Kacang Panjang (Vigna unguiculata) Generasi F1 Hasil Persilangan Tiga Genotipe. Jurnal Agroteknologi Tropika 1(1): 32-37
Saksit, C., Jureerat J. & T. Suchila. 2012. Determination of capsaicin and dihydrocapsaicin in some chili varieties using accelerated solvent extraction associated with solid-phase extraction methods and rp hplc fluorescence. Coden Ecjhao. 9: 1550-1551.
Salim E. 2013. Meraup untung bertanam cabe hibrida unggul di lahan dan polybag. Yogyakarta.
Sanatombi K. Sharma G.J. 2008. Capsaicin Content and Pungency of Different Capsicum spp. Cultivars. Not. Bot. Hort. Agrobot. Cluj. 36 (2). 89–90.
Sarker, N.K.H.J.U. & A.H.M.Fazlul Kabir. 2003. Respose of Chilli to Integrated Fertilizer Management in Nort-eastern Brown Hill Siols of Bangladesh. OnLine Jounal of Biological Sciencc 3 (9): 797-801
Semangun H. 2000. Penyakit-penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Sitompul, S.M. & B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. hal 24.
Stewart, C., B. C. Kang, K. Liu, M. Mazourek, S. L. Moore, Y. Y. Eun, B. D. Kim, I. Paran. & M. M. Jahn. 2005. The Pun 1 gene for pungency in pepper encodes a putative acetyltransferase. The Plant Journal. 42(5):.675–688.
Sunyoto, O.,L.Fatria.,D.Hendri. & Kuswandi. 2015. Evaluasi pertumbuhan dan hasil beberapa pepaya hibrida di wilayah pengembangan Bogor, J. Hort 25( 3) : 193–200.
Suliansyah, I., F. Ekawati. & D. Hariandi. 2021. Eksplorasi Dan Karakterisasi Morfologi Cabai Lokal Resistensi Virus Di Sumatera Barat. Laporan Riset Publikasi Bereputasi Universitas Andalas. Padang
Syukur M. 2013. Cabai Prospek Bisnis dan Teknologi Mancanegara. Bogor. Swadaya.
Wibowo P. 2010. Pertumbuhan dan Produktivitas Galur Harapan Padi (Oryza sativa L.) Hibrida Di Desa Ketaon, Kecamatan Banyudono, Boyolali. Skripsi, published. Surakarta (ID). Universitas Sebelas Maret.
Zahrah, S. 2011. Respons Berbagai Varietas Kedelai (Glycine max .L) Merril) terhadap Pemberian Pupuk NPK Organik. J. Teknobiol. 2(1): 65-69.
DOI: http://dx.doi.org/10.37159/jpa.v25i2.2816
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .
E-ISSN 2528-1488; P-ISSN 1411-0172