ANALISIS PERTUMBUHAN DAN EKONOMI KACANG HIJAU DENGAN KERAPATAN SHELTER JAGUNG MANIS BERBEDA DI LAHAN PASIR PANTAI

Dwi Astutik, Devi Devi, Prapto Yudono, Sriyanto Waluyo

Abstract


Mung beans was plants that have great level adaptation from the lowlands with high salinity up to the highlands. Mung bean demand is significantly higher than production. This research aimed to determined the effect of growth and economic analysis of mung bean plants with shelter plants. The research was conducted in coastal sandy land, Samas, Bantul, DIY in August until November 2016. The research design was Factorial Multilocation (Overside) Design. The factor was sweet corn as a shelter plant (S) consisting of 3 levels and mung bean cultivar (V) consisted of 2 levels. First factors was sweet corn as a shelter plant (S) i.e  without sweet corn shelter (S0), sweet corn shelter with 30x40 cm spacing (S1), sweet corn shelter 15x40 cm spacing (S2) . The second factor was mung bean cultivars i.e: Vima 1 (V1) and local Purworejo (V2). The data analyzed by analysis of Variant at 95% level with DMRT test. Shelter increased plant growth rate, net assimilation rate and seed weight per hectare and economical analyzed. Cultivars Vima 1 had seed weight per hectare was greater than local Purworejo cultivars.

INTISARI

Kacang hijau termasuk tanaman yang memiliki tingkat adaptasi tempat yang sangat baik mulai dari dataran rendah dengan salinitas tinggi sampai dataran tinggi. Kebutuhan kacang hijau cukup tinggi dibandingkan dengan produksinya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh tanaman shelter terhadap analisis pertumbuhan dan ekonomi tanaman kacang hijau. Penelitian dilaksanakan di lahan pertanian pasir pantai, Samas, Bantul, DIY pada bulan Agustus sampai November 2016. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Faktorial Multilokasi (Overside). Penggunaan jagung manis sebagai tanaman shelter (S) terdiri dari 3 taraf sebagai faktor utama dan kultivar kacang hijau (V) terdiri dari 3 taraf sebagai faktor kedua. Faktor pertama yang digunakan adalah penggunaan jagung manis sebagai tanaman shelter (S) yaitu: tanpa shelter jagung manis (S0), penggunaan shelter jagung manis jarak 30x40 cm (S1), penggunaan shelter jagung manis jarak 15x40 cm (S2). Faktor kedua adalah kultivar kacang hijau yaitu: kultivar Vima 1 (V1) dan Kultivar lokal Purworejo (V2). Data yang diperoleh akan dianalisis dengan Analisis of Variant pada tingkat kepercayaan 95% dan dilakuan uji lanjut DMRT. Penggunaan shelter meningkatkan laju pertumbuhan tanaman, laju asimilasi bersih berat biji per hektar dan pendapatan petani. Kultivar Vima 1 memiliki berat biji per hektar lebih besar dibandingkan kultivar Lokal Purworejo.  


Full Text:

PDF

References


Afif, T,. D. Kastono,. & P. Yudono. 2014. Pengaruh Macam Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tiga Kultivar Kacang Hijau (Vigna radiata L. Wilczek) di Lahan Pasir Pantai Bugel Kulon Progo. Vegetalika 3 (3): 78-88.

Alavan, A., Hayati, R & Hayati, E. 2015. Pengaruh Pemupukan Terhadap Pertumbuhan Beberapa Varietas Padi Gogo (Oryza sativa L.). J. Floratek. 10 : 61-68.

Auditya, M. N., S. Trisnowati., & R. Rogomulyo. 2015. Pengaruh Takaran Pupuk Kandang dan Periode Penyiangan terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tumpangsari Lidah Buaya (Aloe chinensis B.)-Wijen (Sesamum indicum L.) di Lahan Pasir Pantai. Vegetalika. 4 (1): 46-55.

Bergez, J. E., & C. Dupraz. 2009.Radiation and Thermal Microclimate in Tree Shelter. Agricultural And Forest Meteorology 149: 179-186.

Buntoro, H., Rogomulyo, R., & Trisnowati, S. 2014. Pengaruh Takaran Pupuk Kandang dan Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Temu Putih (Curcuma zedoaria L.). Vegetalika 3 (4): 29-39.

Gardner. F. P., R. B. Pearce., R. L. Mitcell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI Press. Jakarta.

Istiyanti, E., U. Khasanah., & A. Anjarwati. 2015. Pengembangan Usahatani Cabai Merah di Lahan Pasir Pantai Kecamatan Temon Kabupatren Kulon Progo. Jurnal Agraris 1 (21): 10-33.

Lim, K. H., M. Gu., J. H. Song., Y. S. Cho., W. S. Kim., B. S. Kim., S. K. Jung., & H. S. Choi. 2014. Growth, Fruit Production, and Disease Occurrence of Rain-Sheltered Asian Pear Trees. Scientia Horticulturae 177: 37-42.

Misbahulzanah, E. H., Waluyo, S., & Widada, J. 2014. Kajian Sifat Fisiologis Kultivar Kedelai ( Glycine max (L) Merr.) dan Ketergantungannya terhadap Mikoriza. Vegetalika 3(1): 45-52.

Partoyo. 2005. Analisis Indeks Kualitas Tanah Pertanian Di Lahan Pasir Pantai Samas Yogyakarta. Ilmu Pertanian 12 (2): 140-151.

Parwata, I. G. M. A,. D. Indradewa,. P. Yudono,. B. D. Kertonegoro., & R. Kusmarwiyah. 2014. Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L) terhadap Cekaman Kekeringan di Lahan Pasir Pantai pada Tahun Pertama Siklus Produksi. J. Agron. Indonesia 43 (1): 59-65.

Parwata., I. G. M. A., Indradewa, D., Yudono, P., Kertonegoro, B. D., Kusmarwiyah. R. 2012. Physiological Responses of Jatropha to Drought Stress in Coastal Sandy Land Conditions. Makara Journal of Science 16 (2):115-121.

Pelawi. K. F. P. 2013. Efektivitas Tanaman Cemara Udang (Casuarina equisetifolia) sebagai Pemecah Angin (Windbreak) di Kawasan Lahan Pasir Pantai Samas Yogyakarta. Skripsi. Teknik Pertanian. Universitas Gadjahmada. Yogyakarta.

Rouse., J. R., L. Hodges. 2004. Windbreak. Agronomy & Horticulture. University of Nebraska. Lincoln. England: 57-66.

Saragih, M. K. 2019. Hubungan luas daun dengan laju asimilasi bersih. Methodagro 5 (1) : 52-56.

Sunghening, W., Tohari., & D. Shiddieq. 2013. Pengaruh Mulsa Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tiga kultivar Kacang Hijau (Vigna radiata L. Wilczek) di Lahan Pasir Pantai Bugel. Kulon Progo. Vegetalika 1(2): 54-66.

Turmudi, E. 2002. Kajian Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Dalam Sistem Tumpangsari Jagung Dengan Empat Kultivar Kedelai Pada Berbagai Waktu Tanam. JIPI 4 (2): 89-96.

Warsana. 2009. Introduksi teknologi tumpangsari jagung dan kacang tanah. BPTP. Jawa Tengah.

Widodo. 2015. Pengaruh Sistem Pengairan Dan Tanaman Penahan Angin Terhadap Risiko Produksi Usahatani Bawang Merah Di Lahan Pantai Kabupaten Bantul. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Rajiman,Y. P ,.E. Sulistyaningsih ,.E. Hanudim. 2008. Pengaruh Pembenah Tanah Terhadap Sifat Fisika Tanah Dan Hasil Bawang Merah Pada Lahan Pasir Pantai Bugel Kabupaten Kulon Progo. Agrin Journal. 12 (1): 67-77.

Yusuf, M.F.B., P. Yudono, and S. Purwanti. 2015. Effect of Organic Mulch on Growth and Seed Results of Three Mung Bean Cultivars (Vigna radiate L. Wiczek) in Coastal Sandy land. Vegetalika 4 (3): 85–97.




DOI: http://dx.doi.org/10.37159/jpa.v25i2.2884

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Lisensi Creative Commons
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .

 E-ISSN 2528-1488; P-ISSN 1411-0172