ANALISIS POTENSI DAN UPAYA PENGEMBANGAN DESA WISATA JAMU GENDONG DUSUN KIRINGAN KABUPATEN BANTUL
Abstract
Desa Jamu Gendong Kiringan is a tourist village that offers a unique experience in the production and consumption of traditional herbal medicine. There are several tourist activities that can be done, such as education on herbal plants and their benefits, witnessing and directly practicing the process of making jamu, and cycling around the village. This concept of a tourist village is not widely found in Indonesia, making it an attraction for tourists. Despite being officially designated as a tourist village for 7 years, the number of visits and product purchases has not reached the target. In-depth analysis of the potential and threats is necessary in order to develop the tourist village and increase visits and purchases. This research aims to analyze the potential and efforts to develop Jamu Gendong Kiringan Village using the Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats matrix. The data collection methods used are observation, interviews, and literature study. The analysis results show that this tourist village has strengths in the authenticity of jamu products, the potential of unique products, and management skills. However, there are weaknesses such as a lack of knowledge and adequate infrastructure. Threats come from changing consumption trends, but there are opportunities through government support and training programs. Active participation of the community and the improvement of human resources through training are crucial in developing the tourist village.
Keywords: Tourist Village, Herbal Medicine, SWOT Matrix.
INTISARI
Desa Jamu Gendong Kiringan merupakan desa wisata yang menawarkan pengalaman unik dalam pembuatan dan konsumsi jamu tradisional. Terdapat beberapa kegiatan wisata yang dapat dilakukan yaitu edukasi mengenal tanaman herbal dan khasiatnya, melihat dan mempraktikan secara langsung proses pembuatan jamu, dan bersepeda keliling kampung. Konsep desa wisata ini tidak banyak ditemukan di Indonesia, sehingga dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan. Selama 7 tahun diresmikan menjadi desa wisata, kunjungan dan daya beli produk masih belum mencapai target. Analisis mendalam terhadap potensi dan ancaman sangat diperlukan dalam upaya pengembangan desa wisata untuk meningkatkan kunjungan dan daya beli. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis potensi dan upaya pengembangan Desa Wisata Jamu Gendong Kiringan dengan menggunakan matriks Strength, Weakness, Opportunity, dan Threath. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi pustaka. Hasil analisis menunjukkan bahwa desa wisata ini memiliki kekuatan dalam keaslian produk jamu, potensi produk khas, dan keterampilan manajemen. Namun, juga terdapat kelemahan seperti kurangnya pengetahuan dan infrastruktur yang memadai. Ancaman datang dari perubahan tren konsumsi, tetapi terdapat peluang dari dukungan pemerintah dan program pelatihan. Partisipasi aktif masyarakat dan peningkatan sumber daya manusia melalui pelatihan sangat penting dalam mengembangkan desa wisata.
Kata kunci: Desa Wisata, Jamu Tradisional, Matriks SWOT.
Full Text:
PDFReferences
Arari, M., Dan, H., & Nugraha, A. (2018). Analisis Sistem Sosial-Ekologi Lada Putih Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Agricore, 3(2).
Dewi, A. A. N. S. (2017). Harmonisasi Kepemimpinan Kepala Daerah Di Kabupaten Wonosobo Dalam Menjalankan Kebijakan Pembangunan Pertanian Berkelanjutan. Agriekonomika, 6(2), 231. https://doi.org/10.21107/agriekonomika.v6i2.3035
Eresus, S., Djamhur, P., & Prasetya, H. A. (2016). Analisis Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata (Studi Pada Desa Pujonkidul Kecamatan Pujon Kabupaten Malang). In Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol (Vol. 33, Issue 2).
Hapsari, H., Djuwendah, E., & Supriyadi, Y. (2018). Optimalisasi Manajemen Usaha Lebah Madu untuk Meningkatkan Pendapatan Keluarga.
Lawajo, R., Bempah, I., & Sirajuddin, Z. (2023). Pemberdayaan Kelompok Tani Al-Hidayah Melalui Diversifikasi Produk Turunan Labu Madu. Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal, 6(2), 273–280. https://doi.org/10.33330/jurdimas.v6i2.2030
Pardian, P., Nurul Utami, H., & Sadeli, A. H. (2017). Manajemen Praktis Usaha Mikro Berbasis Agroindustri Sebagai Upaya Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Petani Sebagai Pelaku Agribisnis Di Desa Palasari Dan Desa Cisaat Kec. Ciater Kab. Subang.
Pratama, F. G., & Kurnia, G. (2018). Strategi Pengembangan Desa Wisata Berbasis Masyarakat (Studi Kasus: Desa Lebakmucang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung). https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-
Qilbi, A. S., Faramah, D., Khairunnisa, Haikal Haaq, R., Yudi Ariadi, B., & Taurudzi Nirwanarti, F. (2022). Studi Kelayakan Usaha Wedang Uwuh Mazedo Herbal Di Kecamatan Singosari Kabupaten Malang Jawa Timur.
Rahayu, E. S. (2010). Kemitraan Usaha Sebagai Upaya Meningkatkan Daya Saing UKM (Usaha Kecil dan Menengah).
Salim, M. A., & Siswanto, A. B. (2019). Analisis SWOT dengan Metode Kuesioner. Pilar Nusantara. Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alphabet.
Utami, H. N., & Hermita Sadeli, A. (2022). Transformasi Hubungan Pemasaran Di Antara Pelaku Agribisnis Mangga Melalui Jaringan Pasar Modern.
Yuniarto, H. A., Akbari, A. D., & Masruroh, N. A. (2013). Perbaikan Pada Fishbone Diagram Sebagai Root Cause Analysis Tool.
DOI: http://dx.doi.org/10.37159/jpa.v25i3.3298
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .
E-ISSN 2528-1488; P-ISSN 1411-0172