ANALISIS TINGKAT KEHILANGAN HASIL PADA PROSES PERONTOKAN TANAMAN PADI VARIETAS CIHERANG DI LOKASI UJI ADAPTASI DESA WERE III, KECAMATAN GOLEWA SELATAN, KABUPATEN NGADA, PROVINSI NTT

Victoria Ayu Puspita, Maria Clara Mau, David J Djawapatty, Aloysius Pugha

Abstract


The rate of yield loss in rice plants has not changed much, over a period of 15 years. This loss process occurs at every stage of rice production, from harvesting, threshing, drying, transportation, milling and storage. In the process of threshing rice, many methods are used, among others, by means of threshing, stepping on, pedal thresser and power threser. From the results of research conducted at the Adaptation Test Location of Were III Village, South Golewa District, Ngada Regency, the rice threshing process is carried out using a thresher machine (power threser). The research method used is a qualitative research method, this is because the researcher analyzes the phenomena and events of loss of yield due to threshing that occurs in the field. Based on data from research results at the Adaptation Test Location of Were Village III, Golewa Selatan District, Ngada Regency, it can be seen that the percentage of yield loss obtained in this study was 13.5%, which is higher than the existing theory. This is supported by the conditions that occurred at the time of the study where there were many factors that caused a lot of yield loss in Ciherang varieties, including inadequate technology, not optimal use of time and frequent damage to the equipment used.Keywords: 3-5 keywords,  author guidelines; agriculture journal; article template

 Keywords: yield loss, rice plants, factors

 

INTISARI

Tingkat kehilangan hasil pada tanaman padi masih belum banyak berubah, selama kurun waktu 15 tahun. Proses kehilangan ini terjadi pada setiap tahapan produksi padi, mulai dari panen, perontokan, pengeringan, pengangkutan, penggilingan dan penyimpanan. Dalam proses perontokan padi banyak metode yang dilakukan antara lain dengan cara gebot, diinjak, pedal threser dan power threser. Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di Lokasi Uji Adaptasi Desa Were III, Kecamatan Golewa Selatan, Kabupaten Ngada, proses perontokan padi dilakukan dengan menggunakan mesin perontok (power threser). Metode penelitian yang digunakan adalah  metode penelitian kualitatif  hal ini dikarenakan peneliti melakukan analisis fenomena dan peristiwa kehilangan hasil akibat perontokan yang terjadi di lapangan. Berdasarkan data dari hasil penelitian di Lokasi Uji Adaptasi Desa Were III Kecamatan Golewa Selatan Kabupaten Ngada, maka dapat diihat bahwa persentasi kehilangan hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah sebesar 13,5% dimana hasil tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan teori yang ada. Hal itu didukung dengan keadaan yang terjadi pada saat penelitian dimana terdapat banyak faktor yang menyebabkan terjadinya banyak kehilangan hasil pada tanaman padi varietas ciherang antara lain teknologi belum memadai, pemanfaatan waktu yang belum maksimal serta sering terjadi kerusakan pada alat yang digunakan.

 Kata kunci: kehilangan hasil, tanaman padi, faktor-faktor


Full Text:

PDF

References


Ananto, E.E., Handaka, dan A. Setyono, 2004. Mekanisasi dalam perspektif modernisasi pertanian. hlm. 443-466. Dalam F. Kasryno, E. Pasandaran, dan M. Fagi (Ed.). Ekonomi Padi dan Beras.

Biro Pusat Statistik, 1996. Survei susut pascapanen MT. 1994/1995 Kerjasama BPS, Ditjen Tanaman Pangan, Badan Pengendali Bimas, Bulog, Bappenas, IPB, dan Badan Litbang Pertanian.

Badan Pusat Statistik. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Sumatera Barat Menurut Kabupaten/Kota 1995-1997. BPS Sumatera Barat : Padang 1996.

Damardjati D.S., H. Suseno, dan Wijandi. 1981. Penentuan Umur Panen Optimum Padi (Oriza sativa L.) Penelitian Pertanian I:19-

Kusbiantoro, Bram dan Jumali (2017). Evaluasi tingkat susut hasil dan mutu gabah di lahan kering di Kabupaten Cianjur dan lahan rawa di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Prosiding Padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Kemetan, 2017.

Nugraha S, Setyono A, Damarjati DS. 1990b. Pengaruh keterlambatan perontokan padi terhadap kehilangan hasil dan mutu. Laporan Hasil Penelitian 1988/89. Balai Penelitian Tanaman Padi Sukamandi.

Purwono dan Purnamawati Heni. 2007. Budidaya 8 Jenis Pangan Unggul. Depok: Penebar Swadaya.

Suprihatno, B., A.A, Daradjat., Satoto., Baehaki., Suprihanto., A. Setyono., S.D, Indrasari., I.P, Wardana., and H. Sembiring. 2010. Deskripsi Varietas Padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi. 105 hal.

Setyono, A., Sutrisno da S. Nugraha. 1993. Pengujian pemanenan padi sistem kelompok dengan memanfaatkan kelompok jasa pemanen dan jasa perontok. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 2001.

Setyono, A., S. Nugraha dan A. Hasanuddin, 1996. Usaha pengembangan pemanenan padsi dengan sistem beregu. Seminar Apresiasi Hasil Penelitian. Balai Penelitian tanaman Padi. Sukamandi, 23 – 25 Agustus 1995.

Umar S, Muchroji I, Purwanta YC (2001) Peningkatan tenaga putar mesin perontok padi tipe TH6-G88 terhadap kualitas gabah di lahan pasang surut Sumatera Selatan. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Alat dan Mesin Pertanian Untuk Agribisnis. Badan Litbang Pertanian Deptan Bekerjasama dengan Perteta Jakarta. 10-11 Juli 2001. p. 13- 19 Umar S, Purwanta YC, Noor HD (2002).

Yusak, 2008. Peningkatan Produksi Pangan Dengan Teknik Penanaman Padi Sistem “Strain Biso Tagowo” Institut Pertanian Bogor




DOI: http://dx.doi.org/10.37159/jpa.v25i4.3468

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Lisensi Creative Commons
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .

 E-ISSN 2528-1488; P-ISSN 1411-0172