PENGARUH FREKUENSI PENYIANGAN GULMA DAN PANJANG TUNGGUL TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PADI SALIBU
Abstract
Salibu is a rice plant that grows after the stems left over from the harvest have been pruned. Salibu cultivation has many advantages, including being able to increase land productivity through increasing the harvest index, and reducing production costs. There are many factors that effect growth in rice cultivation, including the height of cutting stems from harvest residues and weeds. Research was conducted from July to December 2020 at Pasar Ambacang, Kuranji District, Padang City with an altitude of 250 m above sea level. The experimental units were laid out according to a Randomized Block Design (RCBD) with two factors and four replications. The first factor is the frequency of weeding which consists of 3 levels (weeding 1, 2 and 3 times) and the second factor is the cutting height which consists of 3 levels (3-7 cm, 12-16 cm and 21-25 cm). The results showed that there is no interaction between weeding frequency and stubble length on the growth of salibu rice plants. The stump length affects the height of the plant where the stump length of the 21-25 cm has higher plants than the others.
Keywords : Weed, rice, growth
INTISARI
Padi salibu merupakan tanaman padi yang tumbuh setelah batang sisa panen dipangkas. Budidaya padi salibu memiliki beberapa keuntungan diantaranya dapat meningkatkan produktivitas lahan melalui peningkatan indeks panen dan dapat menekan biaya produksi. Dalam budidaya padi sistem salibu banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, diantaranya tinggi pemotongan batang sisa panen dan gulma. Penelitian sudah dilakukan di Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang dengan ketinggian tempat 250 m dpl pada bulan Juli-Desember 2020. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan empat ulangan. Faktor pertama adalah frekuensi penyiangan yang terdiri dari 3 aras (disiangi 1, 2 dan 3 kali) dan faktor kedua adalah tinggi pemotongan yang terdiri dari 3 aras (3-7 cm, 12-16 cm, dan 21-25 cm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara frekuensi penyiangan dengan panjang tunggul terhadap pertumbuhan tanaman padi salibu. Panjang tunggul berpengaruh terhadap tinggi tanaman dimana panjang tunggul 21-25 cm memiliki tinggi tanaman lebih tinggi dibandingkan yang lainnya.
Kata Kunci: gulma, padi, pertumbuhan,
Full Text:
PDFReferences
Badan Pusat Statistik (BPS). 2019. Distribusi Perdagangan Komoditas Beras Indonesia Tahun 2018. BPS RI.
Darwis, S. N. 1979. Agronomi Tanaman Padi. Lembaga Penelitian Tanaman Padi.. Perwakilan Padang. Jilid I.
Erdiman. 2012. Teknologi Salibu Meningkatkan Produktivitas Lahan dan Pendapatan Petani. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat.
Harrel, D.L., Bond, J.A., Blanche, S. 2009. Evaluation of Main-Crop Stubble Height on Ratoon Rice Growth and Development. Journal of Field Crops Research. 114 (3): 396 - 403.
Manurung, S.O., Ismunadji. 1988. Morfologi dan Fisiologi Padi. Dalam Padi Buku I. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. Hal 55 – 102.
Nakano, H., Hattori, I., Sato, K., Morita, S. 2009. Effects of Double Harvesting on Estimated Total Digestible Nutrient Yield of Forage Rice. Journal of Field Crops Research. 114 (3): 386-395.
Nareswari, A.H.P., Eko, S., Edi, S. 2021. Pertumbuhan dan Hasil Ratun Tiga Ekotipe Padi berdasarkan Tinggi Pemotongan Berbeda. J. Agron Indonesia. 49 (1): 16-22.
Nasputra, R. 2014. Padi Salibu (Sistem Bertanam Padi Tanpa Benih) Kearifan Lokal yang Dimodifikasi Menuju Swasembada Pangan. www.kompasiana_agrobisnis.com. diakses pada 15 Mei 2020.
Nugraha, S. 2008. Penentuan Umur Panen dan Sistem Panen. Informasi Ringkas Bank Pengetahuan Padi Indonesia. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Bogor. http://pustaka.litbang.deptan.go.id. Diakses Desember 2020.
Pramata, A.B., Didik, I., Erlina, A. 2018. Karakter Morfologi Akar dan Hasil Padi Ratun (Oryza sativa L.) pada Perbedaan Waktu dan Tinggi Pemotongan Tunggul Sisa Panen. J. Vegetalika. 7 (4): 12 – 25.
Safrida., Nana, A., Yusrizal. 2019. Respon Beberapa Varietas Padi Lokal (Oryza sativa L.) Terhadap Amelioran Abu Janjang Sawit Pada Lahan Gambut. J. Agrotek Lestari. 5 (1): 28 – 38.
Setiawan, A., Setyono, Y.T., Agung, N. 2014. Intermittent Irrigation And Cutting Height on Growth and Yield Ratoon Rice (Oryza sativa L.). J. Agrivita. 36 (1): 72 - 80.
Yoshida, S. 1981. Fundamentals of Rice Crop Science.IRRI. Los Banos,Laguna,Philippines.p.269.
DOI: http://dx.doi.org/10.37159/jpa.v25i4.3525
Refbacks
- There are currently no refbacks.

Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .
E-ISSN 2528-1488; P-ISSN 1411-0172














