EKSPLORASI BAKTERI Bacillus spp. PADA PERAKARAN TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) SEBAGAI AGENSIA PENGENDALI HAYATI PATOGEN Fusarium sp. ASAL LAHAN WONOKITRI KABUPATEN PASURUAN JAWA TIMUR
Abstract
The potato plant (Solanum tuberosum L.) is a horticultural commodity that can be used as a source of carbohydrates and has the potential to fulfill food needs. Plant pest organisms that are often found in potato plants are soil-borne pathogenic fungi with an attack intensity of 50% so they can cause crop yield losses of up to 100%. Controlling soil-borne pathogens of potato plants can use the biological agent Bacillus sp. One of the ingredients is an extracellular enzyme based on the abilities of bacillus sp. So this research aims to determine the effect of bacillus sp. can inhibit the growth of fusarium wilt disease. Bacillus sp. The bacteria used in this research were exploration bacteria from Wonokitri land, Pasuruan Regency, East Java, namely isolate I17. The method for carrying out this research is taking potato plant soil samples, isolation, rejuvenation of Bacillus sp. bacteria, 3% KOH test, catalase test, pathogenicity test, gram bacillus staining, antagonist test. Observation of the morphology of Fusarium sp. post in vitro antagonist test. Isolate I17 produced fusarium hyphae morphology that experienced abnormal development, namely bending, shrinking, lysis, twisting and curling. The research was carried out from December 2022 to April 2023 in the Health Laboratory, Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, Veterans National Development University, East Java.
Key words: Potato Plants, Fusarium sp, Bacillus sp
INTISARI
Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang dapat dipakai sebagai sumber karbohidrat dan berpotensi untuk pemenuhan kebutuhan pangan. Organisme pengganggu tanaman yang sering ditemukan pada tanaman kentang adalah jamur patogen tular tanah dengan intensitas serangan 50% sehingga dapat menimbulkan kerugian hasil panen hingga 100%. Pengendalian patogen tular tanah tanaman kentang dapat menggunakan agensia hayati bacillus sp. Yang salah satu kandungannya adalah enzim ektraseluler berdasarkan kemampuan yang dimiliki bacillus sp. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bacillus sp. dapat menghambat pertumbuhan penyakit layu fusarium. Bakteri bacillus sp. yang digunakan dalam penelitian ini merupakan bakteri eksplorasi dari lahan wonokitri Kabupaten Pasuruan Jawa Timur yaitu isolat I17. Metode pelaksanaan penelitian ini yaitu pengambilan sampel tanah tanaman kentang, isolasi, peremajaan bakteri Bacillus sp., uji KOH 3%, uji katalase, uji patogenisitas, pewarnaan gram bacillus, uji antagonis. Pengamatan morfologi Fusarium sp. pasca uji antagonis in vitro. Isolat I17 menghasilkan morfologi hifa fusarium mengalami perkembangan yang abnormal, yaitu membengkok, mengecil, lisis, melilit dan keriting. Penelitian dilaksanakan dari bulan Desember 2022 sampai bulan April 2023 di laboratorium Kesehatan, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.
Kata kunci: Tanaman Kentang, Fusarium sp, Bacillus sp
Full Text:
PDFReferences
Abidin, Z., L.Q. Aini., dan A.L. Abadi. 2015. “Pengaruh Bakteri Bacillus sp. dan Pseudomonas sp. terhadap Pertumbuhan Jamur Patogen Sclerotium rolfsii Sacc. Penyebab Penyakit Rebah Semai pada Tanaman Kedelai”. Jurnal HPT, 3 (1) : 1-10
Amrulloh, I. 2008. Uji potensi Ekstrak Daun Sirih ( Piper betle L.) Sebagai Antimikroba Terhadap Bakteri Xanthomonas oryzae dan Jamur Fusarium oxysporum. Skripsi pdf. Malang : Fakultas Sains dan Teknologi
Chen, Y., F. Yan, Y. Chai, H. Liu, R. Kolter, R. Losick, and J.H. Guo. 2013. Biocontrol of Tomato Wilt Disease by Bacillus subtilis Isolates from Natural Environments Depends on Conserved Genes Mediating Biofilm Formation. Environ. Microbiol. 15(3): 848– 864
Djaenuddin, N., N. Nonci, dan A. Muis. 2014. Viabilitas dan Uji Formulasi Bakteri Antagonis sebagai Biopestisida Pengendalian Penyakit Hawar Upih Daun Rhizoctonia solani dan Bercak Daun Bipolaris maydis. Laporan Akhir Tahun. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Maros.
Fovo, J. D., Dostaler, D., dan Bernier, L. (2017). Influence of culture media and temperature on growth and sporulation of Lasiodiplodia theobromae, Pestalotiopsis microspora and Fusarium oxysporum Isolated from Ricinodendron heudelotii in Cameroon. International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences, 6(6), 3098–3112.
Ishartati, E., Ruhiyat, M., dan Juliati, R. (2019, October). Produksi Benih Kentang Melalui Teknik Kultur In Vitro. In Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) (Vol. 1, No. 1, pp. 274-280).
Jawetz, Melnick, Adelberg’s, 2008, Mikrobiologi Kedokteran Edisi 23, Diterjemahkan oleh Huriawati h., Chaerunnisa R., Alifa D., Alyana D., Hal 266-269 EGC, Jakarta
Karjadi, A. K. dan A. Buchory. 2008. Pengaruh Auksin dan Sitokinin terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Jaringan Meristem Kentang Kultivar Granola. 18(4):380-384
Mukarlina 2010. Uji antagonis Trichoderma harzianum terhadap Fusarium spp. penyebab penyakit layu pada tanaman cabai (Capsisum annum) secara in- vitro. Jurnal Fitomedika 7(2): 80-85.
Nugraheni, 2010. "Karakterisasi Biologi Isolat-isolat Fusarium sp. pada tanaman cabai merah (Capsicum annuum l.) asal Boyolali
Pakpahan, M., Ekowati, C.N., dan K. Handayani. 2013. Karakterisasi Fisiologi dan Pertumbuhan Isolat Bakteri Bacillus Thuringiensis dari Tanah Naungan di Lingkungan Universitas Lampung. Lembaga Penelitian Universitas Lampung.
Prihatingsih N, Arwiyanto T, Hadisutrisno B, Widada J. 2015. Mekanisme antibiosis Bacillus subtilis b315 untuk pengendalian penyakit layu bakteri kentang. J HPT Tropika 15 (1):64-71
Raharjo 2017. Pengendalian Hayati Penyakit Lodoh (Busuk Umbi Kentang) dengan Agens Hayati Jamur-jamur Antagonis Isolat Lokal. Jurnal Bioma. 10(2): 13-19.
Singh R. 2012. Evaluation of Antimicrobial Activity of Piper betle cultivars. 1(1):50-58. Novus International Journal of Pharmaceutical Technology. India
Soekarno, B. P. W., Surono, dan Hendra. 2013. Optimalisasi Peran Kompos Bioaktif dengan Penambahan Asam Humat dan Asam Fulvat untuk Meningkatkan Ketahanan Tanaman Mentimun Terhadap Serangan Pythium sp. Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik. 15 (1) : 35 – 43.
Suryanti, Suryanti, Universitas Gadjah Mada, Tri Joko, and Universitas Gadjah Mada. 2013. “Eksplorasi Bakteri Yang Berpotensi Sebagai Agens Pengendali Hayati Fusarium Solani dan Meloidogyne Incognita pada Lada.” Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia 18(2): 89–94
Susetyo, A. R. 2010. Hubungan Keanekaragaman Cendawan Rizosfer Tanaman Pisang (Musa sp.) dan Penyakit Layu Fusarium. Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Suslow, T. V., Schroth, M. N., & Isaka, M. (1982). Application of a rapid method for Gram differentiation of plant pathogenic and saprophytic bacteria without staining. Phytopathology (USA).
Sutariati, G. A. K dan A. Wahab. 2010. Isolasi dan Uji Kemampuan Rizobakteri Indigenos sebagai Agensia Pengendalian Hayati Penyakit pada Tanaman Cabai. Jurnal Hortikultura 20 (1) : 86-95.
Wulandari, Destik et al. 2019. Dentifikasi dan karakterisasi bakteri Amilolitik pada Umbi Colocasia esculenta L. secara morfologi, biokimia, dan molekuler. J Bioteknol Biosains Indonesia Vol 6 No 2.
DOI: http://dx.doi.org/10.37159/jpa.v25i4.3548
Refbacks
- There are currently no refbacks.

Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .
E-ISSN 2528-1488; P-ISSN 1411-0172














