PENGARUH DOSIS PUPUK KCL DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH DI TANAH PODSOLIK MERAH KUNING KALIMANTAN BARAT
Abstract
Shallots are a vegetable crop that has many uses and high economic value, potential, and prospective development in the red and yellow podzolic soil (PMK) of West Kalimantan. Using the right dose of KCL fertilizer and cow manure (manure) is expected to increase the growth and yield of shallots on PMK land. This research aims to determine the effect of administering doses of KCL fertilizer and cow manure on the growth and yield of shallots on PMK land. This research was conducted at IP2TP Sungai Kakap and BPTP West Kalimantan, using polybags, from February to April 2023. The experimental design used was a factorial randomized block design consisting of 2 factors, namely the first factor, KCL fertilizer dosage (k0: 0 kg/ha, k1: 200 kg/ha, and k2: 300 kg/ha), and the second factor, the dose of cow manure (d1: 5 kg/ha, d2: 10 kg/ha, and d3: 15 kg/ha). The observed variables included plant height, number of leaves, number of tubers, tuber diameter, and wet and dry weight of the tubers. The results showed that the single treatment dose of KCL fertilizer was significantly different on plant height; the interaction between the treatment doses of cow manure and KCL fertilizer was not significantly different on all observed variables. Meanwhile, a single treatment with a dose of cow manure (d2) of 10 tons/ha was significantly different on the number of leaves, and a single treatment with a dose of cow manure (d3) of 15 tons/ha was able to have a significantly different effect on the results of the wet and dry weight of the tubers.
Keywords: Dosage of KCL Fertilizer and Cow Manure, Shallots, PMK Soil
INTISARI
Bawang merah merupakan tanaman sayur yang mempunyai banyak kegunaan dan nilai ekonomis tinggi, potensial, dan prospektif dikembangkan di tanah podsolik merah kuning (PMK) Kalimantan Barat. Penggunaan dosis pupuk KCL dan pupuk kandang (pukan) sapi yang tepat diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil bawang merah di tanah PMK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis pupuk KCL dan pukan sapi terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah di tanah PMK. Penelitian ini dilakukan di IP2TP Sungai Kakap BPTP Kalimantan Barat, menggunakan polybag, pada bulan Februari sampai April 2023. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu faktor pertama dosis pupuk KCL (k0 : 0 kg/ha, k1 : 200 kg/ha, dan k2 : 300 kg/ha), faktor kedua dosis pukan sapi (d1 : 5 ton/ha, d2 : 10 ton/ha, dan d3 : 15 ton/ha). Variabel amatan yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi, diameter umbi, berat basah dan kering umbi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tunggal dosis pupuk KCL berbeda nyata terhadap tinggi tanaman, interaksi antar perlakuan dosis pukan sapi dengan pupuk KCL tidak berbeda nyata terhadap semua variabel amatan. Sedangkan perlakuan tunggal dosis pukan sapi (d2) 10 ton/ha berbeda nyata terhadap jumlah daun, dan perlakuan tunggal dosis pukan sapi (d3) 15 ton/ha mampu memberikan pengaruh berbeda nyata pada hasil berat basah dan kering umbi.
Kata kunci : Dosis Pupuk KCL dan Pupuk Kandang Sapi, Bawang Merah, Tanah PMK
Full Text:
PDFReferences
Bangun, F. 2010. Analisis Pertumbuhan dan Produksi Beberapa varietas Bawang merah terhadap Pemberian Pupuk Organik dan an organik. Sripsi. Universitas Sumatera Utara, Medan.
BPS Kalbar. 2020. Provinsi Kalimantan Barat Dalam Angka 2020. https://kalbar.bps.go.id/publication/2020/04/27/62fcae2341a7a6e3d98d335f/provinsi-kalimantan -barat- dalam-angka-2020.html (diakses 30 Mei 2023)
BPS Kalbar. 2023. Provinsi Kalimantan Barat Dalam Angka 2021. https://kalbar.bps.go.id/publication/2021/02/26/fd6563fa45106b2442988fbf/provinsi-kalimantan-barat- dalam-angka-2021.html. (diakses 24 November 2023).
Elizabeth, D.W., M. Santosa dan N. Herlina. 2013. Pengaruh Pemberian Berbagai Komposisi Bahan Organik pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). J. Produksi Tanaman. 1 (3) : 21-29.
Haq, Nurdin N. 2009. “Pengaruh Pemberian Pupuk Organik dan NPK 16:16:16 Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)”. Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau Pekanbaru.
Hari. Soeseno HL, 2009. “Pengaruh Pengapuran dan Pemupukan P Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill)”. Pada Tanah Latosol”. Media Soerjo :Universitas Soerjo Ngawi. MEDIA SOERJO Vol. 5 No. 2. Oktober 2009, ISSN 1978 – 6239.
Irvan, M. 2013. Respon bawang merah (Allium Ascalonicum L.) terhadap zat pengatur tumbuh dan nsure hara.Jurnal Agroteknologi. 3(2) : 35-40.
Lingga, P. dan Marsono. 2003. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar swadaya. Jakarta. 74 hal.
Merliana, L., R.M. Danuarta, dan Z. I. F. 2015. Media Tanam sebagai Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman Tomat. Jurnal Agroteknologi, 4(2), pp. 89–98
Munawar, Ali. 2011. Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman. IPB Press. Bogor.
Prasetyo, A. Healty, dan L. S. L. 2017. Respon Pemberian Jenis dan Dosis Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)’, Jurnal Agroteknosains, 1(1), pp. 69–77.
Prawiranata. W, S. Haran, T. Pin. 1988. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Departemen Botani Fakultas Pertanian. IPB.
Purbiati, T, A. Umar dan A. Supriyanto. 2010. Pengkajian Adaptasi Varietas-Varietas Bawang Merah Pada Lahan Gambut di Kalimantan Barat. Prosiding Seminar Nasional Hortikultura 25-26 November 2010. Universitas Udayana, Bali : 1-8.
Sevy Virgundari, M. S. H. & K. 2013. Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan Kangkung Cabut’, J. Agrotek Tropika, 1(2), pp. 159–165.
Siregar, Arian Handinal. 2012. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Sapi pada Berbagai Takaran terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium cepa L) dan Kedelai (Glycine max L. Merril) dalam Sistem Tumpang Sari. Skripsi Universitas Andalas, Padang.
Soleh, Purnomo dan Aliudin. 1985. Pola Pertumbuhan Bawang Putih Kultivar Lumbu Kuning dan Lumbu Hijau. Buletin Penelitian Hortikultura. Vo. XXIV. No. 3. Balai Hortikultura, Lembang.
Susetya. 2016. Panduan Lengkap Membuat Pupuk Organik Untuk Tanaman Pertanian dan Perkebunan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Taufiq, A. 2002. Status P dan K lahan kering tanah alfisol pulau Jawa dan Madura serta optimasi pemupukan untuk tanaman kacang tanah. Prossiding Seminar Nasional dan Pertemuan Tahunan Komisariat Daerah Himpunan Ilmu Tanah Indonesia. 16-17 Desember. 94-103.
Umboh dan Andre. 1997. Petunjuk penggunaan mulsa. PT. Penebar Swadaya. Jakarta. 89 hal.
Utami, S., Marbun, R. P. and Suryawaty. 2019. Pertumbuhan dan Hasil Bawang Sabrang (Eleutherine americana Merr.) Akibat Aplikasi Pupuk Kandang Ayam dan KCl. Agrium, 22(1), pp. 1–4.
Widowati, L. R. and Hartatik, W. 2015. Pupuk Kandang’, Pupuk Organik dan Pupuk Hayati, pp. 59–82.
Yuliarta, B. 2014. Pengaruh biourine sapi dan berbagai dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada krop (Lactuca sativa L). Jurnal ProduksiTanaman 1 (6) : 1-10.
Zulkarnain. 2013. Budidaya Sayuran Tropis. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.37159/jpa.v26i1.3741
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .
E-ISSN 2528-1488; P-ISSN 1411-0172