PENGARUH PUPUK NPKMG. DENGAN MEDIA TANAM MENGGUNAKAN TAMBAHAN SABUT KELAPA 20% DAN FREKUENSI PENYIRAMAN PADA BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI MAIN NURSERY

Abu Yazid, Kurniadi Sahputra

Abstract


The need for the availability of quality oil palm seedlings in increasing quantities is in line with the increasing demand for palm oil from the world population. Maintenance of good seedlings in the main nursery through proper fertilization doses is an effort to achieve optimal results in the development of oil palm cultivation. This study aims to determine the effect of NPKMg. fertilizer with planting media using additional 20% coconut fiber and the frequency of watering the oil palm seedlings in the main nursery. The design used in this study was a factorial Completely Randomized Design (CRD), which consisted of: The first treatment factor was NPKMg. fertilization. 15-15-15-2 (P) with 4 levels, namely: P0 = Without Fertilization (Control), P1 = NPKMg. Fertilization. 15g, P2 = NPKMg. fertilization. 30g, P3 = NPKMg. fertilization. 45g and the second factor treatment is the frequency of watering (F) with 2 levels, namely: F1 = 1 time (watering in the morning) and F2 = 2 times (watering in the morning and evening) with 4 repetitions and 6 sample plants per treatment. The data from the research results were analyzed by the Analysis of Variance (Anova) and if the results of the analysis were significant, it was continued with the Duncan Mean Range Test (DMRT) at α = 5%. Parameters measured were plant height (cm), stem diameter (cm), number of leaves (cm), total leaf area (cm2), the fresh weight of the root (g), root dry weight (g), fresh weight of the canopy (g) and crown dry weight (g). The results showed that the administration of NPKMg. fertilizer with planting media using additional 20% coconut fiber at a dose of 15g per seed was optimal and significantly increased the growth of oil palm seedlings (Elaeis guineensis Jacq.) In the main nusery. The frequency of watering is done once, namely in the morning when using planting media with the addition of 20% coconut fiber to increase the growth of oil palm seedlings (Elaeis guineensis Jacq.) In the main nusery, because it is not significantly different from the frequency of watering twice a day, namely morning and evening. The interaction of giving NPKMg. fertilizer and watering frequency, namely in the morning or evening using planting media with the addition of 20% coconut fiber, has not significantly increased the growth of oil palm seedlings (Elaeis guineensis Jacq.) In the main nusery.

 Keywords: Oil palm, NPKMg. fertilizer, main nursery, coconut fiber.

 INTISARI

Kebutuhan akan ketersediaan bibit kelapa sawit yang berkualitas dan dalam jumlah yang semakin meningkat seiring dengan semakin meningkatnya permintaan minyak sawit dari penduduk dunia. Pemeliharaan bibit yang baik di persemaian utama melalui dosis pemupukan yang tepat merupakan upaya untuk mencapai hasil yang optimal dalam pengembangan budidaya kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh NPKMg. pemupukan dengan media tanam menggunakan tambahan sabut kelapa 20% dan frekuensi penyiraman bibit kelapa sawit di persemaian utama. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, yang terdiri dari: Perlakuan pertama adalah faktor NPKMg. pemupukan. 15-15-15-2 (P) dengan 4 taraf yaitu : P0 = Tanpa Pemupukan (Kontrol), P1 = NPKMg. Pemupukan. 15g, P2 = NPKMg. pemupukan. 30g, P3 = NPKMg. pemupukan. 45g dan perlakuan faktor kedua adalah frekuensi penyiraman (F) dengan 2 taraf yaitu : F1 = 1 kali (penyiraman pagi hari) dan F2 = 2 kali (penyiraman pagi dan sore hari) dengan 4 kali pengulangan dan 6 tanaman sampel. per perawatan. Data hasil penelitian dianalisis dengan Analysis of Variance (Anova) dan apabila hasil analisis signifikan dilanjutkan dengan Duncan Mean Range Test (DMRT) pada α = 5%. Parameter yang diukur adalah tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm), jumlah daun (cm), luas daun total (cm2), bobot segar akar (g), bobot kering akar (g), bobot segar akar (g). kanopi (g) dan berat kering tajuk (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian NPKMg. Pemupukan dengan media tanam menggunakan tambahan sabut kelapa 20% dengan dosis 15g per benih sudah optimal dan meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di pembibitan utama secara signifikan. Frekuensi penyiraman dilakukan satu kali yaitu pada pagi hari saat menggunakan media tanam dengan penambahan sabut kelapa 20% untuk meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada pembibitan utama, karena tidak berbeda nyata dengan frekuensi penyiraman dua kali sehari yaitu pagi dan sore. Interaksi pemberian NPKMg. Frekuensi pemupukan dan penyiraman yaitu pada pagi atau sore hari dengan menggunakan media tanam dengan penambahan sabut kelapa 20% belum memberikan peningkatan yang signifikan terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di nusery utama.

 Kata kunci:  Kelapa Sawit, NPKMg. pupuk, persemaian utama, sabut kelapa


Full Text:

PDF

References


Afsyah, S., Walida, H., Dorliana, K., Sepriani, Y., & Harahap, F. S. (2021). Analisis kualitas kascing dari campuran kotoran sapi, pelepah kelapa sawit dan limbah sayuran. AGROVITAL: Jurnal Ilmu Pertanian, 6(1), 10-12.

Darma Susetya. 2019. Panduan Lengkap Membuat Pupuk Organik untuk Tanaman, Penerbit Pustaka Baru.

Dwiyana S. R., Sampoerna, Ardian. 2015. Waktu Dan Volume Pemberian Air Pada Bibit Kelapa Sawit (Elaeis gueneensis Jacq.) Di Main Nursery. Fakultas Pertanian Universitas Riau. Pekanbaru http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFAPERTA/article/view/5542/5419

Fadhillah, W., & Harahap, F. S. (2020). Pengaruh pemberian solid (tandan kosong kelapa sawit) dan arang sekam padi terhadap produksi tanaman tomat. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan, 7(2), 299-304.

Harahap, F. S., & Fitra, Y. R. (2020). Characteristics of chemical properties of oil palm soil at plant age in different areas of land. Jurnal Pertanian Tropik, 7(2), 233-238.

Harahap, F. S., & Walida, H. (2019). Pemberian abu sekam padi dan jerami padi untuk pertumbuhan serta serapan tanaman jagung manis (Zea mays L.) pada tanah Ultisol di Kecamatan Rantau Selatan. Jurnal Agroplasma, 6(2), 12-18.

Harahap, F. S., Walida, H., & Arman, I. (2021). Dasar-dasar Agronomi Pertanian. CV. Mitra Cendekia Media.

Harahap, F. S., Walida, H., Dalimunthe, B. A., Rauf, A., Sidabuke, S. H., & Hasibuan, R. (2020). The use of municipal solid waste composition in degradated waste soil effectiveness in aras kabu village, beringin subdistrict, deli serdang district. Agrinula, 3(1), 19-27.

Harahap, F. S., Walida, H., Rahmaniah, R., Rauf, A., Hasibuan, R., & Nasution, A. P. (2020). Pengaruh aplikasi tandan kosong kelapa sawit dan arang sekam padi terhadap beberapa sifat kimia tanah pada tomat. Agrotechnology Research Journal, 4(1), 1-5.

Jewarut, S. dan Christophorus, A. S. 2016. Moratorium Sawit: Peningkatan Produktivitas Tak Fokus Pada Perluasan Lahan. http:// www. jitunews. com /read/35519/ moratorium-sawit-peningkatan-produktivitas-tak-fokus-pada-perluasan-lahan

Nababan J., Islan2., Gulat M E Manurung. 2014. Uji Pemberian Volume Air Melalui Sistem Irigasi Tetes Pada Pembibitan Utama (Main Nursery) Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.). Fakultas Pertanian Universitas Riau. Pekanbaru.

Nasution, H., Hanum, C & Lahay, R. 2014. Per-tumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada berbagai perbandingan media tanam sludge dan tandan kosong kelapa sawit (TKKS) di Pre Nursery. Jurnal Online Agroekoteknologi, 2(4), 1419 – 1425.

Pangaribuan, Y. 2001. Studi Karakter Morfofisilogi Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Pembibitan Terhadap Cekaman Kekeringan. IPB. Bogor.

Rustam Effendi Lubis dan Agus Widanarko, 2011. Buku pintar kelapa sawit, Jakarta Selatan: PT Agro Media Pustaka.

Salisbury, F. B. dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi tumbuhan. Jilid 1 Terjemahan Diah R. Lukman dan Sumaryo. ITB, Bandung.

Sepriyanto, 2018. Alat Penguraian Sabut Kelapa Dengan Blade Portable Untuk Menghasilkan Cocofiber Dan Cocopeat, Prodi Teknik Mesin, Politeknik Jambi. Jurnal Civronlit Universitas Batanghari, Vol. 3 No. 1 April 2018.

Septyani, I. A. P., & Harahap, F. S. (2022). Pengaruh Co-Compost Biochar dalam Meningkatkan Ketersediaan Hara dan Pertumbuhan Tanaman Padi (Oryza sativa) di Tanah Sawah Intensif. Jurnal Tanah dan Iklim, 46(2), 133-144.

Surya, E., Hanum, H., Hanum, C., Rauf, A., Hidayat, B., & Harahap, F. S. (2019). Effects of composting on growth and uptake of plant nutrients and soil chemical properties after composting with various comparison of POME. International Journal of Environment, Agriculture and Biotechnology, 5(6).

Walida, H., Harahap, F. S., Ritongah, Z., Yani, P., & Yana, R. F. (2020). Evaluasi status hara bahan organik terhadap sifat kimia tanah di lahan miring kelapa sawit. Ziraa'ah Majalah Ilmiah Pertanian, 45(3), 234-240.




DOI: http://dx.doi.org/10.37159/jpa.v26i1.3755

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Lisensi Creative Commons
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .

 E-ISSN 2528-1488; P-ISSN 1411-0172