PENGAMATAN GEJALA GULMA YANG DISEBABKAN OLEH JAMUR DI BUKIT KOR, TERENGGANU
Abstract
Observation of weed symptoms caused by fungi in Bukit Kor, Marang, Terengganu, Malaysia which was conducted in September 2023 in the agricultural land of Bukit Kor, Marang, Terengganu. The research was conducted using descriptive methods by making direct observations to the field taking direct weed samples and identifying fungi that cause disease in weeds. Sampling was done using quadrats, 1x1 quadrat size. The results showed that there were 5 types of weeds that had disease symptoms, namely Alang-alang (Imperata cylindrica), Leunca (Solanum americanum), Buffalo grass (Paspalum conjugatum), Goletrak (Boreria alata) and Jelumpang grass (Melochia chortoriafolia). The fungi found in the study were Bipolaris sp, Exserohilum sp, Culvularia sp, Cylidrocarpon sp and Culvularia sp. Of the five fungi, the dominant disease carrier was Culvularia sp.
Keywords: weeds, Bukit Lor, symptoms.
INTISARI
Pengamatan gejala gulma yang disebabkan oleh jamur di Bukit Kor, Marang, Terengganu, Malaysia yang dilakukan pada bulan September 2023 di lahan pertanian Bukit Kor, Marang, Terengganu. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan mengambil langsung sampel gulma dan mengidentifikasi jamur penyebab penyakit pada gulma. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan kuadrat, ukuran kuadrat 1x1. Hasil penelitian menunjukkan ada 5 jenis gulma yang memperlihatkan gejala penyakit, yaitu Alang-alang (Imperata cylindrica), Leunca (Solanum americanum), Rumput kerbau (Paspalum conjugatum), Goletrak (Boreria alata) dan Rumput jelumpang (Melochia chortoriafolia . Jamur yang ditemukan pada penelitian adalah Bipolaris sp, Exserohilum sp, Culvularia sp, Cylidrocarpon sp dan Culvularia sp. Dari kelima jamur tersebut yang dominan sebagai pembawa penyakit adalah Culvularia sp.
Kata kunci: gulma, Bukit Lor, gejala
Full Text:
PDFReferences
Afini, N. M., Yeriska, F., Karenina, N. A., Malika, H. N., Fadil, M. R., & Advinda, L. (2022). Jamur Penyebab Penyakit Bercak Daun pada Kacang Tanah (Arachis hypogaea). In Prosiding Seminar Nasional Biologi (Vol. 2, No. 2, pp. 72-81).
Aldrich RJ, dan RJ Kremer. 1997. Prinsip-prinsip dalam pengelolaan gulma pengelolaan gulma. 2nd ed. Ames, Iowa: Iowa State University Press.
Alex D, Li D, Calderone R, Peters SM. 2013. Identifikasi Curvularia Lunata Dengan Reaksi Berantai Polimerase dalam Kasus Endoftalmitis Jamur. Kasus Mycol Med Laporan. 2:137-140.
Byron, M., Treadwell, D., & Dittmar, P. (2019). Gulma sebagai Reservoir Patogen Tanaman yang Mempengaruhi Tanaman Penting Secara Ekonomi. University of Florida, Gainesville, Florida, Amerika Serikat.
Daryani, A. 1995. Uji Kisaran Inang Cendawan Curvularia lunata (Wakker) Boedijn dan Rhizoctonia Solani Kuhn Asal Rumput Bermuda pada Berbagai Jenis Rumput Padang Golf. Laporan Makalah Khusus
Debbi, A., Boureghda, H., Monte, E. dan Hermosa, R. 2018. Distribusi dan Variabilitas Genetik Fusarium Oxysporum Yang Terkait dengan Penyakit Tomat di Aljazair dan Strategi Biokontrol Dengan Trichoderma Spp. Asli. Frontiers in Microbiology. 9: 1-11.
Fuadi, Anwar, and Aries Suharso. 2022. “Perbandingan Arsitektur Mobilenet Dan Nasnetmobile Untuk Klasifikasi Penyakit pada Citra Daun Kentang.” JIPI (Jurnal Ilmiah Penelitian Dan Pembelajaran Informatika) 7(3):701–10.
Gandjar, Indrawati, Robert A. Samson, Karin van den Tweel-Vermeulen, Ariyanti Oestari, Iman Santoso, 1999, ‘Pengenalan Kapang Tropik Umum’, Universitas Indonesia, Indonesia.
Gharabadiyan, F., Jamali, S., Yazdi, A., Hadizadeh, M., & Eskandari, A. (2012). Inang gulma nematoda puru akar di ladang tomat. Jurnal penelitian perlindungan tanaman, 52(2).
Hidayat S dan Rachmadiyanto AN. 2017. Pemanfaatan alang-alang (Imperata cylindrica (L.) Raeusch.) sebagai Obat Tradisional di Kepulauan Indonesia. Proc. Konfrensi Nasional SATREPS ke-1. Pros. 1(0):82-89.
Oktarida, R., & Hamidson, H. (2021). Respon tiga varietas jagung Manis terhadap Penyakit Hawar Daun (Exserohilum turcicum) yang ditanam di lahan rawa lebak Sumatera Selatan. Jurnal Lahan Suboptimal: Jurnal Lahan Suboptimal, 10(2), 225-232.
Pakki, S. 2005. Epidemiologi dan Pengendalian Penyakit Bercak Daun (Helminthosporium sp.) pada Tanaman Jagung. Balai Penelitian Tanaman Seleria. Maros.
Pakki, S. 2016. Bionomi Penyakit Karat (Puccinia polysora) pada Jagung dan Pengendaliannya Dengan Varietas Tahan dan Fungisida. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian 810- 817.
Parinthawong, N., P. Tansian & C. Youngnit. 2010. Effects of Three Plant Crude Extracts on Fungal Spore Germination and Hyphal Growth of Curvularia sp. Asian Agricultural Symposium and international symposium on agricultural technology. Faculty of Agricultural Technology. King Mongkut’s Institute of Technology Ladkrabang. Thailand
Simanjuntak, N., Khotimah, S., & Linda, R. (2015). Keanekaragaman Kapang Udara di Ruang Perkuliahan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura Pontianak. Jurnal Protobiont, 4(2).
Utami, S., Murningsih, M., & Muhammad, F. (2020). Keanekaragaman dan Dominansi Jenis Tumbuhan Gulma Pada Perkebunan Kopi di Hutan Wisata Nglimut Kendal Jawa Tengah. Jurnal Ilmu Lingkungan, 18(2), 411–416
Watanabe T. 2002. Pictorial Atlas of Soil and Seed Fungi. 2nd ed. Londong (BR): CRC Pr.
DOI: http://dx.doi.org/10.37159/jpa.v26i1.3758
Refbacks
- There are currently no refbacks.

Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .
E-ISSN 2528-1488; P-ISSN 1411-0172














