IDENTIFIKASI SIFAT REKALSITRAN BENIH TANAMAN KENYEM (Lepisanthes alata (Blume) Leenh)

Lois Hintanara Shine Tanggara, Endang Pudjihartati

Abstract


Kenyem seeds are seeds from forest plants, which are thought to be recalcitrant seeds. Proper seed handling based on seed properties can reduce the rate of seed deterioration and maintain seed quality. This study aims to determine (1) the recalcitrance level of kenyem seeds based on the physical and physiological characteristics of seeds and (2) desiccation sensitivity and minimum moisture content limit of kenyem seeds (Lepisanthes alata (Blume) Leenh). Identification of recalcitrant properties of kenyem seeds using the recalcitrant properties assessment method from Farrant, Pamenter, and Berjak (1988) and the protocol for determining seed storage behavior according to Hong and Ellis (1996). The results of the study showed that the recalcitrant properties of kenyem seeds were identified as medium recalcitrant according to Farrant et al (1988) and the seed storage behavior of recalcitrant seeds according to Hong and Ellis (1996). Drying of kenyem seeds has a desiccation sensitivity at a minimum moisture content limit of 48.87%. Drying the seeds to a moisture content of less than 48.87% will cause the seeds not to germinate. The optimal soaking water temperature for kenyem seeds is room temperature which results in a germination rate of 62.5% and a low vigor value compared to the 40°C soaking treatment. The DHL value of the P1 treatment showed the lowest value among the other treatments, indicating a high vigor and germination rate (DB) compared to the other treatments.

 Keywords: Recalcitrant seeds; Lepisanthes alata; Seed drying; Soaking

 INTISARI

Benih kenyem merupakan benih dari tanaman hutan, yang diduga merupakan benih rekalsitran. Penanganan benih secara tepat berdasarkan sifat benih dapat menekan laju kemunduran benih dan mempertahankan mutu benih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) tingkat rekalsitran benih kenyem berdasarkan karakter fisik dan fisiologis benih dan (2) sensitivitas desikasi dan batas kadar air minimal benih kenyem (Lepisanthes alata (Blume) Leenh). Identifikasi sifat rekalsitran benih kenyem menggunakan metode penilaian sifat rekalsitran dari Farrant, Pamenter, dan Berjak (1988) dan protokol untuk menentukan perilaku penyimpanan benih menurut Hong dan Ellis (1996). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sifat rekalsitran benih kenyem diidentifikasi sebagai rekalsitran sedang menurut Farrant et al (1988) dan perilaku penyimpanan benih rekalsitran menurut Hong dan Ellis (1996). Pengeringan benih kenyem memiliki sensitivitas desikasi pada batas kadar air minimal 48,87%. Pengeringan benih hingga kadar air kurang dari 48.87%, akan menyebabkan benih tidak berkecambah. Suhu air perendaman yang optimal untuk benih kenyem yaitu suhu ruang yang menghasilkan daya berkecambah sebesar 62,5% dan nilai vigor yang rendah dibandingkan perlakuan perendaman suhu 40oC. Hasil nilai DHL perlakuan P1 menunjukkan nilai terendah diantara perlakuan-perlakuan lainnya, yang mengindikasi nilai vigor dan daya berkecambah (DB) yang tinggi dibandingkan perlakuan-perlakuan lainnya.

 Kata kunci: Benih rekalsitran; Lepisanthes alata; Pengeringan benih; Perendaman benih


Full Text:

PDF

References


Andini, S. N., Sari, M. F., Septiana, S., dan Pradana, O. C. P. 2021. Uji Konduktivitas Benih pada Beberapa Genotipe Mutan Kedelai Hitam Generasi Mutan ke Tiga (M3). J-Plantasimbiosa 3(2): 1-6.

Bewleyl, JD. 1997. Seed Germination and Dormancy. The Plant Cell 9:1055-1066.

Bonner, F.T. 1990. Storage of seeds: Potential and limitations for germplasm conservation. Forest Ecology and Management 35: 35-43.

Chotimah HENC, Krensnatita S, Miranda Y. 2013. Ethnobotanical study and nutrient content of local vegetables consumed in Central Kalimantan, Indonesia. Biodiversitas 14: 106-111.

Farrant, J.M., Pammenter, N.W. and Berjak, P. 1988. Recalcitrant A current assessment. Seed Science and Technology 16: 155-166.

Garwood, N.C. 1995. Studies in Annonaceae. XX. Morphology and Ecology of Seedlings, Fruits and Seeds of Selected Panamanian Species. Botanische Jahrbuercher Fuer Systematik Pflanzengeschichte Und Pflanzengeographie 117: 1–152.

Handayani, Tri. 2021. Seedling Functional Types and Cotyledons Shape Some Species of Woody Plant. Jurnal Mangifera Edu 6(1): 29-43.

Hong, T.D., and Ellis, R.H. 1996. A protocol to determine seed storage behaviour. Rome: International Plant Genetic Resources Institute.

Irawan, arif., dan Iwanuddin. 2019. Pengaruh Waktu dan Media Simpan Terhadap Viabilitas Benih Matoa (Pometia pinnata J.R. Forster & J.G. Forster). Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan 13(1): 53-60.

ISTA. 1999. Seed Science and Technology. Switchzerland: International Seed Testing Association Zurich.

Khairani, Miftahul., Nalwida Rozen., dan Etti Swasti. 2022. Uji Daya Hantar Listrik untuk Benih Padi (Oryza sativa L.). Jurnal Pertanian Agros 24(1): 496-504.

Lestari, R. R. Sari., D. O. Pribadi & A. Bhermana. 2009. Keanekaragaman Hayati Tumbuhan Buah di Kalimantan Tengah dan Habitat Tumbuhnya. Prosiding Konservasi Flora Indonesia dalam Mengatasi Dampak Pemanasan Global. ISBN: 978-979-799-447-1.

Lim, T.K. 2013. Lepisanthes alata: Edible Medicinal and Non-Medicinal Plants Lim, T.K. 2013. Lepisanthes alata: Edible Medicinal and Non-Medicinal Plants Volume 6. New York: Springer Dordrecht Heidelberg.

Maimunah, Siti. 2014. Uji Viabilitas Dan Skarifikasi Benih Beberapa Pohon Endemik Hutan Rawa Gambut Kalimantan Tengah. Jurnal Hutan Tropis. 2(1): 71-76.

Nugroho, L.H., Purnomo dan L Sumardi. 2010. Struktur dan perkembangan Tumbuhan. Depok: Penebar Swadaya.

Pammenter, N.W. and Berjak, P. 2013. Development of the understanding of seed recalcitrant and implications for ex situ conservation. Biotecnología Vegetal 13(3): 131-144.

Pratiwi, Rina Dwi., Rohmanti Rabaniyah., dan Aziz P. 2012. Pengaruh Jenis dan Kadar Air Media Simpan Terhadap Viabilitas Benih Lengkeng (Dimocarpus longan Lour.) Jurnal Vegetalika 1(2): 86-91.

Sandi, A. L. I., Indriyanto., and Duryat. 2014. Ukuran Benih dan Skarifikasi dengan Air Panas terhadap Perkecambahan Benih Pohon Kuku (Pericopsis mooniana). Jurnal Sylva Lestari 2(3): 83–92.

Setyowati, Murti. Francisca., Soedarsono Riswan., dan Siti Susiarti. 2005. Etobotani Masyarakat Dayak Ngaju di Daerah Timpah Kalimantan Tengah. Jurnal Teknologi Lingkungan 6(3): 502-510.

Shaban, M. 2013. Biochemical aspect of protein changes in seed physiology and germination. Intl J Adv Biol Biomed Res 1(8): 885-898.

Shu, K., Liu XD., Xie Q., dan He ZH. 2016. Two faces of one seed: hormonal regulation of dormancy and germination. Molecular Plant 9: 34–45.

Sudrajat, Dede., Naning Yuniarti., Nurhasybi., Dida Syamsuwida., Danu., Agus Astho Pramono., dan Kurniawati Purwaka Putri. 2017. Bunga Rampai: Karakteristik Dan Prinsip Penanganan Benih Tanaman Hutan Berwatak Intermediet Dan Rekalsitran. Bogor: IPB Press.

Sumarni, Nani dan Agus M. 2005. Budidaya Tanaman Cabai Merah. Bandung: Balai Penelitian Tanaman Sayuran.

Widjaja, Elizabeth., Vera Budi L., Henry K., dan Priyono. 2007. Pengobatan Dengan Tumbuhan Untuk Manusia: Studi Dari Sebelas Desa Di Taman Nasional Sebangau Kalimantan Tengah. Laporan Penelitian. LIPI.

Yudono, Prapto. 2015. Perbenihan Tanaman: Dasar Ilmu, Teknologi dan Pengelolaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Yuniarti N, Zanzibar M, Pramono AA. 2013. Pendugaan vigor daya simpan benih antar jenis tanaman hutan berdasarkan karakteristik fisik, fisiologis dan kandungan biokimia. Prosiding Seminar nasional Silvikultur I dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Masyarakat Silvikultur Indonesia.

Zhang, Chunyang., Jiefang Wu., Danwen Fu., Limin Wang., Jiezhen Chen., Changhe Cai dan Liangxi Ou. 2015. Soaking, Temperature, and Seed Placement Affect Seed Germination and Seedling Emergence of Litchi chinensis. Hort Science 50




DOI: http://dx.doi.org/10.37159/jpa.v26i1.3838

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Lisensi Creative Commons
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .

 E-ISSN 2528-1488; P-ISSN 1411-0172