APLIKASI PENGURANGAN PUPUK ANORGANIK DENGAN PEMBERIAN PUPUK HAYATI TERHADAP KETERSEDIAAN HARA DAN PERTUMBUHAN JAGUNG MANIS DI LAHAN GAMBUT

Wilhelmina Wiku Mbaku, Dwi Zulfita, Agus Hariyanti

Abstract


The productivity of sweet corn in the community is still low, this is due to factors limiting growth, one of which is soil fertility. The way to overcome peat soil problems is to use inorganic fertilizer accompanied by the application of biological fertilizer. The aim of the research is to determine the interaction of the use of inorganic fertilizers and biological fertilizers on nutrient availability and the growth of sweet corn on peatlands and to obtain the best dose of inorganic fertilizers and biological fertilizers. The research was carried out at a location located on Jln. Agreed 2, Gang Racana UNTAN, Southeast Pontianak District. This research was conducted June 14 – August 28 2023. Research using a Factorial Randomized Group Design (RAK) field experiment with 2 treatment factors with 3 replications. The first factor is Inorganic Fertilizer (A) consisting of 3 treatment levels, namely: a1 = recommended dose; a2= 75% recommended dose; and a3 = 50% of the recommended dose. The second factor is the dose of Sinar Bio biofertilizer (P) consisting of 3 treatment levels, namely p1= 45 kg/ha ≈ 1.00 g/plant; p2= 60 kg/ha ≈ 1.33 g/plant; and p3= 75 kg/ha ≈1.67 g/plant. The variables observed were nutrient availability, plant height, number of leaves, root volume, plant dry weight, harvest index, total leaf area. The research results showed that nutrient availability after incubation on the research land included very low to high criteria. There is an interaction between inorganic fertilizer and biological fertilizer on the growth of Sweet Corn on Peatlands, and the interaction of inorganic fertilizer at 75% of the recommended dose is equivalent to (Urea 4.21 g/plant, SP-36 2.11 g/plant, KCL 1.41) g/plant and biofertilizer at a dose of 60 kg/ha equivalent to 1.33 g/plant can increase the growth of sweet corn on peatlands.

 Keywords: Peat, Nutrient Availability, Growth, Inorganic Fertilizer, Biological Fertilizer

 

 INTISARI

Produktivitas jagung manis di masyarakat masih rendah, hal ini disebabkan adanya faktor pembatas pertumbuhan salah satunya kesuburan tanah. Cara mengatasi permasalahan tanah gambut adalah penggunaan pupuk anorganik disertai pemberian pupuk hayati.Tujuan penelitian yaitu mengetahui interaksi penggunaan pupuk anorganik dan pupuk hayati terhadap ketersediaan hara dan pertumbuhan  jagung manis pada lahan gambut dan mendapatkan dosis terbaik dari pupuk anorganik dan pupuk hayati. Penelitian dilaksanakan di lokasi yang terletak di Jl. Sepakat 2, Gang Racana UNTAN, Kecamatan Pontianak Tenggara. Penelitian ini dilaksanakan tanggal 14 Juni – 28 Agustus 2023. Penelitian dengan percobaan lapangan Faktorial Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor perlakuan dengan 3 ulangan. Faktor Pertama adalah Pupuk Anorganik (A) terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu: a1= dosis anjuran; a2=  75% dosis; dan a3= 50%  dosis anjuran. Faktor kedua adalah dosis pupuk hayati Sinar Bio (P) terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu p1= 45 kg/ha ≈ 1,00 g/tanaman;  p2= 60 kg/ha ≈ 1,33 g/tanaman; dan p3= 75 kg/ha ≈1,67 g/tanaman. Variabel yang diamati yaitu ketersediaan hara, tinggi tanaman, jumlah daun, volume akar, berat kering tanaman, indeks panen, luas daun total.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan hara setelah inkubasi pada lahan penelitian termasuk kriteria sangat rendah sampai tinggi. Terjadi interaksi antara pupuk anorganik dan pupuk hayati terhadap pertumbuhan Jagung Manis pada Lahan Gambut, dan Interaksi pupuk anorganik 75% dosis anjuran setara dengan (Urea 4,21 g/tanaman, SP-36 2,11 g/tanaman, KCL 1,41) g/tanaman dan pupuk hayati dosis 60 kg/ha setara dengan 1,33 g/tanaman dapat meningkatkan pertumbuhan jagung manis pada lahan gambut.

 Kata kunci: Gambut, Ketersediaan Hara, Pertumbuhan, Pupuk Anorganik, Pupuk Hayati


Full Text:

PDF

References


Badan Pusat Statistik. 2019. Produksi Jagung Manis. Pontianak: Dinas pertanian Provinsi Kalimantan Barat.

Arifin Z., L.E., Susilowati , B.H., Kusumo ,dan M, Ma’shum. 2021. Potensi pupuk hayati fosfat dalam mengefisiensi penggunaan pupuk P- Anorganik pada tanaman jagung. Prosiding SAINTEK, 545–554.

Attitalla, I.H., A.M. Alhasin,M.A. Nasib, A.H.Ghazali, L. Zakaria, H.M. Jais, I. A.A. Balal, and B. Salleh. 2010. Occurrence and Microbiological Characteristic of Azospirillum Strains Associated with Leguminous and Non-Leguminous Plant in Al Jabal Al Akhdar Eco-Region, Libya. J. Agric dan Environ. Sci. 8 (6):617-625.

Atmojo, S. W. 2003. Peranan bahan organik terhadap kesuburan tanah dan upaya pengelolaannya. Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu Kesuburan Tanah. Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Bakri Ilham, Thaha Rahim Abdul, Isrun. 2016. Status Beberapa Sifat Kimia Tanah Pada Berbagai Penggunaan Lahan Di DAS Poboya Kecamatan Palu Selatan. Diakses tanggal 16 September 2023.

Beadle, C. L. 1993. Growth analysis, p. 36- 45. In D.O. Hall, J.M.O. Scurlock, H.R. Bohlar-Nordenkampf, R.C. Leegood, and S.P. Long (Eds.). Photosintesis and Production In A Changing Environment. Chapman and Hall. London.

Dartius. 2005. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Medan: Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Dobermann, A., and Thomas Fair Hurst. 2000. Rice: Nutrient Disorders and Nutrient Management. Potash and Phosphate Institute (PPI), Potash and Phosphate Institute of Canada (PPIC) and International Rice Research Institute (IRRI).

Gardner, F.P, R.B. Pearce dan R.L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Gardner, F.P., R.B. Pearce, dan R.L. Mitchell. 1985. Fisiologi Tanaman Budidaya. Diterjemahkan oleh H. Susilo (1991). Jakarta: UI Press.

Goenadi, DH. 1999. Mikroba Pelarut Hara dan Pemantap Agregat dari Beberapa Tanah Tropika Basah. Menara Perkebunan. 62: 60-66.

Goldsworthy, P. R., dan N.M. Fisher. 1984. The Physiology of Tropical Field Crops.

Indradewa, D., S. Suryanti., P. Sudira., dan J. Widada. 2015. Kebutuhan air, efisiensi penggunaan air dan ketahanan kekeringan kultivar kedelai. Agritech. 35 (1) : 114-120.

Junita, F., S. Muhartini dan D. Kastono. 2002. Pengaruh Frekuensi Penyiraman dan Takaran Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Pakchoi. Ilmu Pertanian. IX (1) : 37 – 45.

Kastono, D., H. Sawitri, dan Siswandono. 2005. Pengaruh nomor ruas setek dan dosis pupuk urea terhadap pertumbuhan dan hasil kumis kucing. Jurnal Ilmu Pertanian 12(1):56 – 64.

Liu, J., A,Shu., W,Song., W,Shi.,M, Li., W,Zhang., Z,Li., G,Liu., F, Yuan., S, Zhang., Z,Liu., and Z,Gao. 2021. Long-term Organic Fertilizer Substitution Increases Rice Yield by Improving Soil Properties and Regulating Soil Bacteria. Geoderma. 404(12): 115287 – 115298.

Milianda. W. 2020. Analisis Pertumbuhan Padi (Oryza sativa L.) Varitas Situbagendit pada Berbagai Dosis Nitrogen dan Fosfot pada Lahan Sawah Tadah Hujan. Skripsi. Surakarta : Fakultas Pertanian Universitas Tunas Pembangunan.

Mulyani. 2001. Vermikompos Pupuk Organik Berkualitas dan Ramah Lingkungan. Mataram. Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian.

Nursyamsi, D. O. Supardi, D. Erfandi, Sholeh dan I. P. G. Wijaya Adhi. 1995. Penggunaan bahan organik, pupuk p dan k untuk meningkatkan produktivitas tanah podsolik. Bogor. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat.

Palupi Puspita Nurul, 2015. Analisis Kemasaman Tanah Dan C Organik Tanah Bervegetasi Alang Alang Akibat Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Pupuk Kandang Kambing. https://lldikti11.ristekdikti.go.id/jurnal/p df/d324635d-3092-11e8-9030- 54271eb90d3b/. Diakses tanggal 16 September 2023.

Poerwidodo. 1993. Telah Kesuburan Tanah. Bandung: Angkasa Bandung.

Prabowo, A.Y. 2007. Teknis Budidaya : Budidaya Jagung. http://teknisbudidayajagung.html/17/09/2023.

Purwati, dkk. 2007. Potensi Penggunaan Abu Boiler Industri Pulp dan Kertas Sebagai Bahan Pengkondisi Tanah Gambut pada Areal Hutan Tanaman Industri. Peneliti Bidang Lingkungan, Balai Besar Pulp dan Kertas, Vol.42 (1), 8-17.

Prasetyo, B. H., J. Sri Adiningsih, Kasdi Subagyono, dan R. D. M. Simanungkalit. 2004. Mineralogi, Kimia, Fisika, Dan Biologi Tanah Sawah. Dalam; Tanah Sawah dan Teknologi Pengolahannya. Editor: Agus. F.,A. Adimihardja., S. Hardjowigeno. A. M. Fagi., dan W. Hartatik. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Tanah Agroklimat. Badan Penelitian dan Pengmbangan Pertanian, Bogor. Hal : 29-83.

Pusat Penelitian Tanah, 1983. Kriteria Penilaian Data Sifat Analisis Kimia Tanah: Bogor. Balai penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian.

Puspadewi,S.,S.W.Sutari dan Kusumawati. 2016. Pengaruh Konsentrasi Pupuk Oraganik Cair (POC) dan Dosis Pupuk N,P,K terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays L.). Jurnal kultivasi.15 (3): Hal. 208-216.

Rinaldi, E. Milda, dan M. Yunis. 2009. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Yang Ditumpangsarikan dengan Kedelai (Glycine max L.). Skripsi Fakultas Pertanian. Padang : Universitas Taman Siswa.

Saragih, D., Herawati Hamim, dan Niar Nurmauli. 2013. Pengaruh Waktu dan Dosis Terhadap Pemberian Pupuk Urea Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea Mays.L). Jurnal Agrotek Tropika 1(1): 50-54.

Soelaeman, Y., Maswar, M., & Haryati, U. (2017). Pemanfaatan Pembenah tanah dan mikroba pelarut P untuk meningkatkan efektivitas pupuk NPK pada usahatani jagung di lahan kering masam. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 1(1), 45–52.

Susantidiana. 2011. Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. J. Agronobis. 3(5):17-21.

Sutoro dan Setyowati, M. 2014. Model Pendugaan Luas Daun Tanaman Koro Pedang (Canavalia ensiformis). Informatika Pertanian, 23(1): 1-6.

Wibowo, A., Purwanti, Setyastuti, dan R. Rabaniyah. 2012. Pertumbuhan dan Hasil Benih Kedelai Hitam (Glycine max (L.) Merr) Malika yang Ditanam Secara Tumpangsari dengan Jagung Manis (Zea mays L Kelompok Saccharata). Vegetalika 1(4) : 1-10.

Yuwariah, Y. 2011. Dasar-Dasar Sistem Tanaman Ganda. Jurusan Budidaya Pertanian. Bandung. Fakultas Pertanian UNPAD




DOI: http://dx.doi.org/10.37159/jpa.v26i1.3875

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Lisensi Creative Commons
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .

 E-ISSN 2528-1488; P-ISSN 1411-0172