PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS DENGAN PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS DAN JENIS BAHAN MINERAL PADA TANAH GAMBUT

Radian Radian, Tatang Abdurrahman

Abstract


The reseacrh aims to determine the best dosage and type of mineral materials to increase the growth and yield of sweet corn on peat soil was carried out in Rasau Jaya District. This reseach used a Factorial Completely Randomized Design (CRD) method consisting of 2 factor and 3 replications. The first factor, namely various dosage (D), consists of: d1= 10 ton ha-1, d2= 20 ton ha-1, d3= 30 ton ha-1. The second factor, namely the type of mineral subtance (M), consists of: m1 = sea mud, m2 = aluvial soil, m3 = wood ash. The results of the study showed that there was no interaction between of various dosage and type of mineral ingredients on all observed variables. Mineral subtance dosage of 30 ton ha-1 provides an increase in root volume, plant dry weight and number of rows per cob, while wood ash is the best type of mineral substance in increasing plant height, stem diameter, number of leaf, root volume, plant dry weight, cob lengh, cob diameter, number of fruits per cob, weight of cobs with husks and weight of cobs without husks.

Key-words: growth and yield, mineral subtance, peat soil, sweet corn

INTISARI

Penelitian bertujuan untuk menentukan dosis dan jenis bahan mineral terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis pada tanah gambut telah dilaksanakan di Kecamatan Rasau Jaya selama empat bulan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok faktorial dengan dua faktor yang diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah dosis bahan mineral terdiri dari 3 taraf, yaitu d1 = 10 ton ha-1  , d2 =20 ton ha-1  , dan d3 = 30 ton ha-1  dan faktor kedua adalah jenis bahan mineral, terdiri dari 4 taraf, yaitu m1 = lumpur laut, m2 = tanah aluvial, m3 = abu kayu, dan m4 = tanah PMK. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara pemberian berbagai dosis dan jenis bahan mineral terhadap semua variabel pengamatan. Dosis bahan mineral 30 ton ha-1 memberikan peningkatan terhadap volume akar, berat kering tanaman dan jumlah baris per tongkol, sedangkan abu kayu merupakan jenis bahan mineral terbaik dalam meningkatkan tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, volume akar, berat kering tanaman, panjang tongkol, diameter tongkol, jumlah buah per tongkol, berat tongkol berkelobot dan berat tongkol  tanpa kelobot.

Kata Kunci: bahan mineral, gambut, hasil, jagung manis, pertumbuhan


Full Text:

PDF

References


Ainsworth, E. A., & Bush, D. R. (2011). Carbohydrate Export from the Leaf: a Highly Regulated Process and Target to Enhance Photosynthesis and Productivity. Plant Physiology, 155(1), 64–69. https://doi.org/10.1104/pp.110.167684.

Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Barat. 2022. Statistik Pertanian tanaman Pangan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2022. Pontianak.

Bunyamin. 1995. Pengaruh pemberian abu kayu dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah di tanah gambut. Tidak dipublikasikan. Pontianak.

Flaig, W., H. Beutelspacher, and F. Rietz. 1975. Chemical Composition and Physical Properties of Humic Substance. In J. E. Gieseking, ed. Soil Components, Vol I. Spinger-Verlag, New York.

Gardner, F.P., R.B. Pearce and R.L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.Terjemahan Herawati Susilo. UI Press. Jakarta. Hal 98-350.

Hakim, N., M.Y. Yusuf, A.M. Lubis, S.G. Nugroho., M.R. Saul, M.A. Diha, B.H. Go. dan H.H. Bailey. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung Press. Lampung.

Hartley, R.D. and D.C. Whitehead. 1984, Phenolic acid in soil and their influence of plant growth and soil microbial processes. In: Soil Organic Matter and Biological Activity. Eds. D. Vaughan and R. E. alcolm. Martinus Nijhoff/DR W. Junk Publisher. Lancaster. Pp:109-149.

Hasnia., Damhuri., dan Samai, S. (2017). Pengaruh pemberian abu sekam padi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.). Jurnal Ampibi. 2(1).65-74.

Maftu’ah, E., Maas, A., Syukur, A., dan Purwanto, B.H. 2013 Efektivitas amelioran pada lahan gambut terdegradasi untuk meningkatkan pertumbuhan dan serapan NPK tanaman jagung manis. Jurnal Agronomi Indonesia.41(1):16-23.

Nurvitha, L. 2016. Pengaruh abu dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman ciplukan pada media gambut. Jurnal Agrovigor 9(1): 33-41.

Prasetyo, T.B. 1996. Perilaku asam-asam organik meracun pada tanah gambut yang diberi garam Na dan beberapa unsur mikro dalam kaitannya dengan hasil padi. Disertasi. Program Pascasarjana IPB. Bogor.

Safuan, L. Dan Bahrun, A. 2012. Pengaruh bahan organik dan pupuk kalium terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman melon (Cucumis melo L.). Jurnal Agroteknos. 2(2):69-76.

Suratman dan Sukarman. 2016. Peran amelioran tanah mineral terhadap peningkatan berbagai unsur kesuburan tanah gambut pada perkebunan kelapa sawit. Jurnal Sumber Daya Lahan. Desember 2016: 21-32.

Wayan, I.W., Sabiham, S. Dan Ardi, D. 2006. Pengaruh pencampuran tanah mineral berpirit pada tanah gambut terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia. 8(2):99-109




DOI: http://dx.doi.org/10.37159/jpa.v26i1.3939

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Lisensi Creative Commons
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .

 E-ISSN 2528-1488; P-ISSN 1411-0172