PENGARUH PEMBERIAN DOSIS ABU BOILER TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI MAIN NURSERY
Abstract
Boiler ash is palm oil mill solid waste resulting from the remaining burning of shells and fibers in the boiler machine. Boiler ash contains many nutrients which are very useful and can be applied to oil palm plants as additional fertilizer or substitute for inorganic fertilizers. This study aims to determine the effect of boiler ash dosing on g owth and the best boiler ash dosage for the g owth of oil palm seedlings in the main nursery. The research was carried out in the practice garden area of ITSI Medan. The research time was 4 months from December 2022 to March 2023. This study used a non-factorial RAK design with 5 treatments and 5 replications, so that 25 polybags were obtained. The five treatments are; A0 = 5 g NPK, A1 = 30 g boiler ash, A2 = 40 g boiler ash, A3 = 50 g boiler ash, A4 = 60 g boiler ash. Data analysis was done using ANOVA fingerprinting with DMRT (Duncan's Multiple Range Test) with a level of 5%). The results of the study concluded that treatment A0 showed higher seedling g owth, boiler ash doses with A4 treatment showed higher seedling g owth results than A1, A2, and A3. The results also showed that the boiler ash treatment showed no significant effect on all research parameters observed and measured for 16 MSA (Week After Application), namely number of leaves, plant height, stem diameter, total leaf area, root length, fresh weight. roots, root dry weight, crown wet weight and crown dry weight.
Keyword : Oil Palm Seeds, Boiler Ash, Main Nursery
INTISARI
Abu boiler adalah limbah padat pabrik kelapa sawit hasil dari sisa pembakaran cangkang dan serat di dalam mesin boiler. Abu boiler banyak mengandung unsur hara yang sangat bermanfaat dan dapat diaplikasikan pada tanaman sawit sebagai pupuk tambahan atau pengganti pupuk anorganik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis abu boiler terhadap pertumbuhan dan dosis abu boiler terbaik untuk pertumbuhan bibit kelapa sawit di main nursery. Penelitian dilaksanakan di areal kebun praktek ITSI Medan. Waktu penelitian selama 4 bulan dari bulan Desember 2022 hingga Maret 2023. Penelitian ini menggunakan rancangan RAK Non faktorial dengan 5 perlakuan serta 5 ulangan, sehingga di peroleh jumlah tanaman 25 polybag. Kelima perlakuan tersebut adalah; A0 = 5 g NPK, A1 = 30 g abu boiler, A2 = 40 g abu boiler, A3 = 50 g abu boiler, A4 = 60 g abu boiler. Analisis data dengan Sidik Ragam Anova dengan Uji Lanjut DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) dengan taraf 5%). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan A0 menunjukkan pertumbuhan bibit yang lebih tinggi pertumbuhan nya, dosis abu boiler dengan perlakuan A4 menunjukkan hasil pertumbuhan bibit yang lebih tinggi dari A1, A2,dan A3. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa perlakuan pemberian abu boiler menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap semua parameter penelitian yang diamati dan di ukur selama 16 MSA (Minggu Setelah Aplikasi) yaitu jumlah daun, tinggi tanaman, diameter batang, total luas daun, panjang akar, bobot basah akar, bobot kering akar, bobot basah tajuk dan bobot kering tajuk.
Kata kunci : Bibit Kelapa Sawit, Abu boiler, Main Nursery
Full Text:
PDFReferences
Ade, D., Nurdiana, D., Hidayati, H. N. (2019). Pengaruh pemberian dosis limbah cair dan abu boiler pabrik kelapa sawit terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di pre nursery. Skripsi Universitas Garut.
Agustina, Prawita. (2014). Kualitas dan kuantitas kandungan pupuk organik Limbah serasah dan jamur pelapuk putih secara aerob. Skripsi Surakarta: UMS.
Anonimus. (2009, 10 02). Pemanfaatan Boiler Ash. Retrieved from Palm Oil Community: http://www.palmoilmill- community.com/limbah/30-boiler-ash/65- pemanfaatan boiler-ash.
Arianci, R., Elvia dan Idwar (2014). Pengaruh Komposisi Kompos TKKS, Abu Boiler dan Trichoderma terhadap Penanaman Kedelai pada Sela Tegakan Kelapa Sawit yang telah menghasilkan di Lahan GGambut. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Pertanian. I(1): 1-14
Aryanti, E. dan Oksana. (2014).Kandungan Hara Makro dan Mikro Tanah ambut pada pemberian Dosis dan limbah Kelapa Sawit yang berbeda. Laporan Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Pekanbaru.
Astianto, A. (2012). Pemberian Berbagai Dosis Abu Boiler Pada Pembibitan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Pembibitan Utama (Main Nursery). Skripsi Sarjana Fakultas Pertanian. Universitas Riau. Pekanbaru.
Azlansyah, B. (2014). Pengaruh Lama Pengomposam tandan kosong kelapa sawit (TKKS)Terhadap pertumbuhan dan perkembangan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq). Skripsi Fakultas Ag oteknologi Universitas Riau. Pekanbaru.
Fauzi, Y., Wiyastuti, Y. E., Satyawibawa, I., & Rudi, P. H. (2012). Kelapa Sawit- Budi daya, Pemanfaatan Hasil dan Limbah, Analisis Usaha dan Pemasaran. Penebar Swadaya. Jakarta.
Fitriatin, B. N., A. Yuniarti., T. Turmuktini., dan F. K. Ruswandi. (2014). The Effect of Phosphate Solubilizing Microbe Producing G owth Regulators on Soil Phosphate, G owth and Yield of Maize and Fertilizer Efficiency on Ultisol. Eurasian J. of Soil Sci. Indonesia. Hal: 101-107
Ginting, N. E., et al. (2020). Pengaruh Rock Phosphate dan Dolomit Terhadap Distribusi Perakaran Tanaman Kelapa Sawit Pada Tanah Ultisols. Jurnal Ag ikultura. 31 (1): 32 – 41.
Gusniwati, H. Salim, dan J. Mandasari. (2012). Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di pembibitan utama dengan perbedaan kombinasi pupuk cair Nutrifram dan NPKMg. Jurnal Pertanian Vol.1(1):46-56
Hamzah, M. (2014). Studi Metode pemupukan dan soil conditioner terhadap pertumbuhan vegetatif serta efektivitas serapan hara makro bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq.) Tesis fakultas pertanian universitas Riau. Pekanbaru (tidak untuk di publikasikan).
Hariadi, Nelvia, Wawan. (2017). Serapan P dan pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan pemberian abu terbang (fly ash) dan fosfat alam pada medium gambut. Skripsi Universitas Riau. Pekanbaru
Hartanto H. (2011). Sukses Besar Budidaya Kelapa Sawit. Cetakan I Citra Media Publishing. Yogyakarta
Hartatik, W. (2007). Tithonia diversifolia sumber pupuk hijau. Warta Penelitian dan pengembangan Pertanian. Vol.29(V):3.
Hartono, B., Adiwirman dan G. M. E. Manurung. (2013) The Young Oil Palm (Elaeis guineensis Jacq) Cultivation Technique In Tidal Lands Made By Farmers In Distirct Of Bangko Pusako Rokan Hilir. Jurusan Ag oteknologi, Fakultas Pertanian Unri. Riau
Lakitan, B. (2000). Dasar-dasar fisiologi Tumbuhan. PT. Raya G afindo Persada Jakarta.
Lakitan, B. (2010). Dasar- Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Rajawali Pers, Jakarta. Li, R., P. Guo, M. Baum, S. G ando. And S. Ceccarelli. 2006 Evaluation of Chlorophyll Content and Fluorescens Parameter as Indicators of Drought Tolerance un Barley. Ag icultural Sciences in China 5 (10) : 751-757.
Leiwakabessy, F. M. (1998). Kesuburan Tanah. Jurusan Ilmu tanah. Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
Lingga, P dan Marsono. (2001). Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.
Lubis, A. U. (2008). Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Di Indonesia (Edisi Revisi ke-2). Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan
Mangoensoekarjo, S., dan Semangun, H. (2008). Manajemen Ag obisnis Kelapa Sawit. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Munawar, A. (2011). Kesuburan Tanaman dan Nutrisi Tanaman. Institut Pertanian Bogor Press. Bogor
Pardamean, M. (2012). Sukses Membuka Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit. Penebar Swadaya. Jakarta.
Prasetyo, B. H dan D. A. Suriadikarta. (2006). Karakteristik, Potensi, dan Teknologi 9 Pengembangan Pertanian Lahan Kering di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian. Bogor.
Rini, Hazli, N., Hamzar S., Teguh B. P. (2005). Pemberian Abu Boiler pada Lahan Gambut untuk Mereduksi Asam Humat dan Kaitannya dengan Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg). Laporan penelitian. Universitas Riau. Pekanbaru
Rini, Nurdin, H., Suryani, H., & Prasetyo, T. B. (2009). Pemberian Fly ash (abu sisa boiler pabrik pulp) untuk meningkatkan pH tanah gambut. J. Ris. Kim. 2(2), 132-139.
Satria, N. Wardati, dan M. Amrul Khoiri (2015), pengaruh pemberian kompos Setyamidjaja, D. (2006). Kelapa Sawit :Teknik tandan kosong kelapa sawit dan pupuk Npk terhadap pertumbuhan bibit tanaman gaharu (Aquilaria malaccenencis).
Nu’man, M. (2009). Pengelolaan Tenaga Kerja Perkebunan Kelapa SawiT (Elaeis guineensis Jacq.) di Perkebunan PT. Cipta Futura Plantation Muara Enim, Sumatera Selatan. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
Pahan, I. (2008). Panduan Lengkap Kelapa Sawit, Manajemen Ag ibisnis dari Hulu hingga Hilir. Penebar Swadaya. Jakarta
Fachlevi, R. (2021). Pengaruh Komposisi Limbah Pabrik Kelapa Sawit (Abu Boiler Dan Solid Decanter) Terhadap Kadar N, P, K Untuk Pembuatan Pupuk Organik. Tugas Akhir Institut Teknologi Sawit Indonesia. Medan
Budidaya, Panen dan Pengolahan Kelapa Sawit. Kanisius. Yogyakarta (ID).
Sibuea, P. (2014). Minyak Kelapa Sawit Teknologi dan Manfaatnya untuk Pangan Nutrasetikal. Erlangga. Jakarta.
Sudradjat, Darwis, A., Ramadhani, R. F., Ningsih, E. P., Sari, V. I. (2015). Optimasi Pupuk Anorganik Dan Organik Untuk Meningkatkan Kualitas Bibit Kelapa Sawit. IPB Press. Bogor.
Sulardi. (2022). Budidaya Perkebunan Tanaman Kelapa sawit. PT. Dewangga Energi Internasional. Bekasi
Sulistyo, B., (2010). Budidaya Kelapa Sawit. PT. Balai Pustaka. Jakarta.
Sunarko. (2014). Budidaya Kelapa Sawit Di berbagai Jenis Lahan. PT Ag omedia Pustaka. Jakarta Selatan.
Sutedjo, M. M. (2010). Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.
Suwarto, Yuke Octavianty, Silvia Hermawati. (2014). Top 15 Tanaman Perkebunan. Penebar Swadaya. Jakarta
Winarso, S. (2005). Kesuburan Tanah Dasar Kesehatan dan kualitas Tanah. Gava Media. Yogyakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.37159/jpa.v26i1.4027
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .
E-ISSN 2528-1488; P-ISSN 1411-0172