PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA MERAH (Lactuca sativa L.) DENGAN PEMBERIAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA PADA ULTISOL
Abstract
Red lettuce is a horticultural crop that has high economic value. Besides being a consumption material, red lettuce is also beneficial for health because it contains anthocyanins. Red lettuce cultivation is still constrained by the large amount of marginal land in Indonesia. Therefore, innovation in red lettuce cultivation is needed through the use of arbuscular mycorrhizal fungi (AMF). Arbuscular mycorrhizal fungi will symbiotize with plant roots and help them absorb nutrients and water in the soil. The purpose of this study was to determine the effect of FMA on the growth and yield of red lettuce and to determine the best dose of FMA for plants. This research was conducted from January to March 2023 at the Wire House of the Faculty of Agriculture, Universitas Andalas Padang. This study consisted of 4 treatments: 0 g/plant, 5 g/plant, 10 g/plant, and 15 g/plant. The results showed that the treatment influenced the parameters of plant height, longest leaf length, number of leaves, leaf area, stem diameter, plant fresh weight, percentage of colonized roots, and net assimilation rate. The conclusion of the research is that the application of FMA can increase the growth and yield of red lettuce plants, to increase the growth and yield of red lettuce plant is sufficient by giving a dose of FMA 5 g/plant.
Keywords: arbuscular mycorrhizal fungi, marginal land, red lettuce
INTISARI
Selada merah merupakan tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Selain menjadi bahan konsumsi, selada merah juga bermanfaat bagi kesehatan karena mengandung antosianin. Budidaya selada merah masih terkendala dengan banyaknya lahan marginal di Indonesia. Fungi mikoriza arbuskular akan bersimbiosis dengan akar tanaman dan membantunya menyerap unsur hara dan air dalam tanah. Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi budidaya selada merah melalui penggunaan Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian FMA terhadap pertumbuhan dan hasil selada merah serta menentukan dosis FMA terbaik bagi tanaman. Penelitian dilaksanakan pada Januari – Maret 2023 di Rumah Kawat dan Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang. Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan: 0 g/tanaman, 5 g/tanaman, 10 g/tanaman, dan 15 g/tanaman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian perlakuan berpengaruh terhadap parameter tinggi tanaman, panjang daun terpanjang, jumlah daun, luas daun, diameter batang, bobot segar per tanaman, persentase akar terkolonisasi FMA, dan laju asimilasi bersih. Dapat disimpulkan bahwa pemberian FMA mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman selada merah dan untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman selada merah sudah cukup dengan pemberian dosis FMA 5 g/tanaman.
Kata kunci: fungi mikoriza arbuskular, selada merah, tanah marginal.
Full Text:
PDFReferences
Adetya, V., Nurhatika, S., & Muhibbuddin, A. (2018). Pengaruh Pupuk Mikoriza Terhadap Pertumbuhan Cabai Rawit (Capsicum frutescens) di Tanah Pasir. Jurnal Sains Dan Seni ITS. 7 (2): 75–79.
Afrinda, M. S., & Islami, T. (2018). Pengaruh Mikoriza Arbuskular dan Pupuk P Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.). Jurnal Produksi Tanaman. 6 (7): 1465–1472.
Amanda, F. (2021). Pengaruh Pemberian Fungi Mikoriza Arbuskula terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bengkuang (Pachyrizus erosus (L.) urban) pada Media Pasir Pantai. Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Univeritas Andalas.
Armansyah, Herawati, N., & Kristina, N. (2019). Keanekaragaman Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) di Rhirzosfer Tanaman Bengkuang (Pachyrizus erosus (L) Mrb) Pada Berbagai Rotasi Tanam. Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Andalas. 3 (1).
Badan Pusat Statistik. (2019). Statistik Tanaman Sayuran dan Buah-Buahan Semusim Indonesia.
Hadianur, Syafruddin, & Kesumawati, A. (2017). Pengaruh Fungi Mikoriza Arbuskular terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Merah Besar (Capsicum annum L.). Jurnal Agrotek Lestari. 3 (1): 30–38.
Hapsoh. (2008). Pemanfaatan Fungi Mikoriza Arbuskula pada Budidaya Kedelai di Lahan Kering. Universitas Sumatra Utara.
Hapsoh. (2011). Kompabilitas antara Mikoriza Arbuskular dan Tiga Varietas Kedelai pada Dua Tingkat Kekeringan. Prosiding Seminar Nasional Mikoriza II: 20–24.
Hartanti, I., Yoseva, S., & Hapsoh. (2014). Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati Mikoriza dan Rock Phosphate terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays Saccharata Sturt). Seminar Nasional BKS PTN Barat. 193–200.
Herawati, N., Satria, B., & Kristina, N. (2017). Eksplorasi dan Identifikasi Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) pada Rhizosfere Tanaman Bengkuang (Pachyrizhus erosus (L) Mrb) di Sumatera Barat. PDUPT.
Husin, E.F., Syarif, A., & Kasli. (2012). Mikoriza Sebagai Pendukung Sistem Pertanian Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan. Andalas University Press.
Indriana, K. R. (2020). Uji Gabungan Pertumbuhan Jarak Pagar Akibat Pemberian FMA dan Sitokinin di Dua Lokasi Berbeda. Agroscience. 10(1): 48–57.
Jaenudin, A., & Sugesa, N. (2018). Pengaruh Pupuk Kandang dan Cendawan Mikoriza Arbuskula Terhadap Pertumbuhan Serapan N dan Hasil Tanaman Kubis Bunga (Brassica oleracea var. botrytis L.). Jurnal Agroswagati. 6 (1).
Kartika, E., Gani, Z., & Kurniawan, D. (2013). Tanggapan Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) Terhadap Pemberian Kombinasi Pupuk Organik dan Pupuk Anorganik. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Jambi. 2 (3): 122–131.
Linonia, N. (2014). Pengaruh Jarak Tanam dan Konsentrasi PupukGrow More Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merrill). Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar.
Mulyani, A., Rachman, A., & Dairah, A. (2010). Penyebaran Lahan Masam, Potensi dan Ketersediaannya Untuk Pengembangan Pertanian. dalam Prosiding Simposium Nasional Pendayagunaan Tanah Masam. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Tanah Dan Agroklimat. 23–34.
Nadir, M., Syamsia, S., & Laban, S. (2018). Pemanfaatan Cendawan Mikoriza Arbuskula Untuk Mereduksi Kadar Pb dan Cd Pada Lahan Sawah Serta Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Tanaman Selada. Jurnal Ecosolume. 7 (2): 61.
Nainggolan, B.R.A. (2011). Pemberian Pupuk NPK Organik dan Kiesrite terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di MainNursery (Pembibitan Utama). Universitas Islam Riau.
Nurshanti, D. F. (2009). Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Terhada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Sawi Caisim (Brassica juncea L.). Jurnal Agronobis.1 (1): 89–98.
Padri, M.H., Burhanuddin, & Herawatiningsih, R. (2015). Keberadaan Fungi MIkoriza Arbuskula pada Jabon Putih Di Lahan Gambut. Jurnal Hutan Lestari. 3 (3):401–410.
Prasetyo, B.H., & Suriadikarta, D.A. (2006a). Karakteristik , Potensi, dan Teknologi Pengelolaan Tanah Ultisol Untuk Pengembangan Pertanian Lahan Kering di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian. Bogor.
Prasetyo, B.H., & Suriadikarta, D.A. (2006b). Karakteristik, Potensi, dan Teknologi Pengelolaan Tanah Ultisol untuk Pengembangan Pertanian Lahan Kering di Indonesia. Jurnal Litbang Pertanian. 25 (2): 39–47.
Prayoga, G.I., Mustikarani, E.D., & Wandra, N. (2018). Seleksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Lokal BangkaToleran Cekaman Salinitas. Jurnal Agro. 5 (2): 103–113.
Prayudyaningsih, R. (2014). Pertumbuhan Semai Alstonia Scholaris, Acacia Auriculiformis Dan Muntingia Calabura Yang Diinokulasi Fungi Mikoriza Arbuskula Pada Media Tanah Bekas Tambang Kapur. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea. 3 (1): 13–23.
Simanungkalit, R.D.M., Suriadikarta, D.A., Saraswati, R., Setyorini, D., & Hartatik, W. (2006). Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.
Simarmata, T. (2005). Aplikasi Pupuk Biologis dan Pupuk Organik untuk Meningkatkan Kesehatan Tanah dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) pada Inceptisols di Jatinangor. Jurnal Agroland. 12 (3): 261-266.
Silitonga, Y.W., & Nasution, M.H. (2020). Efektivitas Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Putih (Zea mays L.). Agrium. 23 (1).
Suharno, Retno, P.S., Rina, S.K., & Endang, S.S. (2020). The Growth Response of Pokem (Setaria italica L.) Inoculated with Arbuscular Mychorrhizal Fungi (AMF) from Tailings Area. Laporan Penelitian.
Suharno, & Santosa. (2005). Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merr) yang Diinokulasi Jamur Mikoriza, Legin dan Penambahan Seresah Daun Matoa (Pometia pinnata Forst) pada Tanah Berkapur. Sains Dan Sibernatika. 18 (3): 367–378.
Trisilawati, O., Towaha, J., & Daras, U. (2012). Pengaruh mikoriza dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi jambu mete muda. Buletin RISTRI. 3 (1): 91–98.
Yeasmin, T., Zaman, P., Rahman, A., & Absar, N. (2007). Arbuscular Mycorrhizal Fungus Inoculum Production in Rice Plant. African Journal of Agricultural Research. 2 (9): 463–467.
Yelianti, U., Kasli, K., Kasim, M., & Husin, E. F. (2009). Biodiversity of Arbuskula Mychorizal Fungi (AMF) on Potatos Rhizosphere and It Potential As Biofertilizer. Jurnal Saintek. 12 (1).
DOI: http://dx.doi.org/10.37159/jpa.v26i1.4447
Refbacks
- There are currently no refbacks.

Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .
E-ISSN 2528-1488; P-ISSN 1411-0172














