ANALISIS KANDUNGAN C-ORGANIK DAN TOTAL MIKROB PADA BEBERAPA JENIS TANAH

Afifah Farida Jufri, Eka Rahmi, Rika Yayu Agustini, Febrianti Rosalina

Abstract


The level of soil fertility is a crucial factor in the success of agricultural businesses because it is the main medium for growing crops. Soil fertility will continue to decrease if it is managed continuously without understanding the condition of the soil, so it is necessary to evaluate the condition of the soil before carrying out plant cultivation activities. One indicator of soil fertility is the organic matter content (C-Organic) and the total availability of soil microbes. This research aims to evaluate the organic matter (C-Organic) content and total microbes from different soil types and conditions. This research took place for 2 months at the Land Physical Resources Development Laboratory and the Soil Chemistry and Fertility Laboratory, Department of Soil Science and Land Resources, Faculty of Agriculture, Bogor Agricultural Institute. The soil samples used were taken from several locations, namely the Cikabayan IPB oil palm experimental plantation, IPB experimental rice fields, IPB rubber plantations and peat soil from Jambi. The research results show that the highest organic matter content was found in Jambi peat soil, but the highest total microbes and microbial activity were found in oil palm soil. The topsoil layer contains more C-Organic than sub-soil, and paddy soil contains the lowest C-Organic, total microbial and soil respiration. . Organic C content and total microbes are not the only ones that determine the level of respiration in soil, there are other factors such as temperature.

Key-words: microbes, soil fertility, soil evaluation

 INTISARI

 Tingkat kesuburan tanah merupakan faktor krusial dalam keberhasilan usaha pertanian karena merupakan media utama dalam budidaya tanaman. Kesuburan tanah akan terus berkurang jika dikelola terus menerus tanpa memahami kondisi tanah, sehingga perlu melakukan evaluasi kondisi tanah sebelum melakukan kegiatan budidaya tanaman. Salah satu indikator kesuburan tanah adalah kandungan bahan organik (C-Organik) dan ketersediaan total mikrob tanah. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi kandungan bahan organik (C-Organik) dan total mikroba dari jenis dan kondisi tanah yang berbeda. Penelitian berlangsung selama 2 bulan di Laboratorium Pengembangan Sumberdaya Fisik Lahan dan Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Sampel tanah yang digunakan diambil dari beberapa lokasi yang diambil dari kebun percobaan kelapa sawit Cikabayan IPB, tanah sawah percobaaan IPB, kebun karet IPB dan tanah gambut dari Jambi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan bahan organik tertinggi terdapat pada tanah Gambut Jambi, namun total mikroba dan aktivitas mikroba tertinggi terdapat pada tanah kelapa sawit. lapisan tanah top soil mengandung lebih banyak C-Organik daripada sub soil, dan tanah sawah mengandung C-Organik, total mikroba dan respirasi tanah yang paling rendah. . Kandungan C-Organik dan total mikroba bukan satu-satunya yang menentukan tinggi rendahnya respirasi pada tanah, tetapi ada faktor lain seperti suhu.

 Kata kunci: evaluasi tanah, kesuburan tanah, mikroba 


Full Text:

PDF

References


Afandi, F. N., Siswanto, B., & Nuraini, Y. 2015. Pengaruh pemberian berbagai jenis bahan organik terhadap sifat kimia tanah pada pertumbuhan dan produksi tanaman ubi jalar di Entisol Ngrangkah Pawon, Kediri. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan, 2(2), 237-244.

Agus, F., K. Hairiah., dan A. Mulyani. 2011. Measuring Carbon Stock In Peat Soils. World Agro-Forestry Centre Southeast Asia Regional Program and Indonesia Centre For Agricultural Land Resources and Development.

Balai Penelitian Tanah. 2005. Petunjuk Teknis Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk. Balai Penelitian Tanah. Bogor. 136 hlm

Bot, A., Benites, J. 2005. The importance of soil organic matter. Key to drought-resistant soil and sustained food and production. FAO Soils Buletin 80. Food and Agricukture Organization of the United Nations. Rome: 71p

Dwiastuti, S., Maridi, S., & Puspitasari, D. (2016). Bahan Organik Tanah di Lahan Marjinal dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Proceeding Biology Education Conference, 13(1), 2528–5742.

Graham, E.R. 2008. Determination of Soil Organik Mater by Means of a Photoelectric Colorimeter. Soil Sci. 65: 181 - 183.

Gupta, S. R. And V. Malik. 1996. Soil ecology and sustainability. Journal Tropic Ecology 37: 43-55.

Hanafiah, K.A. 2014. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Rajawali Pers. Diakses tanggal 21 Oktober 2020.

Irfan. M. 2014. Isolasi Dan Enumerasi Bakteri Tanah Gambut Di Perkebunan Kelapa Sawit Pt. Tambang Hijau Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar In: Jurnal Agroteknologi, Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. Vol. 5 No. 1, Agustus 2014 : 1 - 8.

Juanda, Irfan, Nurdiana. 2011. Pengaruh Metode dan Lama Fermentasi Terhadap Mutu MOL (Mikro Organisme Lokal). Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Unsyiah, Darussalam Banda Aceh. Jurnal Floratek 6 : 140 – 143.

Nasution, N. A. P., Yusnaini, S., & Niswati, A. 2015. Respirasi Tanah pada Sebagian Lokasi di Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Jurnal Agrotek Tropika, 3(3), 427-433.

Noor M, Masganti, Agus F. 2014. Pembentukan dan karakteristik gambut tropika Indonesia. In: Agus F, Anda M, Jamil A, Masganti, editors. Lahan gambut Indonesia: pembentukan, karakteristik, dan potensi mendukung ketahanan pangan. Edisi revisi, cetakan II 2016. Bogor (ID): IAARD Press, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian. 346 p.

Nurmegawati, Afrizon, dan D.Sugandi. 2014. Kajian kesuburan tanah perkebunan karet rakyat di Provinsi Bengkulu. J. Littri Puslitbang Perkebunan. 20 (1) : 17-26.

Omar, I.C., I. Ibrahim, dan B. Shalleh. 1996. Mikrobiologi Makanan. Dewan Bahasa dan Pustaka. Kuala Lumpur. 310 hlm

Purbalisa, W., Zulaehah, I., Paputri, D. M. W., & Wahyuni, S. 2020. Dinamika karbon dan mikroba dalam tanah pada perlakuan biochar kompos plus. Jurnal Presipitasi: Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan, 17(2), 138-143.

Rajiman. 2020. Pengantar Pemupukan. Yogyakarta (ID): Cv. Budi Utama

Reijntjes, C., Haverkort B., Ann Waters-Bayer. 1992. Farming for the future: An introduction to low-external input and sustainable agriculture. Macmillan Education.

Sipahutar, A. H., P. Marbun, dan Fauzi. 2014. Kajian C-Organik, N Dan P Humitropepts pada Ketinggian Tempat yang Berbeda di Kecamatan Lintong Nihuta. Agroekoteknologi, 2(4): 1332-1338.

Susilawati. Mustoyo. E. Budhisurya, R.C.W. Anggono dan B.H. Simanjuntak. 2013. Analisis kesuburan tanah dengan indikator mikroorganisme tanah pada berbagai sistem penggunaan lahan di Plateau Dieng. Agric., 25: 64-72.

Tonks AJ, Aplin P, Beriro DJ, Cooper H, Evers S, Vane CH, Sjögersten S. 2017. Impacts of conversion of tropical peat swamp forest to oil palm plantation on peat organic chemistry, physical properties and carbon stocks. Geoderma. 289:36–45. https://dx.doi.org/10.1016/j.geoderma.2016.11.018




DOI: http://dx.doi.org/10.37159/jpa.v26i1.4462

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Lisensi Creative Commons
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .

 E-ISSN 2528-1488; P-ISSN 1411-0172