EFEKTIVITAS INTENSITAS NAUNGAN DAN POC AIR KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascolonicum L.)
Abstract
Shallots (Allium ascalonicum L.) are one of the main vegetable commodities that have many benefits. Shallot supply has not kept up with the rising demand; low production is a result of an underutilized agricultural system. Light and overuse of inorganic fertilizers are two examples of external or environmental elements that have an impact on the agriculture system. This study's experimental design, which is a Randomized Group Design (RGD) factorial pattern with three replications in a 3X3 matrix, was the research methodology. The findings demonstrated that all parameters of shallot plant development and production examined did not exhibit any relationship between the severity of shade and the interval of coconut water LOF application. This suggests that shallot plant development and production are not considerably impacted by the shade intensity and coconut water LOF interval combination. The height of shallot plants at 15, 30, and 45 DAP is not significantly affected by the coconut water LOF irrigation interval. The coconut water LOF watering intervals of once per day (I1) and once every three days (I2) were determined to be the most effective treatments. Regarding every aspect of shallot plant development and production, there is no correlation between the interval of coconut water POC and the amount of shadowing.
Key-words: shallot, allium ascalonicum, vegetable.
Full Text:
PDFReferences
Afandi M, Mawarni L, dan Syukri. 2013. Respon Pertumbuhan dan Produksi Empat Varietas Kedelai Terhadap Tingkat Naungan. Jurnal Onlein Agroteknologi. 1 (2): 14-29.
Agung CS, Elza Z. 2016. Pengaruh Interval Pemberian Air Kelapa dan Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan Bibit Karet (Heveea brasiliensis) Stum Mata Tidur. [Skripsi]. Agroteknologi. University Riau.
Armawi. 2012. Pengaruh Kosentrasi Air Kelapa Pada Media Tanaan Jamur Tiram Putih (Pleorotus ostreatus) Universitas Islam Negri Malang. Malang
Asbur, Yenni, Rahmawati, Adlin M. 2019. Respon Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis (Zea mays L.) Terhadap Sistem Tanam dan Pemberian Pupuk Kandang Sapi. Jurnal Agriland. 7 (1): 9-16.
Baharuddin. 2004. Penggunaan Taraf Naungan dan Jenis Mulsa Untuk Meningkatkan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L), Jurnal Agroland. 11 (2): 32-44.
Buntoro BH, Rogomulyo R, Trisnowati S. 2014. Pengaruh Takaran Pupuk Kandang dan Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Temu Putih Curcuma zedoaria L) Vegatalika. 3 (4): 29-39.
Diana HN. 2005. Pengaruh Berbagai Level Naungan Dari Beberapa Pasture Campuran Terhadap Produksi Hijauan. JAGP. 1: 67-72.
Elly K, Haryati, Thamrim. 2012. Pengaruh Naungan dan Varietas Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Stroberi (Fragaria Sp) di Dataran Rendah. Jurnal Agristav. 16(1): 6-17.
Ferita I, Akhir N, Fauza H. 2009. Pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan bibit gambir (Uncaria gambir roxb).Jerami 2(2):1-7.
Hakiki AN. 2015. Kajian Aplikasi Sitokinin Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L) Pada Beberapa Komposisi Media Tanam Bebahan Organik. Universitas Jember. Jember. 42 Hlm
Hartato. 2009. Pengaruh Naungan dan Tektur Tanah Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Sabrang (Eleutherine america MERR)
Juhaeti T. 2009. Pengaruh Naungan Terhadap Pertumbuhan Bibit Pulai (Astonim scholaris L). Bulletin Pusat Penelitian Biologi LIPI. 9(6): 13-21.
Karamoy L. 2009. Relationship Between Climate and Soybean Growth. Soil Environment. 7(1): 65-68.
Khori M. 2013. Pengaruh Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Laju Fotosintesis Tanaman Cabe Merah (Capsicum annuum L). Sebagai Salah Satu Sumber Belajar Biologis. Universitas Muhamamdiyah Metro.
Lakitan B. 2000. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan Fisologis Tumbuhan. Jakarta: Pt Rajawali Press. Jakarta
Lana W. 2010. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Sapid an Berat Benih Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascolonicum L) Fakultas Pertanian. Universitas Tumbana Bali.
Musnamar EI. 2003. Pupuk Organik Padat: Pembuatan Dan Aplikasinya Jakarta: Penebar Swadaya.
Nana SABP, Salama Z. 2014. Pertumbuhan Tanaman Bawang Merah (Allium ascolonicum L) Dengan Penyiraman Air Kelapa (Cocos nucifera L) Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA Kelas XII. Jurnal Penelitian Mahasiswa Pendidika Biologi. 1(1): 100-118.
Nugraihini, T. 2013 Respon Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L) Varietas Tuktuk Terhadap Pengatuan Jarak Tanam dan Kosentrasi Pupuk Organik Cair NASA. Ziraa’ah 36 (1):60-65.
Noor Z. 2006. Produktifitas dan Mutupaprika (Capsicum annuum L) Dalam Sistem Hidroponik di Dataran Rendah Pulau Batam Pada Berbagai Tingkat Naungan dan Pemupukan. Fakultas Pascasarjana IPB. Bogor.
Novizan. 2005. Petunjuk pemupukkan yang efektif. Agromedia Pusaka. Jakarta.
Rukmana, R. 1995. Bawang Merah Budidaya Dan Pengolahan Pasca Panen. Penerbit Kanisus. Yogyakarta.
Sumarni N, Rosliana, R, Suwardi, 2012. Optimasi Jarak Tanam Dan Dosis Pupuk NPK Untuk Produksi Bawang Merah Dari Benih Umbi Mini Di Daratan Tinggi. J.Hort. 22 (2):148-155.
Suryanto, E. 2009. Air Kelapa Dalam Media Kultur Anggrek. (Online), Http://Wawaorchid. Worpress.Com/2009.Html. 12 Maret 2021.
Tjitrosoepomo G. 2010. Taksonomi Tumbuhan Spermatophyte. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Utomo SD, Martino, Indraswati. 2017. Pengaruh Naungan Terhadap Pertumbuhan Selada (Lactuca Sativa L) Sitem Wick. Jurnal Agriculture. 6(1): 33-45.
Waluyo N, Sianga R. 2015. Bawang Merah yang Dirilis oleh Penelitian Sayuran. Iptek Tanaman Sayuran No. 004. Januari 2015. Diakses Pada Tanggal 21 Januari 2015.
Wibowo S. 2007. Bawang Putih, Bawang Merah,Bawang Bombai. Penerbit Swadaya. Jakarta. 194 hal.
Zulkarnai 2009. Kultur Jaringan Tanaman Solusi Perbanyakan Tanaman Budidaya. Jakarta:Bumi Aksara.
DOI: http://dx.doi.org/10.37159/jpa.v26i2.4657
Refbacks
- There are currently no refbacks.

Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .
E-ISSN 2528-1488; P-ISSN 1411-0172














