ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI CABAI MERAH (Studi Kasus di Desa Sragi, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi)

Annisa Lulu, Hamidah Hendrarini, Prasmita Dian Wijayati

Abstract


 

Banyuwangi Regency is the largest chili producer in East Java. Songgon District as one of the areas for the development of various chili plants in synergy with farmers and the Ministry of Agriculture. Sragi Village is an area with more potential for a program to develop various chili plants. It experienced an increase in red chili production in 2019, while other villages experienced stable production figures. Even so, Sragi Village experienced a continuous decline in red chili production and produced the lowest red chili compared to other villages in 2021, namely 0.5 tons. The purpose of this study was to determine: (1) The income level of red chili farming in Sragi Village, Songgon District, Banyuwangi Regency. (2) Feasibility of red chili farming in Sragi Village, Songgon District, Banyuwangi Regency. (3) Factors influencing red chili production in Sragi Village, Songgon District, Banyuwangi Regency. The type of research used in this research is a case study. The sampling technique in this study was carried out using the probability sampling method on 101 red chili farmers. The results of the study show that: (1) The income level of red chili farming in Sragi Village, Songgon District, Banyuwangi Regency is not classified as low. The average red chili farmer's land area is 0.16 ha and the production yield per harvest season is 69,200 kg/harvest season with an average of 1,384 kg/harvest season and the selling price is IDR 35,000/kg. The average total cost incurred IDR 37,562,833/harvest season. The average income received is IDR 2,422,000,000/harvest season with an average of IDR 48,440,000/harvest season. The average income received is IDR 10,877,167/harvest season. (2) Red chili farming in Sragi Village, Songgon District, Banyuwangi Regency is feasible. (3) Factors that influence the production of red chili farming in Sragi Village, Songgon District, Banyuwangi Regency include land area, seeds, fertilizers, pesticides, and capital. The factors that do not affect the production of red chili farming are labor

INTISARI

Kabupaten Banyuwangi merupakan produsen cabai terbesar di Jawa Timur. Kecamatan Songgon sebagai salah satu kawasan untuk pengembangan aneka tanaman cabai dengan sinergi bersama para petani dan Kementerian Pertanian. Desa Sragi merupakan kawasan lebih berpotensi untuk program pengembangan aneka tanaman cabai mengalami penambahan angka produksi cabai merah pada tahun 2019, sedangkan desa lain mengalami kestabilan angka produksi. Walaupun demikian, Desa Sragi mengalami penurunan produksi cabai merah berkelanjutan dan memproduksi cabai merah paling rendah dibandingkan desa lain pada tahun 2021 yaitu 0,5 ton. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: (1) Tingkat pendapatan usahatani cabai merah di Desa Sragi, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi. (2) Kelayakan usahatani cabai merah di Desa Sragi, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi. (3) Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi cabai merah di Desa Sragi, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kasus. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode probability sampling terhadap 101 petani cabai merah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tingkat pendapatan usahatani cabai merah di Desa Sragi, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi tidak tergolong rendah. Rata-rata luas lahan petani cabai merah 0,16 ha dan hasil produksi per musim panen sebesar 69.200 kg/musim panen dengan rata-rata 1.384 kg/musim panen dan harga jualnya Rp 35.000/kg. Total biaya rata-rata yang dikeluarkan Rp 37.562.833/musim panen. Penerimaan rata-rata yang diterima Rp 2.422.000.000/musim panen dengan rata-rata Rp 48.440.000/musim panen. Pendapatan rata-rata yang diterima Rp 10.877.167/musim panen. (2) Usahatani cabai merah di Desa Sragi, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi layak diusahakan. (3) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi usahatani cabai merah di Desa Sragi, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi meliputi luas lahan, benih, pupuk, pestisida, dan modal. Faktor faktor yang tidak berpngaruh terhadap produksi usahatani cabai merah yaitu tenaga kerja.


Full Text:

PDF

References


Adnyana, I Made. 2020. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Lembaga Penerbitan Universitas Nasional.

Budi, Prasetio, Novitri Kurniati, SP.M.P, dan Ir. Edy Marwan, M.M. 2020. Analisis Usahatani Cabai Rawit di Kecamatan Sungai Rumbai Kabupaten Mukomuko. Jurnal Agribis. Volume 11, Nomor 2:1592-1598.

Darsani, Y.R. dan H. Subagio. 2016. Usaha Tani di Lahan Rawa: Analisis Ekonomi dan Aplikasinya. Jakarta: IAARD Press.

Firdaus, Muhammad, Suherman, Farid Wahyudi, Ahmad Sauqi, dan Nanda

Widaninggar. 2019. Feasibility and Sensitivity Study of Big Chilli Farm

Business in Jember Regency. 4th International Seminar of Research

Month. Halaman 419-424.

Ghozali, I. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23 Edisi 1. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.




DOI: http://dx.doi.org/10.37159/jpa.v25i2.3009

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Lisensi Creative Commons
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .

 E-ISSN 2528-1488; P-ISSN 1411-0172