TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP INOVASI PERAWATAN TANAMAN KAKAO DI KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAH LUNTO

Satiman Satiman, Zulvera Zulvera, Rusda Khairati

Abstract


Sawahlunto City is a mining workers area, where the majority of the population used to work as miners. Incompatibility with stone mining procedures resulted in a ban on mining by the Sawahlunto City government in 2009. As a result, people who initially worked as miners changed their profession to become cocoa farmers. The Sawahlunto City Food Security, Agriculture and Fisheries Service has introduced innovations for farmers in plant maintenance with the expected output so that cocoa plants in Talawi District are maintained so that cocoa plant production can meet cocoa production standards. However, cocoa productivity and the number of cocoa farmers have actually decreased. This research aims to determine the level of farmer adoption of cocoa care innovations in Talawi District. The results of this research show that the level of farmer adoption of cocoa care innovations through PS-PSP and S3 Pucuk technology in Talawi District is in the medium category. The adoption points for frequent harvesting, pruning and garden sanitation are in the medium category. Meanwhile, the innovation points for fertilization and S3 Pucuk are innovation points that fall into the low category.

 Keywords: Cacao, Adoption, Innovation, PS-PSP and S3 Pucuk

INTISARI

Kota Sawahlunto merupakan kawasan pekerja tambang, yang dulunya mayoritas penduduk bekerja sebagai buruh tambang. Ketidaksesuaian prosedur pertambangan batu mengakibatkan pelarangan penambangan oleh pemerintah Kota Sawahlunto pada tahun 2009. Akibatnya masyarakat yang awalnya bekerja sebagai buruh tambang beralih profesi menjadi petani kakao. Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Sawahlunto sudah mengenalkan inovasi bagi petani dalam pemeliharaan tanaman kakao dengan output yang diharapkan supaya tanaman kakao di Kecamatan Talawi terpelihara sehingga produksi tanaman kakao dapat memenuhi standar produksi kakao. Namun demikian, produktivitas kakao dan jumlah petani kakao malah mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat adopsi petani terhadap inovasi perawatan kakao di Kecamatan Talawi. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat adopsi petani terhadap inovasi perawatan kakao melalui teknologi PS-PSP dan S3 Pucuk di  Kecamatan Talawi berada pada kategori sedang. Poin adopsi panen sering, pemangkasan, dan sanitasi kebun berada pada kategori sedang. Sementara itu poin inovasi pemupukan dan S3 Pucuk menjadi poin inovasi yang masuk pada kategori rendah.

 Kata kunci: Kakao, Adopsi, Inovasi, PS-PSP dan S3 Pucuk.


Full Text:

PDF

References


Abbas Syamsuddin. (1995). Sembilan Puluh Tahun Penyuluhan Pertanian di Indonesia (Lokarya). Kerjasama Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dengan Cornel Internasional.

Alam, N. (2010). Faktor-faktor yang memengaruhi Petani Kakao dalam Adopsi Inovasi Teknologi Sistem Usaha Tani Intensifikasi Diversifikasi. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.[Internet].[diunduh tanggal 20 Oktober 2014].

Asrul, L. 2013. Agribisnis Kakao. Jakarta. Penerbit: Media Bangsa.

Asta, D. U., Hubeis, A. V. S., & Fatchiya, A. (2015). Kapasitas petani kakao bekas penambang batu bara di Kota Sawahlunto. Jurnal penyuluhan, 11(2).

Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Sawahlunto . 2020. Laporan Tahunan

Efendi, D. (2015). Pengelolaan pemangkasan tanaman kakao (Theobroma cacao L.) di Cilacap, Jawa Tengah. Buletin Agrohorti, 3(3), 285-293.

Harischandra, S., & Wijesundera, R. (2015). Sustainable cocoa production: A guidebook for cocoa farmers. International Institute for Environment and Development (IIED).

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 2012. Kajian Perkembangan Perekonomian Kakao Nasional Pasca Pengenaan Bea Keluar Biji Kakao (PMK No. 67/PMK.011/2010). Jakarta (ID): Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Lionberger, H.F and P.H. Gwin. 1982. Communication Strategies: A Guide For Agricultural Change Agents. The Interestate Printers & Publisher, Inc. Denvile, Illinois.

Lukito. Mulyono. Tetty. Hadi dan Nofiandi. 2010. Budidaya Kakao. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Jakarta. 298 hal.

Mardikanto, Totok, 2009. Sistem penyuluhan Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta .

Mardikanto, dan Sutarni, 1987. Petunjuk Penyuluhan Pertanian Usahatani Nasional. Surabaya.

Mardikanto, 1993.Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Pusat penyuluhan pertanian republik Indonesia. Jakarta.

Mardikanto, 2007. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan. Pusat Penyuluhan Kehutanan Republik Indonesia, Jakarta.

Munier, F. F., Ardjanhar, A., Langsa, Y., Bulo, D., Syafruddin, M. Rusdi, … Bunga, Y. (2006). Pengembangan sistem usahatani terpadu berbasis kakao di lahan kering Di Kabupaten Donggala dalam rangka peningkatan pendapatan petani. Retrieved from http://pfi3pdata. litbang.pertanian.go.id/litkaji/one/32/.

Nasaruddin. 2009. Budidaya Kakao dan Beberapa Aspek Fisiologisnya. Depok: Yayasan FOReST Indonesia.

Novizan. 2002. Petunjuk Pemakaian Pestisida. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Puslitkoka. 2010. Buku Pintar Budidaya Kakao. Jakarta (ID) : Agro Media Pustaka

Pujiyanto. 2008. Pengendalian hama utama, teknik pengamatan dan pengendaliannya pada tanaman kakao, teknik budidaya dan pengolahan hasil kakao. Jember: Puslitkoka.

Rogers, E. M. 1995. Diffussion of Innovation. Firsth Edition. New York: The Free Press

Rogers dan Schoemaker 1971. Communication of Innovation: A Cross Cultural Approach. New York : The Free Press. Rogers. EM. 2003. Diffusion of Innovations. 5th ed. New York: Free Pres

Rogers dan Schoemaker. 1986. Memasyarakatkan Ide-ide Baru. Surabaya: Usaha Nasional

Septiana, R. (2010). Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Penerapan Budidaya Kakao Anggota Kelompok Tani Makmur Di Desa Bandar Agung Kecamatan Bandar Sribawono Kabupaten Lampung Timur. Universitas Lampung: Skripsi.

Siregar et al. 2009. Cokelat, Pembudidayaan, Pengolahan, Pemasaran. Penebar Swadaya . Jakarta

Siregar.T.H.S. et al. 2010. Budidaya Cokelat. Penebar Swadaya Jakarta.

Sugiharti, Endang. (2006) Budidaya Kakao. Bandung: Nuansa

Soekartawi, 1988. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. UI Press. Jakarta.

Sunanto, F. X. 1994. Tanaman Kakao Budidaya dan Pengolahan Hasil. Kanisius. Yogyakarta.

Suwarto, Y.O. 2010. Budidaya Tanaman Perkebunan Unggulan. Jakarta: Penebar Swadaya.

Zulrasdi, et al. 2019. Tingkat Adopsi Teknologi Budidaya dan Fermentasi Biji Kakao Oleh Petani dan Hubungannya Dengan Sifat-Sifat Inovasi, kasus petani kakao di sungai Geringging Kabupaten Padang Pariaman. Jurnal Pembangunan Nagari. Vol 4 Edisi 1.




DOI: http://dx.doi.org/10.37159/jpa.v25i4.3445

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Lisensi Creative Commons
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .

 E-ISSN 2528-1488; P-ISSN 1411-0172