STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI BAWANG MERAH (Allium cepa L) DI KABUPATEN KUBU RAYA

Monica Swantika, Eva Dolorosa, Anita Suharyani

Abstract


The aim of this research is to conduct a SWOT analysis and develop a shallot farming strategy in Kubu Raya Regency. Data collection was carried out through observation, interviews, and questionnaires. Research variables were determined using the Delphi method. The research results show that, in general, red onion farming has strengths in terms of production facilities and infrastructure. The weakness is farmers' limited capital to manage shallot farming. The opportunities faced are increasing consumer demand, developments in science and technology, assistance from the government, and support from accompanying staff. Threats consist of suboptimal production, tight marketing competition, and plants being attacked by disease. Based on the SWOT results, the recommended marketing strategy is to implement a defensive strategy because shallot farming is in quadrant IV. Alternative strategies recommended include solving pest and disease problems and carrying out farming outside the rainy season.

 Key-words: SWOT, Delphi method, shallot

INTISARI

 Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis SWOT dan menyusun strategi usahatani bawang merah di Kabupaten Kubu Raya. Pengambilan data dilakukan melalui obervasi, wawancara, dan kuisioner. Variabel penelitian ditentukan dengan metode Delphi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum usahatani bwang merah memiliki kekuatan dalam hal sarana dan prasarana produksi. Kelemahan yang dimiliki adalah keterbatasan modal petani untuk mengelola usahatani bawang merah. Peluang yang dihadapi adalah permintaan konsumen yng meningkat, perkembangan IPTEK, bantuan dari pemerintah dan dukungan dari tenaga pendamping. Ancaman terdiri dari produksi tidak optimal, persaingan pemasaran yang ketat, dan tanaman terserang penyakit. Berdasarkan hasil SWOT tersebut maka strategi pemasaran yang direkomendasikan yaitu menjalan strategi defensif, karena usahatani bawang merah berada pada kuadran IV. Alternatif strategi yang direkomendasikan antara lain menyelesaikan permasalahan hama dan penyakit serta melakukan usahatani diluar musim penghujan.

 Kata kunci: SWOT, metode Delphi, bawang merah


Full Text:

PDF

References


Statistik Pertanian Tanaman Hortikultura Kabupaten Kubu Raya Tahun 2018, (2019) (testimony of BPS).

F, A. H., Fariyanti, A., & N, T. (2017). Daya Saing Bawang Merah di Wilayah Sentra Produksi di Indonesia. Jurnal Manajemen Dan Agribisnis. https://doi.org/https://doi.org/10.17358/jma.14.1.43

Gusti, I. M., Gayatri, S., & Prasetyo, A. S. (2022). The Affecting of Farmer Ages, Level of Education and Farm Experience of the farming knowledge about Kartu Tani beneficial and method of use in Parakan Distric, Temanggung Regency. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, 19(2), 209–221. https://doi.org/10.36762/jurnaljateng.v19i2.926

Muhammad, M., & Ekaria, E. (2019). Strategi Pengembangan Usaha Bawang Merah Lokal Topo di Kecamatan Tidore Utara Kota Tidore Kepulauan. Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan. https://doi.org/10.29239/j.agrikan.12.2.209-219

Rangkuti, F. (2013). Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT Cara Perhitungan Bobot, Rating, dan OCAI. In PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Sumiati. (2015). Strategi Pengembangan Usahatani Bawang Merah di Desa Bonto Tangnga Kecamatan Ulu Ere Kabupaten Bantaeng.

Yulida, R. (2012). Indonesian Journal of Agricultural Economics ( IJAE ). Indonesian Journal of Agricultural (IJAE), 2, 97–119.




DOI: http://dx.doi.org/10.37159/jpa.v25i4.3543

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Lisensi Creative Commons
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .

 E-ISSN 2528-1488; P-ISSN 1411-0172