PERBANDINGAN KELAYAKAN USAHA SAPI PERAH SAAT DAN PASCA WABAH PENYAKIT MULUT DAN KUKU

Titus Edi Pinaduta, Maria Maria

Abstract


Dairy farmers in Banyuanyar Village suffered losses due to an outbreak of Foot and Mouth Disease (FMD). Dairy cows experienced a decrease in milk production, which resulted in low farmer income during the FMD outbreak. This study aimed to determine: (1) total costs incurred by dairy cattle business during and after FMD outbreak, (2) dairy cattle business income during and after FMD outbreak, (3) dairy cattle business income during and after FMD outbreak, and (4) comparison of dairy cattle business feasibility during and after FMD outbreak. Purposive sampling technique was used. The data analysis technique used BEP and R/C ratio. The results of this study obtained no difference from the t test of total costs during and after FMD. While income decreased drastically during FMD because the amount of milk production decreased by 230%. The R/C Ratio value during FMD is 0.59 or not feasible while post FMD is 2.02 or feasible to run. Price and Production BEP values during FMD were below breakeven or unprofitable (Rp.12,186,-/liter, 1,787 liters). While post FMD has a value of BEP Price and Production above the break-even point or profitable (Rp.3,744,-/liter, 1,695 liters).

 

Keywords: dairy cattle business, business feasibility, foot and mouth disease

 

INTISARI

 

Peternak sapi perah di Desa Banyuanyar mengalami kerugian akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sapi perah mengalami penurunan produksi susu sehingga berdampak pada rendahnya pendapatan peternak saat wabah PMK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) total biaya yang dikeluarkan usaha ternak sapi perah saat dan pasca wabah PMK, (2) penerimaan usaha ternak sapi perah saat dan pasca wabah PMK, (3) pendapatan usaha ternak sapi perah saat dan pasca wabah PMK, dan (4) perbandingan kelayakan usaha ternak sapi perah saat dan pasca wabah PMK. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive sampling. Responden yang digunakan sejumlah 32. Teknik analisis data menggunakan BEP dan R/C Rasio. Hasil penelitian ini diperoleh tidak ada perbedaan dari pengujian t biaya total saat dan pasca PMK. Sedangkan pendapatan terjadi penurunan yang drastis saat PMK karena jumlah produksi susu menurun mencapai 230 %. Nilai R/C Rasio saat PMK adalah 0,59 atau tidak layak sedangkan pasca PMK 2,02 atau layak untuk dijalakan. Nilai BEP Harga dan Produksi saat PMK beradal dibawah titik impas atau tidak menguntungkan (Rp.12.186,-/liter, 1.787 liter). Sedangkan pasca PMK memiliki nilai BEP Harga dan Produksi diatas titik impas atau menguntunkan (Rp.3.744,-/liter, 1.695 liter).

 

Kata Kunci: usaha ternak sapi perah, kelayakan usaha, penyakit mulut dan kuku


Full Text:

PDF

References


Bachtiar, I. H. (2020). Akuntansi Dasar: Buku Pintar Untuk Pemula. Deepublish. https://library.bpk.go.id/koleksi/detil/jkpkbpkpp-e-202111122506

Indasari, Y. (2020). Analisis Metode Pemisahan Biaya Tetap dan Biaya Variabel Dalam Perhitungan Break Even Point Pada PT. Bumi Sarana Beton [Universitas Muhammadiyah Makassar]. https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/9756-Full_Text.pdf

Kuheba, J. A., Dumais, J. N. K., dan Pangemanan, P. A. (2016). Perbandingan Pendapatan Usahatani Campuran Berdasarkan Pengelompokan Jenis Tanaman. AGRI-SOSIOEKONOMI UNSRAT, 12(2A), 77–90. https://doi.org/10.35791/agrsosek.12.2a.2016.12601

Merdana, I. M., Sudira, I. W., Samsuri, dan Budiasa, K. (2019). Pemeriksaan Kebuntingan Sapi Bali Dan Pelayanan Kesehatan Hewan Di Gapoktan Nanda Sari Desa Apuan Kecamatan Susut Kabupaten Bangli. Buletin Udayana Mengabdi, 18(4), 46–52. https://doi.org/10.24843/bum.2019.v18.i04.p09

Nugroho, A. Y., dan Mas’ud, A. A. (2021). Proyeksi BEP, RC Ratio dan R/L Ratio Terhadap Kelayakan Usaha (Studi Kasus Pada Usaha Taoge di Desa Wonoagung Tirtoyudo Kabupaten Malang). Journal Koperasi dan Manajemen, 2(1), 27–36. https://media.neliti.com/media/publications/344676-proyeksi-bep-rc-ratio-dan-rl-ratio-terha-56263657.pdf

Pasaribu, A., Firmansyah, dan Idris, N. (2015). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Susu Sapi Perah di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 18(1), 28–35. https://online-journal.unja.ac.id/jiip/article/view/2656

Sembada, P., Duteurtre, G., dan Moulin, C. (2020). Livestock Policy In Indonesia: Case Of The Dairy Subsector. Livestock policy. https://doi.org/DOI: 10.19182/agritrop/00143




DOI: http://dx.doi.org/10.37159/jpa.v26i1.3726

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Lisensi Creative Commons
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .

 E-ISSN 2528-1488; P-ISSN 1411-0172