PENERAPAN HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POIN (HACCP) PADA PROSES SARI BUAH JERUK MINUMAN ORANGE PULPY
Abstract
The level of fruit consumption tends to increase from year to year, driven by people's desire to be healthier because they contain high vitamins. Fruit production in Indonesia is abundant during the main harvest. Likewise in the production of citrus fruit. The juice processing industry must be able to implement a quality system in its business processes. Improving quality in the industry will not only improve the production system but will also reduce errors in production, thereby reducing losses due to damage to the products produced. Apart from improving quality, the company also pays attention to the quality assurance system which aims to obtain product specifications with certain procedures in each of the same conditions whenever the product is made. This research was carried out at PT. Nozy Sukses Sejahtera Banda Aceh. This research used the Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) planning guide method. Based on the analysis that has been carried out, it is identified that the research results show that there are four critical limits in the orange juice production process at PT Nozy Juice based on the HACCP method, namely sorting, washing, pulverizing and filling. The corrective actions proposed to the company include using complete PPE equipment for operators, using equipment that is not combined with other juice makers, cleaning equipment, materials and production rooms.
Key-words:Orange Juice, HACCP, Nozy Juice
INTISARI
Tingkat konsumsi buah-buahan cenderung meningkat dari tahun ke tahun yang di dorong oleh ke inginan masyarakat untuk lebih sehat karena memiliki kandungan vitamin yang tinggi. Produksi buah-buahan di Indonesia melimpah pada saat panen raya. Demikian pula pada produksi buah jeruk. Industri pengolahan jus harus mampu menerapkan sistem kualitas dalam proses bisnisnya, peningkatan kualitas di industri tidak hanya akan memperbaiki sitem produksi tapi juga akan mengurangi kesalahan pada produksi, hingga mengurangi kerugian akibat kerusakan produk yang di hasilkan. Selain peningkatan kualitas, perusahaan juga memperhatikan sistem penjaminan mutu yang bertujuan untuk mendapatkan spesifikasi produk dengan prosedur tertentu dalam masing-masing kondisi yang sama kapanpun produk tersebut di buat. Penilitian ini dilakukan di PT Nozy Sukses Sejahtera Banda Aceh.penelitian ini mengunakan metode panduan penyusun rencana Hazard Analysis and Crictical Control Point (HACCP). Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, identifikasi bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat batas kritis dalam proses produksi jus jeruk pada PT Nozy Juice berdasarkan metode HACCP yaitu pada sortasi, pencucian, pembuburan dan pengisian. Tindakan perbaikan di usulkan kepada perusahaan adalah seperti mengunakan alat APD yang lengkap pada operator, mengunakan alat yang tidak di satukan dengan pembuatan jus lain, pembersihan alat, bahan dan ruangan produksi.
Kata kunci: Jus Jeruk, HACCP, Nozy Juice
Full Text:
PDFReferences
Abrishamchi, A., Ebrahimin A., Tajrishi, M., and Marino, M (2005). Case Study:Application of Multicriteria Decision Making to Urban Water Supply. J water Resour.plann.Manage,131(4), 326-335
Alli I. (2004). Food Quality Assurance: Principles and Practices, CRC Press: Florida
Amber, Farooqui. 2009. Investigation of a community outbreak of typhoid fever assocoated with drinking water. BMC Public Health, 9:476
Badan Standarisasi Nasional, BSN. (1998). Analisa Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis. SNI 01-4852-1998. BSN, Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional (1999). Pedoman penyusun Rencana Sustem Analisa Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis (HACCP). BSN, Jakarta.
BPS. 2005. Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik. Jakarta.
BPOM, 2003. Keputusaan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 942/Menkes/SK/VII/2003 Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan. Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Buckle, K.A., Edwads R.A., fleet G.J dan Wotton, M. (1987). Ilmu Pangan. Terjemah oleh H. Purnomo dan Adiono. UI. Press, Jakarta.
Cronin, Aidan A.2006. Monotoring source and domestic water quality in paralel with sanitary risk identification in Nothern Mozambique to prioritise protection interventions. J water Resour.plann. Manage,131(4), 326-335
Departemen Kesehatan, 2003. Keputusaan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor1098/Menkes/SK/VII/2003 Tentang Persyaratan Hygiene Sanatasi Rumah Makan dan Resotoran. Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Dep.Kes RI. 2010. Standar Kualitas Air Minum.Jakarta: Dep. Kes RI.
Departemen Pertanian (2000). Pedoman Pelaksanaan Verifikasi Sistem HACCP. Pedoman Mutu NO.07. Departemen Pertanian Republik Indonesia, Jakarta.
DN Surahman, R Ekafitri - Agritech, 2014 - KAJIAN HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) PENGOLAHAN JAMBU BIJI DI PILOT PLANT SARI BUAH UPT. B2PTTG – LIPI SUBANG
journal.ugm.ac.id
Haryadi, R.D. (2001). Sistem Analisa Bahaya dan Pengendalian Titik Kritis (HACCP). Makalah Trainning HACCP,Bogor.
Hulebak KL dan Schlosser W. (2002). Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) History and Conceptual Overview. Risk Analysis Vol 22 (3): 547–55.
Jeanne Theresha Purba (2022). Pembuatan Jus dari Jeruk Siam (Citrus Nobilis) dengan Kapasitas 24.500 Ton/Tahun dan Tugas Khusus Rancangan Keteknikan Detil Heat Exchanger. Universitas Sumatera Utara
Montimore, S., & Wallace, C. (2004). HACCP Sekilas Pandang. Jakarta:EGC
Notoatmodjo, S. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.
Rahayu, W.P (2006). Mikotoksin dan Mikotoksis:Mikrobiologi keamanan pangan. Departemen ilmu dan Teknologi Pangan, Insitut Pertanian Bogor.
PT Misaja Mitra Factory. (2017). Manual HACCP Udang Panko Ebi (Breaded Shrimp) PT Misaja Mitra Factory. Pati. Jawa Tengah.
Sadek, N. F. (2010). Penerapan Sistem HACCP pada Warung Tegal dan Pembuatan Modul Pelatihannya sebagai Salah Satu Bentuk CSR PT Bintang Toedjoe, Jakarta. Institut Pertanian Bogor.
Rakhmawati, Partiwi, S. G., & Suparno. (2008). Perbaikan Proses pada Pengolahan Tepung Terigu dengan Pendekatan Lean dan HACCP sebagai Upaya Peningkatan Kualias Produk. Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.
Sarwono, E. (2007). Mempelajari Penerapan HACCP pada Unit Pengolahan Produk Chicken Nugget PT Japfa Santori Indonesia. Institut Pertanian Bogor.
Soekarno, S. (1990). Dasar-dasar Pengawasan dan Standardisasi Mutu Pangan. IPB Press, Bogor.
Sujana, Atep. (2014). Dasar-dasar IPA: konsep dan aplikasinya. UPI Press
Surono, I. S., Sudibyo, A., &Waspodo, P (2016). Pengantar Keamanan untuk Industri Pangan. Yogyakarta: Depublish
Syarief, R., Le Ega, C.C Nurwitri. 2003. Mitotoksin Bahan Pangan. Ditebitkan atas kerjasama IPB press dengan sekolah Pascasarjana IPB, Bogor.
Thaheer, H. (2005). Sistem Manajemen HACCP. Jakarta: Bumi Aksara.
Utomo, S. S., & Septifani, R. (2017). Hazard Analysis and Critical Control Point Proses Pengolahan Monosodium Glutamat di PT. Ajinomoto Indonesia. Jurnal Sains dan Teknologi Pangan.
Widaningrum dann Winarti, C. (2008). Studi penerapan HACCP pada proses produksi sari buah apel. Makalah Puslitbang BSN, Jakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.37159/jpa.v26i1.3811
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .
E-ISSN 2528-1488; P-ISSN 1411-0172