RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) TERHADAP AFILIASI PEMBERIAN PUPUK TEPUNG DARAH SAPI DAN MYCORRHIZA ARBUSKULAR

Fauzi Nur Azhari Pane, Asritanarni Munar, Muhammad Said Siregar, Syaiful Bahri Panjaitan

Abstract


This study aims to determine the response of growth and production of sweet corn (Zea mays saccharata) to affiliation of cow blood meal and Mycorrhiza arbuscular fertilizer. This study used Randomized Block Design (RAK) consisting of two factors and three replications. The first factor is Cow Flour Manure (D0 = No Cow Flour Manure), (D1 = 125 g / plant), (D3 = 375 g / plant), (D3 = 375 g / plant). The second factor is Mycorrhiza Arbuscular (M0 = Without Mycorrhiza Arbuscular), (M1 = 10 g / plant), (M2 = 20 g / plant), (M3 = 30 g / plant). The parameters used were plant height (cm), number of leaf (strands), stem diameter (cm), leaf length (cm), leaf width (cm), cob weight with kelobot / plant sample (g), cob weight without weight / (g), corn trough (cm), corn sweetness index (Briks), cob diameter (mm), and cob / plot weight (kg). The results showed that the dosage of Cow Flour Manure (D3 = 375 g / plant) showed significant difference in the observation parameters of plant height, stem diameter, tuna length, corn sweetness index, cob weight with crop / sample plant and cob / plot weight. The administration of arbuscular Mycorrhiza had no significant effect on all parameters measured. The affiliation of Fertilizer of Cow Flour and Mycorrhiza arbuscular did not show any interaction of growth measurement parameter and sweet corn yield (Zea mays saccharata).

Keywords: Cow Blood Flour, Mycorrhiza arbuscular, Sweet Corn Plant.

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis (Zea mays saccharata) terhadap afiliasi pemberian pupuk tepung darah sapi dan Mycorrhiza arbuskular. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah Pupuk Tepung Darah Sapi (D0= Tanpa Pupuk Tepung Darah Sapi), (D1 = 125 g/tanaman), (D2 = 250 g/tanaman), (D3 = 375 g/tanaman). Faktor kedua adalah Mycorrhiza Arbuskular (M0 = Tanpa Mycorrhiza Arbuskular), (M1 = 10 g/tanaman), (M2 = 20 g/tanaman), (M3 = 30 g/tanaman). Parameter yang digunakan adalah  tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), diameter batang (cm), panjang daun (cm), lebar daun (cm), bobot tongkol dengan kelobot/tanaman sampel (g), bobot tongkol tanpa kelobot/tanaman sampel (g), panjang tongkol (cm), indeks kemanisan jagung (Briks), diameter tongkol (mm), dan bobot tongkol/plot (kg). Hasil menunjukan pemberian Pupuk Tepung Darah Sapi pada taraf (D3 = 375 g/tanaman) berpengaruh berbeda nyata pada parameter pengamatan tinggi tanaman, diameter batang, panjang tongkol, indeks kemanisan jagung, bobot tongkol dengan kelobot/tanaman sampel dan bobot tongkol/plot. Pemberian Mycorrhiza arbuskular tidak berpengaruh nyata pada semua parameter yang diukur. Afiliasi pemberian Pupuk Tepung Darah Sapi dan Mycorrhiza arbuscular tidak menunjukan adanya interaksi parameter pengukuran pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays saccharata).

 Kata kunci : Tepung Darah Sapi, Mycorrhiza arbuskular, Tanaman Jagung Manis.


Full Text:

PDF

References


Anonim 2012. Kandungan pupuk tepung darah http://www.wordpress.com.html /05/04/2012

Afandie N, 2002. Permasalahan terhadap kandungan bahan organik tanah..

Balai Riset dan Standardisasi Medan, 2017, analisis kandungan unsur hara N, P dan K pada Pupuk Tepung Darah Sapi.

BAPPEBTI. 2014. Gudang SRG Solusi Jagung Impor. http://www.bappebti.go.id/id/edu/articles/detail/2989.html., diakses 6 April 2015.

Budiman, A. 2004. Aplikasi kascing dan cendawan mikoriza arbuskula (CMA) pada ultisol serta efeknya terhadap perkembangan mikroorganisme tanah dan hasil tanaman jagung semi (Zea mays L.). Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Padang. (Tidak dipublikasikan).

Brundrett, M., N. Bougher., B. Dell., T. Grove., and N.Malajczuk. 1996. Working with Mycorrhizas in Hartono, 2010. Pemanfaatan bagian-bagian jagung http://www.wordpress.com

Jamila. 2012. Pemanfaatan Darah dari Limbah RPH. [Modul]. Teknologi Pengolahan Limbahdan Sisa Hasil Ternak. Fakultas Peternakan Universitas Hasanudin. Makassar. Meningkatkan HasilTanaman Jagung, Jalan A.H. NasutionNo. 1B, Medan. [Laporan Penelitian].Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Lakitan, B. 2004. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Oktaviani. N, 2009.Pemanfaatan Cendawa Mikoriza Arbuskular (CMA) Sebagai Pupuk Hayati Untuk Meningkatkan Produksi Pertanian.

Syukur, M. dan Rifianto Azis. 2013. Jagung Manis. Penebar Swadaya Perum Bukit Permai./Jakarta.

Septian, 2014. Penyebaran tanaman jagung manis di indonesia. http://wahyuaskari.wordpress.com/akademik/botani-jagung/02/05/2014.

Simanungkaliti, R.D.M., D.A Suriadikarta. R. Saraswati. D. Seyorini dan W.Hartati. 2006. Pupuk organik dan pupuk hayati. Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta.

Tarigan, A. H. dan A. M. Adnan. 2007. Nitrogen dan Manfaatnya.

Tumewu, dkk. 2012 Tanaman. http://www.peipfi-komdasulsel.org/ wpcontent/uploads/2012/01/47-Talanca-1.pdf,

Tabri . 2011. Keberadaan Mikoriza Vesikular Arbuskular Pada Pertanaman Jagung yang diberi Pupuk Organik dan Anorganik jangka panjang. J. Tanah Trop.14(3):253-256.




DOI: http://dx.doi.org/10.37159/jpa.v26i1.3910

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Lisensi Creative Commons
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .

 E-ISSN 2528-1488; P-ISSN 1411-0172