KINERJA PENYULUH DALAM PELAKSANAAN TUGAS POKOK PENYULUH DI KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO JAWA TIMUR

Fina Sulistiya Ningsih, Darsan Darsan

Abstract


The enactment of law number 16 of 2006 concerning agricultural systems is a form of government support for efforts to progress in the agricultural sector by establishing agricultural extension institutions from the central to the regional level. The purpose of this research is to find out how the instructors perform their main tasks and to find out the extent of farmers' satisfaction with the performance of the instructors themselves in the district. Balen, Bojonegoro Regency. The population in this study was 509 farmers, then the sample taken was 86 farmers. Important Performance Analysis (IPA) and Coatumer Statfaction Index (CSI) analysis are used to answer the objectives that have been set. The analysis results show that the conformity level (TKI) value is in the range of 51.26% to 101.48%. This means that the overall level of performance attribute items is relatively lower than the average value of importance level with an average percentage level of suitability of 86.68%. This value shows that the performance of extension workers in carrying out their main tasks has not met the expectations of farmers. The CSI value obtained was 68.68%. This value is in the range of 66-80.99% in the satisfied category. This value shows that overall farmers are satisfied with the performance of extension workers in carrying out the main tasks of extension in Balen District, Bojonegoro Regency.

 

Keywords: Performance, Extension, Main Duties, IPA, CSI

 

INTISARI

Diberlakukannya hukum nomor 16 tahun 2006 tentang sistem pertanian merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah atas upaya kemanjuan di sektor pertanian dengan melakukan pembentukan lembaga penyuluhan pertanian dari pusat ke tingkat regional. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja penyuluh terhadap tugas pokok nya dan untuk mengetahui sejauh mana kepuasan petani terhadap kinerja penyuluh iti sendiri di Kec. Balen Kabupaten Bojonegoro. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 509 petani kemudian sampel yang di ambil sebanyak 86 petani. Important Performance Analysis (IPA) dan analisis Coatumer indeks statfaction (CSI) digunakan untuk menjawab tujuan yang telah di tetapkan. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai tingkat konformitas (TKI) berada dalam kisaran 51,26% hingga 101,48%. Ini berarti bahwa tingkat keseluruhan item atribut kinerja relatif lebih rendah dari nilai rata -rata tingkat kepentingan dengan tingkat persentase rata -rata kesesuaian 86,68%. Nilai ini menunjukkan bahwa kinerja penyuluh dalam melaksanakan tugas pokok belum memenuhi harapan  para petani. Nilai CSI yang diperoleh adalah 68,68%. Nilai ini berada dalam kisaran 66-80,99% dalam kategori yang puas. Nilai ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan petani puas dengan kinerja penyuluh pada pelaksanaan tugas pokok penyuluhan di Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro.

Kata Kunci: Kinerja, Penyuluh, Tugas Pokok, IPA, CSI


Full Text:

PDF

References


Ardiansyah, F., Rina, f dan Rusdiana, E. 2016. Evaluasi Program Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan Usaha Tani Padi di Desa Rambah Baru Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Mahasiswa Fakultas Pertanian UPP. Hal: 1-15

Herbenu, P.C. 2007. Pengembangan Sumberdaya Petugas Penyuluh Lapangan Pertanian Guna Menghadapi Persaingan dan Meraih Peluang Kerja. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian. 3 (1): 1-11.

Oktaviani, R.W. dan R.N Suryana. 2006. Analisis Kepuasan Pengunjung dan Pengembangan Fasilitas Wisata Agro (Studi Kasus Kebun Wisata Pasirmukti, Bogor). Jurnal Agro Ekonomi. 24 (1): 41-58

Putu. 2017. Strategi Percepatan Adopsi dan Difus Inovasi Pertanian Mendukung PrimaTani. Analisis Kebijakan Pertanian, 3 (1): 20-37

Rezeki, Wien, Khairunisa Rangkuti & Mailina Harahap. 2018. Peran Penyuluh Pertanian dalam Pengembangan Kelompok Tani Tanaman Kopi (Caffea) (Studi Kasus: di Desa Jongok Raya Kec. Bandar Kab. Bener Meriah). JASc (Journal of Agribusiness Sciences 1(2): 128– 34.

Simmamora. 2004. Kebijakan Kinerja Penyuluhan pertanian. Yogyakarta: BPFE.

Sucihatiningsih, D. W. P., dan Waridin. 2010. Model pengauatan kapasitas kelembagaan penyuluh pertanian dalam meningkatkan kinerja usahatani melalui transaction cost studi empiris di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Ekonomi Pembangunan. 11(1):13-29.

Sudarmanto.2009. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Sastraatmadja, E. 2010. Penyuluh Pertanian, Falsafah, Masalah dan Strategi. Alumni: Bandung.

Widyastuti. 2016. Kebijakan Pengembangan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Sebagai Kelembagaan Ekonomi di Perdesaan. Jurnal Analisis Kebijakan Pertanian. 5(1):52-62




DOI: http://dx.doi.org/10.37159/jpa.v26i1.3953

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Lisensi Creative Commons
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .

 E-ISSN 2528-1488; P-ISSN 1411-0172