IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN MESOFAUNA DAN MAKROFAUNA TANAH DI PTPN III PADA FASE PERTUMBUHAN TBM III

Bastian Fernandes Panggabean, Ika Ayu Putri Septyani, Badrul Ainy Dalimunthe, Siti Hartati Yusida Saragih

Abstract


The third producing oil palm plant or TBM III is an oil palm plant that is 36 months old and is a potential initial plant for producing palm oil. This research aims to identify the diversity of soil mesofauna in the PTPN III Plantation during the TBM III growth phase. The research was carried out at Perkebunan Nusantara 3 Aek Nabara Selatan in December 2023. The sample was determined using purposive random sampling based on slope differences, namely 0-5% and 5-15%. For one type of slope, 4 different observation locations were taken at random so that a total of 8 sample units were obtained. Each observation sample was made into a cube-shaped monolith with dimensions of 30 x 30 x 40 cm. The results of meso and macrofauna observation data were tested for differences in slope of 0-5% and 5-15% based on the t test at the 5% level. The research results show that a slope of 0-5% has a larger fauna distribution than a slope of 5-15%. This indicates that flatter land has greater macro and mesofauna activity because the area is covered by plant remains. On slopes of 0-5% to 5-15% the macrofauna is dominated by ants and earthworms.

 Key words: soil mesofauna, species diversity, TBM III

 INTISARI

Tanaman sawit menghasilkan ketiga atau TBM III merupakan tanaman kelapa sawit yang berumur 36 bulan dan merupakan tanaman awal yang potensial untuk memproduksi sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman mesofauna tanah di Perkebunan PTPN III pada fase pertumbuhan TBM III. Penelitian dilaksanakan di Perkebunan Nusantara 3 Aek Nabara Selatan pada Desember 2023. Penentuan sampel dilakukan secara purposive random sampling berdasarkan perbedaan kelerengan yaitu 0-5% dan 5-15%. Pada satu jenis kelerengan diambil 4 lokasi pengamatan berbeda secara acak sehingga diperoleh 8 satuan sampel secara keseluruhan. Tiap sampel pengamatan dibuat monolith berbentuk kubus dengan dimensi 30 x 30 x 40 cm. Hasil data pengamatan meso dan makrofauna diuji perbedaan kelerengannya 0-5% dan 5-15% berdasarkan uji t pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  kelerengan 0-5% memiliki sebaran fauna yang lebih besar dibanding dengan kelerengan 5-15%. Hal ini mengindikasikan bahwa lahan yang lebih datar memiliki aktivitas makro dan mesofauna yang lebih besar karena daerahnya ditutupi oleh sisa tanaman. Pada kelerengan 0-5% hingga 5-15% makrofauna didominasi oleh semut dan cacing tanah.

 Kata kunci: mesofauna tanah, keragaman jenis, TBM III


Full Text:

PDF

References


Ardiyani, N. P. (2017). Populasi dan Keanekaragaman Mesofauna Tanah dan Serasah pada Berbagai Jenis Vegetasi dan Kemiringan Lereng di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung. https://digilib.unila.ac.id/26291

Khaidir, M., Wawan, W., & Idwar, I. (2022). Pengujian LCC Mucuna bracteata di Berbagai Kemiringan Lahan Terhadap Perkembangan Mesofauna Tanah dan Akar Kelapa Sawit TBM-III. Riau University. JOM Faperta 4 (1) Februari 2017. https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFAPERTA/article/viewFile/16783/16207

Mahendra, F. Melya Riniarti, Ainin Niswati (2017). Populasi dan Keanekaragaman Mesofauna Serasih dan Tanah Akibat Peruabhan Tutupan Lahan Hutan di Resort Pemerihan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. EnviroScienteae 13 (2), Agustus2017. https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/es/article/view/3914 DOI: http://dx.doi.org/10.20527/es.v13i2.3914

Maitre, T., Bonnet, M., Calmy, A., Raberahona, M., Rakotoarivelo, R. A., Rakotosamimanana, N., Ambrosioni, J., Miró, J. M., Debeaudrap, P., & Muzoora, C. (2022). Intensified tuberculosis treatment to reduce the mortality of HIV-infected and uninfected patients with tuberculosis meningitis (INTENSE-TBM): study protocol for a phase III randomized controlled trial. Trials, 23(1), 928. DOI: 10.1186/s13063-022-06772-1 https://trialsjournal.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13063-022-06772-1

Manalu, Chichi Josephine. (2018). Pengelolaan Hayati Tanah Untuk Meningkatkan Peran Fauna Tanah Selama Satu Musim Tanam Kedelai Organik. Jurnal Ilmiah Kohesi, 2(2). Mei 2018. https://kohesi.sciencemakarioz.org/index.php/JIK/article/view/2

Muhammad Andri, S. (2024). Populasi dan Keanekaragam Mesofauna Tanah Akibat Aplikasi Biochar dan Kotoran Ayam pada Pertanaman Jagung (Zea mays L.) Musim Tanam Ke-3. https://digilib.unila.ac.id/79058/

Risman, R., Al Ikhsan (2017). Penggambaran Makrofauna dan Mesofauna Tanah di Bawah Tegakan Karet (Hevea brazilliensis) di Lahan Gambut. Riau University. https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFAPERTA/article/view/17013

Salamah, M. H. Ainin Niswati, Dermiyati & Sri Yusnaini (2016). Pengaruh Sistem Olah Tanah dan Pemberian Mulsa Bagas Terhadap Populasi dan Biomassa Cacing Tanah pada Lahan Pertanaman Tebu Tahun ke-5. J. Agrotek Tropika 4(3): 222 – 227, September 2016 https://repository.lppm.unila.ac.id/3549/

Utomo, F. I., Prihatin, J., & Asyiah, I. N. (2019). Identifikasi Mesofauna Tanah pada Lahan Tanaman Kopi Arabika di Perkebunan Kalibendo Banyuwangi. Saintifika, 21(1), 39–51. https://ura.unej.ac.id/handle/123456789/72315




DOI: http://dx.doi.org/10.37159/jpa.v26i1.4233

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Lisensi Creative Commons
Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .

 E-ISSN 2528-1488; P-ISSN 1411-0172