PENGARUH KAPUR DOLOMIT DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PORANG( Amorphophallus muelleri) PADA TANAH GAMBUT
Abstract
Porang plants can grow in peat soil, but the pH of the acidic peat soil must be increased. An increase in optimal soil pH will increase nutrient availability so that the efficiency of the NPK fertilizer applied will increase. This research aims to obtain the best dose of dolomite lime and NPK fertilizer for the growth of porang plants on peat soil. This research will last for 3 months starting in August - November 2023, located in South Pontianak District, Pontianak City. The design used was a Completely Randomized Factorial Design consisting of 2 factors. The dolomite lime factor (K) consists of 3 levels, namely k1 = 3.11 tons/ha, k2 = 4.99 tons/ha, k3 = 6.88 tons/ha and the NPK fertilizer factor (N) consists of 3 levels, namely n1 = 100 kg/ha, n2 = 200 kg/ha, n3 = 300 kg/ha. Observation variables include: plant height, stem diameter, number of leaves, and time of frog appearance. The research results showed that there was no interaction between dolomite dose and NPK dose on all observed variables. All single factor lime doses and single factor NPK doses had the same effect on the growth of porang plants in peat soil. Dolomite lime dosage of 3.11 tonnes/ha and NPK fertilizer dosage of 100kg/ha are sufficient to support the growth of porang plants.
Keywords : dolomite, NPK fertilizer, porang, peat soil
INTISARI
Tanaman porang dapat tumbuh pada tanah gambut, namun pH tanah gambut yang masam harus ditingkatkan. Kenaikan pH tanah yang optimal akan meningkatkan ketersediaan hara sehingga efisiensi pemupukan NPK yang diberikan akan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis kapur dolomit dan pupuk NPK terbaik terhadap pertumbuhan tanaman porang pada tanah gambut. Penelitian ini ini berlangsung selama 3 bulan yang dimulai pada bulan Agustus - November 2023 yang berlokasi di Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak. Rancangan yang digunakan adalah Faktorial Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 2 faktor. Faktor kapur dolomit (K) terdiri dari 3 taraf yaitu k1 = 3,11 ton/ha, k2 = 4,99 ton/ha, k3 = 6,88 ton/ha dan faktor pupuk NPK (N) terdiri dari 3 taraf yaitu n1 = 100 kg/ha, n2 = 200 kg/ha, n3 = 300 kg/ha. Variabel pengamatan meliputi : tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, dan waktu kemunculan katak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukan interaksi antara dosis dolomit dan dosis NPK pada semua variabel pengamatan. Semua dosis kapur faktor tunggal dan dosis NPK faktor tunggal memberikan pengaruh yang sama terhadap pertumbuhan tanaman porang di tanah gambut. Dosis kapur dolomit 3,11 ton/ha dan dosis pupuk NPK 100kg/ha sudah cukup untuk mendukung pertumbuhan tanaman porang.
Kata kunci : kapur dolomit, pupuk NPK, porang, tanah gambut.
Full Text:
PDFReferences
Buntoro, B. H., R. Rogomulyo, dan S. Trisnowati. 2014. Pengaruh Takaran Pupuk Kandang dan Insensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Temu Putih (Curcuma zedoaria L.) Jurnal Vegetalika, 3(4), 29-39.
Cahyono, B. 2007. Kedelai: Teknik Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Semarang: Penerbit Aneka Ilmu.
Farid, M., A. Diyanti, dan Y. Mutia. 2022. Studi Perkecambahan Tiga Jenis Benih Porang (Amorphophallus muelleri) Asal Kab. Pacitan. Jurnal Folium. 6(1), 48-50.
Ikayati. F., Radian, F. Rianto. 2021. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Porang Periode Pertanaman Pertama pada Tanah Gambut dengan Pemberian Pupuk NPK. Jurnal Pertanian Agros, 23(2), 319-326.
Kamble, M. Y., B. M. Kalalbandi, A. R. Kadam, dan S. B. Rohidas. 2014. Effect of Organic and Inorganic Fertilizers on Growth, Green Pod Yield and Economics of French Bean (Phaseolus vulgaris L.) cv. HPR-35. J. Legum. Res. 39. 110-113.
Lakitan, B. 2012. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Yogyakarta: Penerbit Rajawali Pers.
Leiwakabessy, F.M. 2004. Pupuk dan Pemupukan (TNH). Bogor: Institut Pertanian Bogor, Departemen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian.
Permatasari, N. A., D. Suswati, F. B. Arief, A. Aspan, dan A. Akhmad. 2021. Identifikasi Beberapa Sifat Kimia Tanah Gambut pada Kebun Kelapa Sawit Rakyat di Desa Rasau Jaya di Kabupaten Kubu Raya. Jurnal Agritech. 23(2). 199-43.
Saleh, N. 2015. Tanaman Porang: pengenalan, budidaya, dan pemanfaatannya. Bogor: Penerbit Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
Siswanto, B., dan H. Karamina. 2016. Persyaratan Lahan Tanaman Porang. Jurnal Buana Sains. 16(1) : 57-70.
Wantasen, S., dan J. N. Luntungan. 2016. Distribusi Spasio-Temporal Nitrogen di Daerah Tangkapan Air Danau Tondano Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Bumi Lestari. 16(1). 16-22.
Wardana, M. K. E., R. Susana, dan Rahmidiyani. 2024. Pengaruh Presentase Naungan Terhadap Pertumbuhan Tanaman Porang di Fase Vegetatif Pada Tanah Gambut. Jurnal Sains Pertanian Equator. 13(1). 179-187.
DOI: http://dx.doi.org/10.37159/jpa.v26i1.4282
Refbacks
- There are currently no refbacks.

Karya ini dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License .
E-ISSN 2528-1488; P-ISSN 1411-0172














